체 13 회

5.9K 451 4
                                    

"Kook?" Panggilku pada seorang yang tengah berada didapur.

"Ouh kau sudah bangun?" Tanyanya. Dia benar Jungkook? Tapi apa yang sedang dia lakukkan?

"Ouh ini aku sedang menyiapkan sarapan." Sambungnya seraya menghidangkan masakannnya diatas piring.

Tapi bagaimana bisa dia mengetahui apa yang sedang aku pikirkan?

"Aku bukan peramal." Ucapnya.

Lagi. Dia menjawab apa yang ada dipikiranku.

"Bagaimana?"

" 'Bagaimana' apanya?"

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"

"Mengetahui apa?"

"Yang ada dipikiranku semua kau jawab, tapi bagaimana bisa kau bilang kau bukan peramal."

"Raut wajahmu sangat menyiratkan apa yang kau pikirkan."

"Benarkah?"

Dia menganggukan kepalanya seraya duduk didepanku "Ini sarapan untukmu. Makanlah!"

"Kau tidak bekerja?" Tanyaku lalu memakan makanan yang dibuatnya.

"Kemarin adalah hari terakhir masa promosiku bersama grupku, jadi sekarang aku banyak waktu luang."

"Kau akan pergi kuliah?"

Dia menganggukan kepalanya dan tersenyum "Mari kita berangkat bersama, aku mandi dulu ya." Ucapnya seraya mengacak rambutku dan berjalan memasuki kamar.

"Hari pertama berangkat bersama Jungkook? Aku harus menyiapkan diriku!" Gumamku seraya kembali menyantap makanan buatannya. Masakan buatannya enak juga.




🔥🔥🔥





"Hari ini kita tak akan berlari kan, Kook?" Tanyaku padanya.

Mengingat ucapannya kemarin aku menjadi takut akan lingkunganku sendiri. Jika biasanya aku kurang perduli akan lingkungan sekitarku, berbeda dengan sekarang.

Tatapan mata mereka menyiratkan banyak kesan. Mulai dari iri sampai benci. Benci? Semenjak aku menikah dengan my twins, banyak mahasiswa yang memandangku rendah. Mereka yang membenciku disini tak mengindahkanku sebagai anak pemilik DC Corp. dan anak Presdir Big Hit. Ent. bahkan jika ditambahkan aku adalah istri dari seorang Jeon jungkook BTS mereka tetap menganggapku rendahan.

Memang seburuk apa aku sampai mereka memandangku seperti itu? Tatapan seolah aku adalah orang yang paling menjijikan dikampus ini. Heol. Lihatlah diri kalian masing-masing! Kalian lebih buruk dibanding denganku.

Sudah kukatakan jika berada didekat Jungkook, sifat egoku selalu mengalah. Begitupun sekarang, aku tak mampu menghajar mereka yang menatapku dengan tatapan yang tak kusuka.

Mungkin dia menyadari kegelisahan yang aku alami. DiaJungkook menggapai sebelah tanganku dan menggenggam erat tanganku. Nyaman, ini sangat nyaman. Aku tak tau jika keadaan seperti ini akan membuatku jauh lebih baik dari sebelumnya.

[2] My Twins Is My Husband | J.J.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang