Chapter 6 : Masa Tenang

548 12 1
                                    

sudah dua hari aku dirawat karena luka yang ku terima saat di hutan itu, walau masih banyak luka yang belum sembuh, tapi sudah lumayan lah, perban di tangan dan kakiku sudah bisa dilepas, sebenarnya itu keajaiban, karena luka yang cukup dalam seperti itu bisa cepat membaik dalam waktu dua hari. sayapku masih belum bisa ku sembunyikan dari punggungku ini, jadi sementara aku tidak mau terlihat oleh teman-teman dari dunia asalku, Toru sudah menceritakan semuanya pada mereka, tapi malah karena di ceritakan aku tidak mau terlihat oleh mereka, aku pasti akan dibilang aneh.

aku beranjak dari tempat tidurku, melangkah menuju meja rias, disana terlihat pantulan bayanganku di cermin "ooh..berantakan sekali badanku" membelai pipiku, disana ada beberapa luka goresan yang di tutupi oleh plaster, sayap ku pun masih terlihat luka yang basah, karena sayapku penuh dengan bulu, jadi tidak mungkin untuk menutupnya dengan perban, jadi hanya di olesi dengan obat sampai nanti lukanya mengering dan sembuh.

ku melirik ke arah jam dinding tepat di atas meja riasku, sudah jam 07.00 pagi, sebentar lagi Sora dan Sakura pasti datang untuk membantuku membersihkan diri dan memberikanku obat lagi.

"tok tok tok"

ah seperti dugaanku mereka datang, ku bangun dari kursi meja riasku dan berjalan menuju pintu untuk membukakannya. ku putar pegangan pintu yang seperti bola ping-pong berwarna emas itu dan ku buka perlahan, terlihatlah diluar sana Sakura dan Sora sedang tersenyum dan melambaikan tangannya "selamat pagi peri kecilku.." ledek Sora, ku mempersilahkan mereka untuk masuk dan kembali ku menutup pintu

Sakura meletakkan kotak P3K di meja riasku dan duduk di kursinya "bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Sakura sambil membuka kotak P3K yang dibawanya

"Sepertinya sudah membaik" ku sedikit mengembangkan sayapku didepan Sora "hei-hei.. jangan sembarangan menggerakkannya.. kau bisa membuat lukanya terbuka lagi Lia.." teriaknya padaku.

"sudah tidak apa-apa kok, sudah tidak sakit saat digerakkan. mungkin sudah bisa ku kembalikan ke dalam punggungku" ku rentangkan sayapku kiri dan kanan secara bergantian agar Sora dan Sakura percaya

"Walaupun sudah dapat digerakkan, bukan berarti tidak akan sakit saat kau menariknya masuk kedalam tulang punggungmu" Sakura membuka botol kecil berisikan cairan obat, dia memegang sayap kiriku dan mengoleskan cairan itu menggunakan sehelai kapas ke luka yang terlihat di permukaan sayapku "Lihat" dia memegang goresan luka dibalik bulu sayapku "aaw...sakiiiit..!" sakura tersenyum "nah masih sakit kan?" tangannya masih mengoleskan cairan itu ke setiap lukaku.

"lukamu masih belum kering benar, walau sudah tidak sakit saat kau menggerakkannya, tapi saat kau mencoba memasukkan kedalam tubuhmu, luka ini akan bergesekan dengan lapisan kulitmu yang lain dan akan mengakibatkan luka yang sebelumnya hampir menutup menjadi terbuka lagi"

aku menundukkan  kepalaku "sampai kapan sayapku ini harus muncul?"

"tentunya sampai kau sembuh total Lia, jangan mengambil resiko lagi" jelas sora padaku dan tangannya menjepit rambutku ke atas karena sora akan mengobati luka dileherku.

"kalau begitu aku tidak bisa bertemu teman-temanku..." aku masih menunduk dan tiba-tiba wajah sora ada di sampingku "siapa yang bilang kau tidak bisa bertemu mereka?" wajahnya serius

"masalahmu itu mereka semua sudah tau Lia, jadi sekarang tidak ada yang perlu di tutupi lagi" jelas sakura sekarang tangannya mengobati sayapku yang kanan.

"sekarang  aku pasti di anggap aneh oleh mereka, haaah..." aku menutup mataku dengan kedua tangan "bukan aneh Lia... bukan... tapi menakjubkan!!" wajah sora sangat berkaca-kaca saat mengatakannya "kau itu seperti malaikat, kau terlihat sama seperti Putri!" katanya bersemangat

DeepBlue KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang