"Apa yang tadi kau bicarakan dengan Jimin?"
"Tak ada. Aku akan mencari kayu bakar untuk kita. Aku pinjam senter milikmu, ya?" Ucapku seraya membawa senter milik Minjung menjauh dari perkemahan.
"Kya! Jung Rae Hwa?! Ini sudah malam. Kau akan tersesat nanti. Kembali!" Teriak MinJung. Tapi aku tak memperdulikannya.
Aku ingin menenangkan pikiranku sekarang. Aku tak perduli akan gelapnya malam. Aku tak perduli seberapa luasnya bumi perkemahan ini. Lagipula, jika aku tersesat, pasti akan ada yang mencariku.
"Kenapa disini dingin sekali?" Gumamku seraya mengeratkan jaket yang sedang aku gunakan.
"Nae simjanggsoril deureobwa, Jemeosdaero neol bureujanha."
Aku bernyanyi di tengah gelapnya malam, sunyinya hutan, tanpa ada seorang disampingku.
Aku sedang mendengarkan lagu dari group suamiku-Bangtan Boys. Aku menyukai lagu ini. Lagu ini, sangat mencerminkan diriku.
"I kkaman eodum sogeseo, Neoneun ireohge biccnanikka. Geu soneul naemireojwo save me- ahh... kenapa ranting itu susah sekali untuk dicapai?" Gumamku seraya mencoba meraih sebuah ranting di pinggir tebing.
"Ayolah sedikit lagi. Dapat-"
Brugh!!!
"Tolong! Tolong! Siapapun tolong aku!" Teriakku.
Sial. Aku terjatuh sesaat mendapat ranting yang baru saja aku gapai. Aku memegang akar pohon, agar tubuhku tak merosot ke bawah tebing. Karena ku yakin, disana banyak lintah.
"Tolong! Selamatkan aku! Tolong..."
"Tolong! Tolong! Tol-"
"RaeHwa?! Ulurkan tanganmu! Aku akan menarikmu." Ucap Jungkook seraya mengulurkan tangannya.
Geu soneul naemireojwo save me save me I need your love before i fall, fall..
Geu soneul naemireojwo save me save me I need your love before i fall, fall..
Aku mencoba meraih tangan Jungkook, dengan sebelah tanganku yang masih menggenggam erat akar pohon tadi.
"Kook susah." Ucapku.
"Kau bisa. Kau pasti bisa!" Ucapnya penuh keyakinan.
Aku terus berusaha, terus berusaha, agar tanganku bisa meraih tangannya.
Tap!!!
Berhasil. Jungkook segera menarik tubuhku keluar dari sana. Lalu memelukku erat. Sangat erat.
Pelukan yang sudah lama aku rindukan. Aku sangat merindukan pelukan ini, maka aku membalas pelukannya dengan erat. Sangat erat. Aku tak mau melepaskan pelukan ini untuk sekarang.
"Apa yang kau lakukkan? Kau bisa membuat dirimu terbunuh! Aku mengkhawatirkanmu."
"Aku tau. Maafkan aku. Aku sudah membuatmu khawatir."
Dia mencoba melepas pelukannya, tapi tidak denganku. Aku begitu enggan melepas pelukan ini. "Aku merindukanmu! Sangat merindukanmu!" Ucapku

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] My Twins Is My Husband | J.J.K
Fanfic[Completed+Sequel] Kalian pernah membayangkan jika kalian akan bertemu seorang yang mempunyai wajah mirip dengan kalian, dan dia bukanlah anggota keluarga kalian? Bayangkan jika seorang itu adalah lawan jenis kalian? Apa yang akan kalian lakukkan? A...