"Aku ingin mengundurkan diri. Aku ingin mengundurkan diri dari drama yang kumainkan." Jelasnya lebih lanjut.
"Kenapa?" tanya Jung pdnim.
"Drama yang kumainkan, membuat hubunganku dengan istriku hancur. Aku tidak ingin melanjutkannya. Dan juga, drama itu sudah melenceng jauh dari skrip yang pertama kali kubaca."
"Dimana profesionalisme yang kau miliki? Kau sudah mendatangani kontrak itu, kau tidak bisa memutus kontrak itu sesukamu."
"Aku akan menanggung apapun yang akan menimpaku. Tapi aku tidak bisa melihat keluarga kecilku hancur. Aku lebih memilih hidup sebagai seorang gelandangan, tapi keluargaku berada disisiku. Dibanding hidup dengan bergelimang harta, tapi aku tidak memiliki keluarga."
"Kau harus melanjutkannya."
"Tidak. Aku tidak akan melanjutkannya. Aku akan membayar denda yang akan dikenakan atas kontrak yang kuputus."
"Kau harus melanjutkan kontrak itu, Jeon Jungkook!"
Jungkook dibuat tercengang dengan apa yang baru saja ayah mertuanya katakan.
Jungkook juga dibuat bertanya-tanya dengan apa yang ada dipikiran ayah mertuanya itu. Karena pasalnya, jika dia melanjutkan kontrak itu, maka hubungannya dengan anaknya akan rusak. Dia akan bercerai.
Satu pertanyaan besar yang berada dipikiran Jungkook sekarang. Apakah kau ingin aku bercerai dengan istriku?
"Apakah kau ingin aku bercerai dengan istriku, PDnim?" pertanyaan yang tadi berada dipikirannya segera ditanyakan olehnya.
PDnim tersenyum. Dia lalu melipat kedua tangannya di dadanya dan juga menyandarkan tubuhnya pada kursinya. "Jungkook aa? Kenapa kau bisa memikiran hal seperti itu?"
"Karena PDnim sangat bersikukuh untuk tetap memaksaku melanjutkan drama itu."
"Sudah berapa lama kau menikah dengan anakku?"
"Tujuh tahun."
"Berapa usia anakmu?"
"Tujuh tahun."
"Tanggal pernikahanmu?"
"Tiga Maret."
"Kapan istri dan anakmu berulang tahun?"
"Lima Desember dan dua belas November."
"Kau pikir aku akan memisahkanmu dengan keluarga kecilmu, ketika keluarga kecilmu sangat bahagia bersamamu? Aku tidak sekejam itu, Jungkook aa."
"PDnim?" panggil Jungkook tidak percaya.
"Kau juga anakku. Jangan pernah berpikir, bahwa aku akan memisahkanmu dengan keluarga kecilmu. Aku akan berbicara dengan sutradara, dan memutuskan kontrak itu. Jagalah keluargamu. Temui mereka sekarang, dan berkumpulah."
Jungkook tersenyum lalu menundukan kepalanya. Tangan yang sedari tadi berada dibawah jaket, kini menggenggam erat jaket tersebut. "Aku tidak bisa melakukannya sekarang."
"Kenapa?"
"Raehwa melarangku untuk menemui Junghan dan juga dirinya. Aku tidak boleh mencari tahu keberadaan mereka." Jawabnya seraya tersenyum.
"Katakan! Kenapa itu semua bisa terjadi?"
"Sebelum melakukan syuting untuk episode enam belas, aku telah membaca skrip tersebut,"
Jungkook kini sedang duduk seraya membaca naskah skrip yang akan dijalananinya.
"Apa!? Aku tidak mungkin melakukan ini!" tukasnya pada dirinya sendiri.
"Melakukan apa Jeon Jungkook?" tanya seorang yang baru saja datang.
Jungkook menolehkan kepalanya menatap seseorang yang baru saja datang menghampirinya. "Eunha ssi? Ini! Kau sudah membaca skrip untuk besok? Aku ingin melakukan protes kepada sutradara." Ucap Jungkook lalu berdiri dan bersiap untuk menghampiri sutradara untuk drama tersebut.
"Lakukan saja. Ini hanya untuk drama. Dimana profesionalismemu?" tanya Eunha lalu berjalan menghampiri Jungkook.
Jungkook berbalik dan memandang Eunha yang sedang berjalan menghampirinya. "Kau," ucapnya lalu memegang dada Jungkook dengan jemarinya. "Kau hanya perlu melakukan itu denganku dalam beberapa menit. Dan semuanya akan selesai."
Jungkook menepis tangan Eunha yang tadi berada didadanya lalu membuat ruang diantaranya. "Bagaimana bisa kau mengatakan hal itu dengan sangat mudah? Aku tidak akan pernah menyentuh wanita lain! Aku hanya akan menyentuh istriku. Jung Raehwa. Sahabatmu."
"Sahabat? Aku tidak pernah menganggapnya sebagai seorang sahabat, Jeon Jungkook ssi. Aku tidak memiliki sahabat di dunia ini. Di dunia ini tidak ada yang namanya sahabat."
Jungkook membulatkan kedua matanya. Menunjukan ekspresi marah dan terkejutnya. "Kau!" serunya seraya menunjuk Eunha dengan jari telunjuknya. "Kau- Raehwa benar. Tak seharusnya aku menyuruhnya bersahabat denganmu! Kau hanya memanfaatkan istriku."
"Istri? Kurasa sebentar lagi, gelar itu akan melekat padaku. Istri dari seorang Jeon Jungkook. Jeon Eunha, bagaimana? Bukankah itu bagus?"
"Keparat kau!"
"Aku? Bukankah kau yang seorang keparat? Kau akan melakukan itu denganku, dan istrimu tidak mengetahuinya."
"Aku tidak mau melakukannya!"
"Baguslah kalau begitu, lakukan apa yang kau inginkan. Dan aku juga akan melakukan apa yang ingin kulakukan. Menculik Junghan lalu menjual organ dalamnya. Atau menculik Raehwa dan menyuruh oranglain memperkosanya, hingga meninggal."
Jungkook dibuat tercengang dengan apa yang dikatakan Eunha. Bagaimana bisa dia berpikiran seperti ini.
Satu fakta yang bisa disimpulkan Jungkook, wanita ini terlalu terobsesi dengannya.
"Mana yang akan kau pilih?" tanya Eunha kepada Jungkook.
"Apa jika aku melakukannya, kau akan membebaskan keluargaku?"
"Tentu dengan senang hati."
"Baiklah. A-"
"Satu syarat lagi! Kau harus menuruti permintaanku selama lima hari kedepan. Bagaimana apa kau setuju?"
Brakkk!!!
"Choi Eunha keparat!" Jung PDnim baru saja menggebrak meja dihadapannya.
Sama halnya seperti Jungkook, dia juga tidak habis pikir akan jalan pikiran aktris yang baru saja didebutkannya itu.
Karena dia adalah teman Raehwa, maka dari itu Jung PDnim, mendebutkannya setelah 7tahun menjalani masa trainee.
Dan itu juga yang membuat Jung PDnim menyesal akan keputusan yang diambilnya. "Segera putus kontrak kerja dengan Choi Eunha!"
"Abeoji?"
"Dia mencoba membunuh cucu dan juga anakku. Bagaimana bisa aku bisa diam!"
"Abeoji harus memiliki alasan yang kuat untuk memutus kontrak dengannya. Bahkan pernyataanku saja tidak cukup."
"Aku ingin segera menjebloskan jalang itu ke dalam penjara!"
"Abeoji harus memiliki bukti yang kuat untuk melakukan itu."
"Apa yang harus kulakuakan!? Aku tidak bisa berpikir jernih sekarang! Jalang itu! Dia! Bagaimana bisa dia aku debutkan! Argh!!!"
"Abeoji tenangkan diri dahulu."
"Bagaimana bisa aku tenang disaat-saat seperti ini!?"
"Jika abeoji tidak tenang, aku juga tidak bisa menenangkan pikiranku. Choi Eunha sedang mengancam akan menculik Junghan jika aku tidak menuruti permintaannya."
"Aku tau! Aku tau cara apa yang harus kugunakan!"
"Beritahu aku abeoji."
A/n :
Maaf untuk keterlambatan publish yang dijanjikan kemarin. Ada beberapa problem kemarin. Dan sekarang baru sempet publish, hehehehe😀. Seperti biasa minta komennya yaa... Sekalian mau tanya ending kaya gimana yang kalian pikirin?

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] My Twins Is My Husband | J.J.K
Fanfic[Completed+Sequel] Kalian pernah membayangkan jika kalian akan bertemu seorang yang mempunyai wajah mirip dengan kalian, dan dia bukanlah anggota keluarga kalian? Bayangkan jika seorang itu adalah lawan jenis kalian? Apa yang akan kalian lakukkan? A...