Chapter 5 : Jiwa Yang Terusik

655 13 1
                                    

hari ini melelahkan sekali, setelah kemarin aku bisa bergerak di udara, hari ini aku berlatih menggunakan kombinasi pengendalian air dengan mempertahankan tingkat ketinggianku melayang di atas air. itu sangat sulit hingga memakan waktu hingga sore, aku langsung kedalam kamar untuk beristirahat.

keluarga dan teman-teman dari duniaku pasti merasa bingung, karena diriku jarang sekali bersama mereka. aku tidak bisa mamberitahukan yang sebenarnya kepada mereka karena pasti mereka akan ketakutan. cukup aku saja yang mengetahui masalah yang sebenarnya terjadi jangan melibatkan mereka terlalu jauh.

 "aku lelah sekali...aku ingin langsung tidur saja..." gerutu ku sambil memeluk guling yang tepat ada di sampingku. tidak membutuhkan waktu yang lama hingga akhirnya akupun tertidur.

 saatku telah terlelap dan semua terasa gelap.. entah kenapa aku merasakan ada seseorang disampingku..saat aku membuka mata ku coba untuk membiasakan mataku agar bisa melihat lebih jelas, saat aku telah jelas melihat aku sangat terkejut..karena saat ini aku sudah tidak ada dikamarku lagi.

aku berada di atap istana berwarna hijau yang pernah kulihat didalam mimpiku belum lama ini, dan aku melirik ke arah kananku, aku sontak terkejut dan mundur..didepanku ada wanita yang selalu memanggilku.

"kau..kau...mau apa kau?" tanyaku dalam keadaan takut.

pandangan wanita itu sangat dingin.. matanya yang merah membuatnya makin menakutkan "aku hanya ingin menggunakan tubuhmu. ada yang harus ku selesaikan" katanya datar "apa hubungannya denganku? jika itu urusanmu, lakukan lah sendiri.." kataku dengan gemetar

wanita itu berjalan mendekatiku dengan wajah penuh amarah dia berlutut dan mendekatkan wajahnya padaku "ini juga urusanmu, urusan kita... hanya bisa dengan menggunakan tubuhmu semua ini akan selesai..." katanya geram

aku mulai mundur sedikit demi sedikit menghindari wanita itu "aku tidak mau" kataku gemetar "kau harus mau.. karena kau juga pasti menginginkan mereka mati" pancingnya menguji ku. siapa yang dia maksudkan untuk mati? apakah mungkin mereka bertiga?

"kau ingin membunuh Leo, wisnu dan Mora?" perasaanku makin tidak enak. aku menyeret tubuhku kebelakang, menjauh dari dirinya tapi sialnya aku lupa kalau aku ada di atap istana dan akhirnya karena dibelakangku tidak ada pijakan lagi, akupun terjatuh "kyaaaaa..." aku tidak sadarkan diri. dan wanita itu hanya menatapku dengan dingin lalu meluncur turun mendekatiku.

"kau beristirahat saja dengan tenang.. aku yang akan menyelesaikannya.. Lia..." katanya sambil menatapku yang tergeletak tidak sadarkan diri

 saat aku hilang kesadaran itu...aku melihat kenangan wanita itu, dia begitu kesepian selalu sendiri di istana itu, selalu menatap lirih Bulan purnama yang cemerlang dari atas istana  seolah-olah dia sedang menanti sesuatu, raut wajahnya tidak sekejam yang aku temui.. saat yang kini aku lihat dia sangat lembut.

dadaku terasa sakit, perasaan apa ini? perasaan ini sangat tidak menyenangkan, perasaan ini seperti perasaan yang selalu ingin kulupakan. perasaan yang sangan menyedihkan. semuanya terasa gelap makin gelap dan sangat gelap....

******

Toru

jam menunjukan sudah jam 1 malam, semua penghuni DeepBlue sudah tertidur nyenyak suasana malam yang sangat sunyi dan tenang dipecahkan oleh jeritan orang-orang yang ketakutan dari salah satu kamar yang ada di kastil ini

Toru langsung terbangun mendengarkan jeritan itu dan tanpa pikir panjang langsung melesat keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi. kamar demi kamar dilewati begitu juga kamar Lia dan sampailah di depan kamar teman-teman Pria Lia dan disana sudah banyak orang yang datang

DeepBlue KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang