Aku berlari menyusuri lorong yang entah mengapa terasa sangat panjang. Bunyi 'tak tok tak tok' dari heels yang kukenakan terdengar nyaring diseluruh penjuru lorong. Aku tidak melihat siapapun dilorong ini. Langkah kakiku semakin ku lebarkan agar semakin panjang aku berlari. Peluh mulai menetes dari sudut keningku.
Aku berhenti tepat didepan sebuah ruangan dimana tertulis 'private room'. Aku mengambil nafasku yang sudah mulai tersendat-sendat. Tak lupa kuseka peluh yang memenuhi kening dan leherku. Aku menegakkan tubuhku dan sedikit memperbaiki gaunku yang agak berantakan.
Cekrek-
Aku membuka gagang pintu dan seorang gadis yang kukenal langsung menghambur kearahku.
"Mila...."
Aku terkejut menerima pelukannya yang tiba-tiba, namun aku langsung membalas pelukannya.
"Ada apa sih mil? Kan kita bisa ngobrol abis acara." Ucapku.
Gadis dipelukanku langsung melepaskan pelukannya dan menarikku duduk di sofa dekat cermin rias.
"Tolongin gue ya." Pintanya.
"Tolong apa?" Tanyaku binggung.
Gadis dihadapanku langsung menyerahkan hpnya padaku. Dia memintaku melihat layar hp dan membaca pesan dilayar tersebut. Aku mengambil hpnya dan mulai membaca isi yang ada dilayar tersebut.
Aku mencermati setiap kalimat dari pesan yang tertera di layar itu. Namun aku masih belum menemukan maksud dari gadis ini.
"Maksud kamu apa?" Tanyaku bertambah penasaran.
"Lo udah baca isi emailnya kan?"
Aku menganggukan kepalaku padanya, tapi aku masih belum mengerti maksud ucapannya.
"Isinya apa?" Tanyanya lagi.
"Kamu diterima sebagai model di italy." Jawabku polos.
"Terus lo masih belom ngerti?" Dia semakin frustasi padaku yang tak kunjung mengerti maksud ucapannya.
Aku mengelengkan kepalaku dengan wajah lugu.
"Ya ampun mila. Lo polos apa dodol sih? Lo baca kan gue dikontrak selama setahun."
"Iya, terus masalahnya apa?"
Gadis dihadapanku berdiri dari sofa lalu berjalan mondar mandir. Dia memegang keningnya sambil berpikir.
"Ada apa sih mil? Aku jadi binggung."
"Mila, adik kembarku. Denger baik-baik ya. Gue harus ke italy. SEKARANG." Jelasnya penuh penekanan.
"Apa?"
"Gue mau lo gantiin posisi gue." Pintanya sambil memohon.
"Gantiin? Maksudnya aku ke italy?" Ucapku polos.
"Ya gak lah. Gue mau lo disini gantiin posisi gue nikah sama cowok gue."
"Apa???" Teriakku kaget.
Aku benar-benar terkejut mendengar ucapan kakak kembarku. Gadis yang sedang meminta bantuanku kini adalah kakak kembarku. Aku memang dilahirkan kembar. Kakakku lahir 5 menit lebih dulu daripada aku.
Kami adalah kembar identik, dimana wajah, dan suara kami sama. Nama kami pun serupa, yakni jessica mili dan jessica mila. Kami tumbuh sebagai kembar yang saling terikat. Pernah suatu hari aku sedang pergi kerumah oma dan kakak kembarku sedang berada dirumah. Kakakku sedang bermain lalu terjatuh hingga kakinya berdarah.
Saat aku tengah bermain boneka, aku tiba-tiba merasakan sakit didaerah kakiku. Aku menangis tersedu-sedu hingga mama menghampiriku dan menenangkanku. Mama dan papa binggung dengan yang terjadi padaku. Aku tidak kenapa-napa tapi aku bisa menangis hingga berurai air mata.
![](https://img.wattpad.com/cover/63557256-288-k605309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
RomanceKetika cinta datang mendekat, namun dengan jalan yang salah. Apakah ini takdir atau hanya mimpi??? "Nchanbum"