Chapter 3 : Wanita Misterius

686 16 5
                                    

malam pun telah tiba saatnya untuk kami beristirahat. besok adalah hari pertamaku latihan, pasti akan sangat melelahkan, toru menawarkan dirinya untuk mengantarkanku ke kamar, siapa yang akan menolak kalau mau di temaninya? malah aku sangat berharap dia menemaniku sepanjang malam. dia mengantarkan ku kekamar pribadiku sendiri, bukan kamar yang sebelumnya, karena kamar ini sudah sangat lama dipersiapkan untuk ku jauh sebelum aku kesini. ku naiki tangga yang di alasi karpet berwarna biru tua, satu demi satu ku pijakkan kakiku pada anak tangga itu, tibalah ku di lantai dua istana ini, Toru mengajak ku ke pintu nomor empat dari arah kanan tangga.

Toru membukakan pintunya dan melambaikan tangan mengisyaratkan ku untuk masuk. terlihat lantai kamar itu dilapisi karpet berwarna merah, dan didepanku ada kasur dengan warna merah muda berhiaskan  dua bantal dan guling berwarna yang sama, sebuah boneka cantik sama persis dengan ukuran tubuhku, berambut hitam, mata hitam, bibir merah muda sedang tertidur di atasnya.

"itu pasti boneka yang selalu menemanimu minum teh di beranda kamar kan? hihihihi" aku tidak bisa menahan kegelianku mengingingat dulu Toru selalu becerita dirinya selalu bersama-sama dengan boneka itu sebagai penggantiku.

Toru hanya mengerlingkan matanya padaku lalu mengambil boneka itudan didudukan dikasur, Toru pun ikut duduk disampingnya "menarik bukan? aku merasa boneka ini memang mirip denganmu hahaha " dia meraih tangan boneka itu dan dia arahkan tepat kebibir pink boneka itu.

"itu tidak mirip sama sekali tau" aku kembungkan pipiku menjadi seperti balon dengan sebal. Toru pun melepaskan boneka itu dan memegang tangan ku, perlahan ditariknya aku ke sampingnya untuk ikut duduk bersamanya "malam ini tidurlah yang nyenyak karena besok kita akan mulai latihan ok?" dengan senyuman ku yang paling manis.. aku mengiyakan perkataannya itu "ok Toru sensei...hihihihi" toru pun membalas senyum padaku "nah pakaian mu sudah lengkap di dalam lemari pakaian, dan kamar mandi pintunya tepat di belakangmu" dia menunjuk ke arah pintu cokelat yang ada di belakang ku

"jika ada perlu sesuatu pakailah telpon yang ada di meja dekat tempat tidurmu. nanti Pagan yang akan menerimanya" jelasnya

"siap! kalau begitu aku istirahat dulu. oh iya sebelum kau kembali ke kamar, tolong lihat keadaan keluarga dan temanku dulu ya"

Toru memegang wajah ku dengan dan lembut mendekatkan ke wajahnya "ok sayang, akan aku pastikan mereka baik-baik saja, jadi tidurlah dengan nyenyak" pintanya padaku dengan memberikan sebuah ciuman yang mendarat di dahiku, ciuman yang sangat hangat dan lembut... mukaku pasti saat ini sangat merah "aku kembali ke kamar ya, good night" belaian di kepalaku menjadi salam perpisahan kami, dia bangun dan berjalan menjauhiku yang sedang duduk terdiam menatapnya melangkah pergi, sampai di depan pintu dan dia pun menutup pintu itu.

Aku melihat sekeliling  kamar hampir semua perlengkapan disini berwarna merah, Toru memang sangat ingat warna kesukaanku, karena memang warna faforit kami sama.

ku geser boneka yang diyakini Toru mirip denganku itu ke pojok dekat jendela, ku rebahkan diriku di atas ranjang yang sangat nyaman itu, ku miringkan tubuhku ke arah jendela yang ada di sebelah kiriku, diluar sana ku melihat langit dengan berhiaskan taburan bintang yang indah sekali, aku rasa bintang bintang yang ada di duniaku tidak pernah terlihat seindah ini. aku berharap semua ini bukanlah mimpi  karena aku takut bila ini adalah mimpi maka saat aku terbangun semua ini pasti akan lenyap, tapi aku harus bisa tidur karena besok aku harus bangun pagi-pagi sekali untuk berlatih.

*****

"Lia..." seorang wanita memanggilku dari kejauhan, ku  buka mataku perlahan, namun aku benar-benar  terkejut dengan apa yang ku lihat ini, sekelilingku kosong, gelap gulita. tidak ada kasur yang tadi aku tiduri, tidak ada karpet berwarna merah yg ku injak tadi, tidak ada lemari, tidak ada apapun disini.. hanya kegelapan...aku berteriak memanggil seseorang... tidak ada yang menjawab.

DeepBlue KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang