Chapter 4 : Bisikan

600 14 2
                                    

Hari ini sangat cerah, secerah hari kemarin saat aku latihan mengendalikan air di sekitar ku, kini aku sudah terbiasa dengan air, karena kemarin sampai malam aku melatihnya terus dengan segelas air. saat mandi pun aku jadi tidak bisa diam, aku hanya terus dan terus menikmati bermain dengan gelombang air yang aku buat, melilit tubuhku, melayang, seru sekali.

Toru berjanji hari ini akan mengajarkanku satu Teknik yang pasti akan ku suka tapi dia tidak memberitahukanku teknik apa itu, jadi membuatku tambah penasaran. selesai sarapan pagi ini aku akan bertemu dengannya di Taman depan Kastil.

aku berjalan menuju taman sendirian, karena aku tidak mau ada yang tau kalau aku akan pergi dengan Toru, sejujurnya aku pun merahasiakan banyak hal tentang kemampuanku ini dari semua orang yang berasal dari duniaku, aku tidak mau membuat mereka takut, semua teman Hikatodwu juga sudah mengerti akan hal itu, jadi mereka pun tidak menggunakan kekuatan mereka didepan teman dan keluargaku.

"Lia..." suara wanita itu lagi. aku menghentikan langkahku dan melihat kesegala arah mencari suara wanita itu "Lia..." wajahku memucat, aku teringat mimpiku yang waktu itu "si siapa itu!" aku bergerak mundur selangkah dan waspada "perlihatkan wujudmu!" teriak ku entah pada siapa dan tiba-tiba muncul wajah wanita itu di dalam kepalaku "kyaaaaa...!!!" aku menutup mata dan berlari sekencang-kencangnya berusaha menjauh, tapi percuma suara itu terdengar lagi "pinjamkan aku kekuatanmu Lia..." ku terus berlari dan berlari "jangan ganggu aku!" teriak ku padanya

tanpa ku sadari aku telah sampai di tempat janjian, ku melihat ada Toru sedang duduk di bangku putih panjang di tengah-tengah taman yang penuh dengan bunga warna-warni, tapi  dia tidak sendiri. teman-teman yang lain mengikuti kami "pagi Lia.." sapa Toru dengan melambaikan tangannya padaku

"syukurlah kalian ada disini..." kataku dengan wajah suram dan menghentikan lariku tepat didepan mereka "mukamu pucat sekali, ada apa?" tanya Toru khawatir. teman-teman pun melihatku dengan penasaran kenapa aku terengah-engah seperti ini.

"ada yang mengikutiku....." wajahku makin suram didepan mereka, dan mereka pun terkejut "siapa yang mengikutimu?" tanya Ami padaku, yang lain otomatis melirik kesegala arah mencari sosok orang yang mencurigakan.

"aku tidak tau.. aku hanya mendengar suaranya, dan wajah itu... selalu muncul di dalam kepalaku.." aku agak tersentak memberitahukan hal ini pada mereka "di dalam kepalamu..?"

"iya, seorang wanita.. berambut merah panjang dan bermata merah pula, dia ingin membunuhku" pekik ku pada mereka.

"hei, diantara kalian siapa yang menggoda Lia dengan mengirimi dia Telepati seperti itu?" Sora menceramahi para lelaki yang ada disini dan menuding mereka mengirimkan telepati palsu kedalam pikiranku

"ayo mengaku saja.." desak sora.

"kami tidak akan melakukan hal rendahan seperti itu " bantah Yasha pada sora

"lebih menarik mengerjainya dengan mengajaknya Duel kan? menakut-nakuti seperti itu sama halnya seperti banci untuk kami" jelas Duo

"itu bukan ulah mereka Sora, sebenarnya...." aku ragu untuk menceritakannya karena aku takut itu semua hanya halusinasiku saja

"kenapa? ayo ceritakan saja pada kami semua agar kau juga merasa lebih baik" bujuk Toru padaku

"begini...."aku duduk di tengah-tengah mereka dan menunduk menceritakan semua ini "dua malam yang lalu, aku bermimpi, bertemu wanita yang sama dengan yang tadi mengejarku..." semua mendengarkan dengan serius tanpa bersuara, ku ceritakan detail semua yang kulihat dimimpi itu sampai aku terbangun dan akhirnya mendengar suara-suara aneh dari wanita itu.

 "Lia...." suara itu memanggilku lagi saat aku masih tengah bercerita pada semuanya " suaranya terdengar lagi! kalian mendengarnya?" mereka semua menggelengkan kepala, tidak ada satupun diantara mereka yang bisa mendengar suara itu, lalu suara itu menghilang kembali " suaranya berhenti..."

DeepBlue KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang