Chapter 1 : Pertemuan

2.7K 39 9
                                    

Hari ini keadaan makin gawat, dimana-mana semua kacau! Aku mengkhawatirkan keluarga dan teman-temanku yang terancam bahaya bila dibiarkan berada di tengah-tengah kekacauan ini. 

Pikiranku sangat kacau "bagaimana ini?" 

Tiba-tiba di depanku dan keluargaku muncul sosok pria yang membawa senjata seperti meriam di tangannya, sambil menatap kami yang telah lelah berlari dia tersenyum sinis. 

"matilah kalian HAHAHAHAHA....." 

Sebelum pria itu menembakan senjatanya tiba-tiba dari arah atas kami terpancar cahaya yang sangat menyilaukan. Pandanganku benar-benar terhalang oleh cahaya itu lalu aku mendengar suara lembut yang berasal dari cahaya tersebut "kalian akan baik-baik saja...." Dalam keadaan setengah sadar aku sempat melihat sesosok wanita cantik yang tidak asing bagiku di dalam cahaya tersebut, sebelum sempat ku memikirkannya akupun tidak sadarkan diri. 

**** 

Saat ku membuka mata... kepalaku terasa sangat pusing, pergelangan tangan ku serasa nyeri karena luka yang ku dapati saat melarikan diri tadi. Saat aku coba mengingat-ingat kembali kejadian itu tanpa kusadari aku tidak sendirian di ruangan itu. 

"kau baik-Baik saja Lia...?" cemasnya. Saat aku melihat kearah suara itu, aku melihat seorang waita yang ku kenal "Ka Lisa??!!" diriku sedikit terkejut mengetahui ka Lisa ada di sampingku. 

Ka Lisa adalah seorang wanita yang perkasa dengan gayanya yg khas, lembut namun tegas, co-cok dengan penampilannya yang sedikit agak tomboy berambut cokelat seperti lelaki dengan poni yang agak menutupi sebelah matanya. "Syukurlah kau baik-baik saja... kami sempat berfikir sudah terlambat untuk menyelamatkan mu..." kepalaku masih berputar-putar memikirkan hal mengerikan yang telah terjadi "tadi bukankah aku sedang bersama keluargaku? Dimana mereka? Mereka baik-baik saja kan?" diriku dirasuki kepanikan yang tidak bisa ku tahan karena aku tidak mau keluargaku celaka 

Dengan wajah yang tenang ka Lisa mengusap kepalaku "mereka baik-baik saja dan kini ada di-ruang sebelah...kau berbaringlah dlu disini sampai kau pulih... Toru sangat mencemaskanmu, kau tau itu?" Ka Lisa melirik kearah kiriku dengan sedikit senyuman yang samar. 

Aku dapati seorang pria dengan rambutnya yang coklat gelap berkulit putih sedang tertidur sangat lelap disamping ku."Toru.... Apakah sudah lama dia berada disini?"  

"Sejak kau tiba disini higga saat ini dia tidak pernah beranjak dari ruangan ini." Ka Lisa terse-nyum. Lalu aku teringat akan kejadian yang menimpaku, aku telah di selamatkan oleh seorang wanita yang aku kenal..."lalu..Putri? mana Putri? Saat cahaya itu muncul, aku melihat sosok putri di dalam ca-haya itu... wanita itu benar Putri kan?!" mulutku tidak dapat berhenti, rasanya seperti orang kerasukan saja "iya itu Putri... dia telah mengelilingi tempat ini dengan pelindung...untuk saat ini kita aman disini." Ka Lisa mencoba menenangkanku agar aku tidak terus panic, yah dan itu berhasil. 

Aku pun mencoba untuk bangun walau sedikit terasa nyeri di lengan ku. Ku melihat kearah luar jendela yang ada di belakang Ka Lisa. Dibalik jendela itu aku melihat langit biru tang sangat jernih den-gan beberapa bulatan-bulatan awal yang menghiasinya... juga suara kicauan burung yang sedang berki-cau gembira diluar sana "Tempat ini... apakah mungkin... DeepBlue???" 

"ya, kau berada di DeepBlue...tempat dimana kami tinggal..." Lisa mengatakannya dengan se-nyumannya yang sangat lembut. 

Saat mendengar kata-katanya itu tidak terasa air mataku mengalir...tangan ku spontan menutup mulutku yang terbuka karena terkejut.. perasaan sangat bahagia mendengar diriku berada di tempat yang selama ini ingin ku datangi menyelimuti dadaku sampai-sampai terasa sesak didada hingga tidak dapat kutahan air mata ini. 

DeepBlue KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang