Chapter 16 : Saat Yang Singkat

336 18 4
                                    

keringat membasahi seluruh tubuh dan nafasku sudah tidak beraturan. Terlihat Toru juga demikian, keringat menetes dari wajahnya. tapi aku belum merasa puas dengan semua yang kami lakukan ini

pedangku dan pedangnya saling berbenturan dan bergesekan menciptakan suara dentingan seolah-olah membentuk sebuah irama musik

"apa mereka akan baik-baik saja?" Sora Khawatir, ia bersama Toma dan Ami sedang melintasi tempatku dan Toru berlatih

"mereka akan baik-baik saja..." lanjut Toma

"tapi ini sudah hari ke tiga Lia dan Toru latihan seperti itu, aku takut mereka cidera" Sora Khawatir

"inilah salah satu cara bagi Lia untuk melupakan semua kejadian yang telah terjadi, apa kalian ingat? saat ia masih di tempat tinggalnya, bila ia sedang mengalami masalah atau sedang banyak pikiran, ia akan menyibukkan dirinya dari pagi hingga malam tiba. itu dia lakukan agar pikirannya tidak berfokus pada hal-hal yang membuatnya sedih, dengan melakukan aktifitas yang padat, maka semua beban yang ia rasakan dapat ia singkirkan untuk beberapa saat" jelas Toma

"yang aku khawatirkan malah bukan Lia" jelas Ami di sela-sela perkataan Toma membuat mereka berdua melirik padanya "Toru yang aku khawatirkan... walaupun itu baik untuk Lia, namun beda dengan Fisik mereka terlebih Toru kan? mereka butuh istirahat..."

dengan gemas Ami mendekatiku dan Toru "Kalian berdua!" teriaknya.

suaranya yg keras itu membuat gerakan ku dan juga Toru terhenti seketika.

"daripada kalian membuang-buang tenaga tidak jelas seperti itu... lebih baik kalian ikut kami!"

"kemana?" tanyaku sambil mengatur pernafasan

 "nanti kau juga akan tau..." dengan kerlingan matanya Ami menyeret kami untuk bersiap-siap

______________________

_________

____

10.00 AM

mataku langsung berkaca-kaca melihat tempat yang sedang ku datangi ini, merasa tidak percaya atas pemandangan yang kulihat, aku sangat senang Ami dan yang lain mengajakku ketempat ini.

"ROLLER COASTEEEEER...!!!!" teriakku saat melihat wahana di depanku dengan Trail nya yang meliuk-liuk, membuatku tidak sabar untuk menaikinya

"haha... aku tau kau pasti akan menyukainya" kata Ami tersenyum di belakangku bersama yang lain

"iya, dia pasti senang ketempat hiburan seperti ini, ini kan tempat faforitnya dari dulu" lanjut Duo

"tapi... kenapa kami juga musti ikut sih???" protes Yasha pada Ami

aku dan Toru hanya bisa tertawa melihat Ami menjadi bulan-bulanan Yasha dan Duo, karena kesini adalah usulnya dan Sora "ayolah... semua ikut denganku naik Roller Coaster itu ya!" kataku memaksa sambil menarik-narik tangan Yasha dan Duo

"jangan bilang kalian takut naik itu?!" kataku senang meledek mereka dengan tampang pucatnya

menyenangkan sekali!

saat menaikinya, semua berputar-putar di mataku, suara teriakan teman-temanku dan toru yang ada disamping bersamaku sangat jelas terdengar, satu masalah yang membuatku terlihat sangat kacau. kami lupa mengikat rambut! alhasil setelah selesai menaikinya rambutku, Ami juga Sora sangat berantakan! membuat Toru, Yasha dan Duo tertawa sampai sakit perut

Sora penyelamat kami, karena dia adalah wanita TULEN Feminim maksudnya, dia selalu membawa peralatan wanita termasuk SISIR.

"HoeeekK!!"

"hahaha Yasha Mabuk!" tertawa Duo yang melihat Yasha muntah-muntah di pinggir jalan

"hahaha... aku tadi hanya sedikit pusing setelah menaikinya, tapi kau payah juga Yasha, baru segitu saja sudah muntah" kataku

"aku mana biasa menaiki yang seperti itu!!! HoeekK!"

kasihan juga aku melihatnya seperti itu, ku ingat di ranselku ada minuman dingin yang ku beli sebelum naik, dan kuberikan padanya agar ia merasa lebih baik "Trims" katanya

"jika kau sudah terasa lebih baik... kita menuju wahana selanjutnya...!!!" teriakku semangat

"ooooh... Tidak lagiiii......." keluhnya

langkah demi langkah ku berjalan dengan sangat riang, sekelebat aku melihat di arah kiri ada sebuah toko yang menjual Boneka banyak sekali jenis dan ukurannya. kakiku refleks terhenti dan aku tersenyum lebar menatapnya

"kau mau?" tanya Toru dengan tiba-tiba sambil memegang pundakku

ku gelengkan kepalaku menolaknya lalu tersenyum "tidak..."

lalu dengan sedikit memaksa Toru menarik tanganku menuju tempat itu "eh"

"Sora, Ami. ayo ke toko itu, kalian juga pasti suka" katanya memberitahukan toko boneka yang aku maksud pada Ami juga Sora, sontak mereka ikut berteriak kegirangan "Boneka!!" sedikit merengek2 mereka meminta Yasha dan Duo membelikannya untuk mereka

aku hanya bisa tertawa melihat mereka. sangat senang rasanya melihat banyak keceriaan hari ini, berkat mereka juga aku bisa melupakan sejenak masalah yang tengah kami hadapi

sesampainya di toko tersebut Toru mempersilahkanku untuk memilih apa yang aku mau "pilihlah apa yang kau suka, aku akan membelikannya untukmu"

"tapi... aku takut mahal" kataku ragu

"tidak apa... lagipula... ini untuk pertama kalinya aku membelikanmu sesuatu bukan? pilihlah yang kau suka, tidak usah mengkhawatirkan yang lain. aku ingin kau mendapatkan yang terbaik" katanya dengan tersenyum mengelus kepalaku

"yang jelas aku tidak akan memilih boneka berbentuk manusia seperti yang ada di kamarmu Toru..." kataku terkekeh meledeknya "kau ini..."katanya malu

ini semua bagaikan kencan bagiku, Kencan Ganda yang di rencanakan oleh Ami dan Sora untuk membuatku bahagia, dan itu berhasil, Kencan yang menyenangkan "sekarang... Kita ke Rumah Hantu!!!" kataku sambil berjalan cepat meninggalkan yang lain dibalakang sambil memeluk erat boneka besar yang dibelikan Toru untukku

Sora dan Ami hanya meringis menolak keinginanku dan memohon pada Yasha dan Duo untuk menolaknya, namun nampaknya mereka malah setuju untuk masuk ke rumah hantu

"kapan lagi bisa melihat kalian ketakutan seperti sekarang ini? hahahah..."

****

malam ini, Toru menemani minum teh hangat di Beranda Kamarku, susananya sangat tenang dan langsit sangat indah..

"langit dimana aku sering melihatnya saat aku mengintip dari matamu..."

"kau masih mengingatnya ya?"

"tentu saja... kau sering berdiam di beranda ini sambil menikmati teh seorang diri dan mengobrol dengan ku melewati telepati... dari kamarku.. aku selalu memejamkan mata untuk dapat melihat apa yang kau lihat disini... dan sangat menakjubkan..."

sejenak kami sama-sama terdiam menikmati lamunan masa lalu, begitu sesaknya saat itu bagiku, dan pastinya juga bagi Toru. disaat dimana kami sama-sama tidak dapat menikmati waktu bersama, dibatasi oleh dimensi yang asing

terlintas pikiran jelek di kepalaku, pikiran yang seharusnya tak boleh ada, membuat dadaku sesak "apakah... jika semua ini berakhir... Putri akan mengirim aku dan teman-teman ku kembali ke dunia asalku? dan tidak akan bisa bersama kalian lagi, kembali seperti dulu..."

mataku menerawang jauh ke atas langit mencari jawaban yang sebenarnya tidak ingin ku temukan

"aku tidak tau... kalian disini juga karena kestabilan antar dimensi sedang goyah bukan? semua sudah bercampur jadi satu... sampai bisa membuat kotamu hancur... aku tak takin akan hasil akhirnya seperti apa..." Toru menahan nafas sejenak dan aku mendapati sorotan mata pesimis darinya "apakah.. kita akan tetap hidup sampai akhir..."

"harus..." kataku memotong ucapannya "semua harus tetap hidup..." ku minum kembali teh yang kupegang, tiap teguknya memberikan rasa hangat ke dalam dadaku

DeepBlue KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang