체 20 회

5.1K 411 5
                                    

"Ssaem?! Aku sudah menyiapkan sebuah taksi untuk mengantar-mu pulang," Ucap Jungkook lalu membungkukan tubuhnya, "Gamsahabnida." Sambungnya

"Ahh ya... Kalau begitu aku pulang dulu. Gamsahabnida." Ucap Kim ssaem lalu berjalan keluar dari appartement.

"Kau tadi belajar apa?" Tanya Jungkook

"Hanya pelajaran dasar. Kook aku ingin keluar, disini membosankan."

"Kubilang jangan memancing api amarahku. Aku tak pernah main-main akan ucapanku. Jika kau mencoba kabur dari sini, aku akan membuat keluargamu hancur. Eommonim. Abeoji."

Ucapan Jungkook membuat-ku membelalakan kedua mataku, "Hajjima!" Ucapku cepat.

"Kalau begitu, turuti saja ucapanku!"

"Iya." Jawabku seraya menundukkan kepalaku.

Bagaimana bisa Jungkook melakukkan hal ini? Kenapa dia berubah menjadi sangat posesif kepadaku? Menuntut-ku untuk selalu menuruti ucapannya?

Aku tahu, jika dia adalah suamiku dan dia mempunyai hak atas diriku. Tapi, dia tak punya hak atas kedua orangtuaku!

Aku tak sanggup menentang ucapannya, mengingat ancaman yang membuatku sangat lemah mengahadapinya.

Jadi, seumur hidupku aku harus berdiam diri di appartement ini. Merelakan pendidikan-ku yang akan sia-sia. Seorang sahabat yang akan jarang kutemui. Eomma dan appa yang hanya dapat kulihat, jika dia mengizinkan-ku.

Jadi sekarang, benda-benda yang berada disini yang akan menemaniku jika aku kesepian. Suasana hening pagi-siang-malam hari yang akan, menjadi latar belakang kehidupanku. Suara deru nafas, jam dinding, dan suara bel yang akan menjadi pengisi suara dihidupku.

Membiasakan diri seperti ini? Akan sulit bagiku. Tapi ini demi kebaikan eomma dan appa.




🔥🔥🔥







Kring!!!

Kring!!!

Kring!!!

Bunyi suara alarm jam diatas nakas, membangunkanku dari tidurku.

Pemandangan yang pertama kali kulihat tak akan pernah berubah, seorang Jeon Jungkook yang tengah tertidur dihadapanku.

Kadang, aku terbangun tanpa dia di hadapanku. Jika itu terjadi, maka dia sedang ada jadwal bersama BTS. Untuk sekedar mengisi acara, atau melakukkan mini konser mereka.

Ini sudah menjadi pemandangan yang tak mengasingkan semenjak empat bulan yang lalu. Yap. Kalian benar. Pernikahan kami, telah berjalan selama lima bulan. Dengan hubungan yang di idamkan oleh siapapun.

"Alarm itu membangunkanmu?" Tanya-nya.

Dia baru saja membuka matanya, lalu memelukku erat. Aku tersenyum melihatnya.

"Maaf, aku memang men-set-nya. Hari ini aku harus berangkat pagi." Ucapnya

"Kau ada acara bersama BTS?"

"Eoh. Jung pd-nim bilang hari ini kita akan pulang larut malam. Tapi, aku akan mengusahakan untuk pulang lebih cepat."

"Kalau begitu, cepat mandi. Kau akan telat jika terus seperti ini."

Dia tersenyum lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Mengenai kedua orangtuaku, dia—Jungkook selalu menghubungi kedua orangtuaku di malam hari saat aku sedang memasang wajah murung.

MinJung dan EunHa, aku sudah jarang menghubungi mereka. Terakhir aku bertemu mereka, sehari sebelum tragedi itu. EunHa kini sudah kuanggap sebagai sahabatku. perkataan Jungkook benar, selama ini aku hanya perduli dengan MinJung, tapi sekarang aku sudah menganggap keduanya sebagai sahabatku.

Pendidikanku, sampai sekarang beberapa dosen masih berkunjung untuk menyampaikan materinya khusus untukku. Kecuali, di hari sabtu dan minggu.

Aku merindukan suasana kampus, walaupun disana cukup banyak yang mencibirku tapi aku merindukan ucapan mereka. Disana aku merasa lebih hidup.

Kenapa aku mengatakan 'lebih hidup' bayangkan saja, aku hidup seperti robot disini. Jungkook pemilik robot dan aku robotnya. Menuruti apa yang pemiliknya ucapkan, dan melaksanakannya.






🔥🔥🔥







"Aku pergi!"

Cups!!!

Dia mengecup puncak kepalaku dan mengacaknya lembut.

Cups!!!

Dia mengecup singkat bibirku. Ini sudah biasa untukku. Dia selalu melakukkan adegan romance sebelum dia meninggalkanku disini.

"Akan aku usahakan untuk pulang lebih awal."

"Kook?"

"Ehm... Kenapa?"

"Bisa kau berikan padaku password apartement mu?"

Ekspresi wajahnya berubah seketika. Awalnya ekspresinya sangat lembut dan ramah. Tapi sekarang, ekspresinya menunjukkan pokerface.

"Untuk apa kau meminta password apartementku?! Apa kau mencoba kabur dariku! Kau ini istriku! Sudah sepatutnya kau mendengarkan apa yang suamimu perintah kepadamu!!"

"Janji! Aku janji tidak akan mencoba kabur darimu! Aku tau jika aku kabur aku akan membuatmu dan orang lain kesusahan. Aku tau bagaimana jadinya jika aku melakukkan hal itu. Aku berjanji aku tak akan kabur darimu," Jawabku

Dia menghampiriku dan membawaku ke dalam dekapannya. Dia mengelus surai panjangku dan mengecup puncak kepalaku.

Kook kumohon, jangan membuatku seperti ini.

"Passwordnya adalah ulangtahunmu." Ucapnya. Tak kusangka. Dia menjadikan ulangtahunku sebagai nomor password apartement miliknya. Bahkan apartementku saja tidak menggunakan ulangtahunku.

Ouhya mengenai appartementku, aku tak mengetahuinya. Aku meminta PRT dirumah eomma untuk menempatinya, jadi aku tak mengetahui keadaannya sekarang.

Cups!!!

Lagi. Dia memegang tenguk-ku, memperdalam ciumannya. Lalu membuang nafasnya dengan kasar.

"Jangan pergi kemanapun. Tunggu aku disini, aku akan secepatnya sampai di appartement." Ucapnya lalu menghilang dibalik pintu appartement.

Selepas Jungkook pergi, aku mencoba menghubungi MinJung ataupun EunHa, sungguh sekarang aku membutuhkan seseorang untuk mencurahkan isi hatiku.

Aku telah mencoba berulang kali untuk menghubungi EunHa dan MinJung, tapi sama sekali tak ada respon dari mereka.

"Kumohon, ini adalah salah satu kesempatanku untuk bertemu kalian," Gumamku seraya menunggu respon dari MinJung.

"Yeoboseyo?" Panggil MinJung dari sebrang telfon.

"MinJung-aa? Bisa kau mengunjungiku?"

"RaeHwa? Kau tau aku sangat merindukanmu. Kenapa kau tak mau pergi ke kampus, dan lebih memilih para dosen yang menghampirimu, eoh?"

"Nanti akan ku ceritakan. Bisa kau kesini?"

"Apa yang kau maksud appartement-mu?"

"Iya."

"Baiklah, aku akan kesana."

"Kau bisa mengajak EunHa."

"Dia sedang melakukkan trainee sekarang. Nanti akan ku ceritakan."

"Baiklah. Anyyeong."

Pip!!!

Semoga Jungkook pulang setelah MinJung selesai berkunjung.

[2] My Twins Is My Husband | J.J.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang