Saat aku sedang berada di Dapur bersama Mark, Putri Kecil, dan Akira menyiapkan makanan untuk Matatabi, Relena mengirimkan Kami Pesan melalui Telepati kami.
Aku, Putri dan Akira diikuti oleh Matatabi dibelakang kami melewati ruangan demi ruangan menuju tempat Pertemuan yang sebelumnya pernah ku datangi saat pertama kali sampai disini. diperjalanan kami bertemu dengan yang lain dan berjalan bersama-sama menuju tempat pertemuan.
"apa yang terjadi ya? sampai kita dikumpulkan seperti ini" tanya Sora heran
"pastinya membahas penyerangan semalam... kita kan belum membahasnya sama sekali kan? karena diluar dugaan, kenapa Sarnax bisa tau keberadaan kita padahal sudah dipasang pelindung ole Putri" jelas ami
semua sudah memasuki ruangan dan telah menduduki kursi masing-masing, kamis emua terpaku pada Ka Wiliam, Ka Lisa juga Relena yang sejak tadi sedang berdiskusi bertiga saja.
"bisakah kita mulai?" kataku sedikit berteriak agar mereka dapat mendengarnya
Ka Wiliam, Ka Lisa dan Relena memandang kami semua dengan serius, Ka Wiliam melipat tangannya di atas meja dan menutup matanya.
"kita ada sedikit masalah dengan Departemen pemerintah yang ada disini" jelasnya pelan
"karena penyerangan semalam?" tanyaku khawatir
"secara tidak langsung IYA, karena dia mendapatkan kabarnya entah dari siapa dan mengecek kesini, setelah apa yang dilihat dengan mata kepalanya sendiri, mereka mengira ini tindakan terorisme."
"apa? Terorisme? hahaha pemikiran Rasional ya?" aku tertawa pelan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Ka Wiliam barusan.
"wajar Lia, mereka tidak melihat apa yang sudah menyerang kita semalam, mereka hanya melihat puing-puing yang runtuh dan terbakar. mungkin mereka mengira itu karena ledakan bomb skala kecil" jelas Ka Shiho
"itu benar... karena Aku, Relena dan Lisa adalah orang Departemen, maka akan jadi sorotan lebih dimuka umum, termasuk DeepBlue. apalagi belum lama ini juga terjadi gerakan terorisme disekitar negri ini yang meresahkan semua warga" Ka Wiliam bangun dari duduknya dan berjalan menuju foto Hikatodwu yang ada di dinding
"kasus seperti ini pasti akan diberitakan berlebihan oleh pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan pribadi, para wartawan pasti akan berdatangan mencari berita. dengan begitu, disini akan bertambah daftar orang yang tidak ada kaitannya dengan organisasi yang akan terlibat" sambil berkata demikian mata Ka Wiliam tidak lepas dari lukisan itu
"kalau sampai pihak luar ada yang mengetahui keberadaan organisasi kita, dan masalah yang kita hadapi, kita semua tau apa yang akan terjadi" sambung Ka Lisa dengan wajah serius
"kita tidak bisa terus berada disini, ini berbahaya..." Fuji menggigit kuku jarinya di atas meja mengkhawatirkan keadaan yang tidak baik ini
"akan ada banyak korban lagi yang berjatuhan bila kita terus berada disini, semalam mereka sudah menemukan lokasi kita, tidak menutup kemungkinan malam ini akan ada pasukan mereka dalam jumlah besar yang akan menyerang kembali" hero berkata dengan santai sambil meminum minuman kaleng yang dipegangnya.
"karena itu sekarang aku mengumpulkan kalian disini" ka wiliam mambalikan badannya menghadap ke kami kembali dan berjalan menuju kursinya "kita akan segera meninggalkan kastil, tapi masalahnya kemana kita akan pergi? paskan kita hanya ada disini, jika kita pergi tanpa pasukan, aku tidak yakin kita bisa bertahan menghadapi mereka"
"kita masih punya satu sekutu bukan? di gurun Anubi sana?" kepala Duo berputar menatap kearah Toru
"maksudmu pasukan Paman Max?" tebakan Toru benar dengan terlihatnya anggukan kepala dari Duo
![](https://img.wattpad.com/cover/7086410-288-k592205.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DeepBlue Kingdom
Fantasyini adalah kisah seorang gadis yang mencari jati dirinya, dan harus memilih dunianya untuk hidup, apakah dia lebih pantas di dunia manusia seperti sebelumnya, atau dia akan tianggal bersama teman-teman seperjuangannya di DeepBlue kingdom. mulai da...