Bandara Internasional Juanda Surabaya 05 Januari 2015. 07.45 wib.
Kucari-cari sosok itu, kuedarkan pandangan mataku untuk mencari sosok itu. Sosok yang selama bertahun-tahun ini kurindukan, sosok yg selalu mengisi relung hati dan jiwaku selama 18 tahun terakhir. Sosok yg mampu menggetarkan hati, pikiran, serta jiwaku disaat usianya baru menginjak 7 tahun. Dia adalah sosok malaikat kecilku, belahan jiwaku, my princess.
Mataku menangkap sosok pria yang sedang melambaikan tangan ke arahku sambil tersenyum dan aku langsung mengenali sosok yang familiar itu. Ku dorong troli yang mengangkut barang-barangku kearahnya sambil membalas lambaian tangannya dan tak lupa ku tampilkan senyum terbaikku untuknya. kupeluk erat pria itu, pria yang tidak lain adalah kakak ku "Keandra Juan Putra Handoko"
"Welcome back my brother." Sapa keandra sambil memelukku dengan sangat erat.
"Aku sangat-sangat merindukanmu my brother, kenapa kamu betah sekali tinggal disana dari pada ditanah airmu sendiri." ucap kakak ku tanpa jeda dan aku pun hanya bisa menghela nafas panjang melihat tingkah laku kakak ku itu. Yah dia memang cerewet dan menyebalkan sekali tapi aku tahu dibalik kecerewetannya itu dia sangat menyayangiku dan malaikat kecil ku. Ngomong-ngomong tentang malaikat kecilku kenapa dari tadi aku tidak melihatnya ya, pikiranku jadi sibuk sendiri memikirkannya.
"Aku juga sangat merindukanmu my brother, bagaimana kabarmu?" tanyaku padanya.
"Seperti yang kau lihat sendiri jika aku sehat-sehat saja dan yang pasti kalau aku tambah sukses dan tentunya tambah tampan. Hahahahaha" ucapnya sambil tertawa lebar.
"Aku celingak-celinguk mencari gadisku, malaikat kecilku, my litle princess ku."
"Kau sedang mencari siapa Kay." Tanya Keandra padaku.
"Uhmm ehmm, lidahku kelu untuk berbicara." Tiba-tiba Kean memotong omonganku.
"Apa kau sedang mencari princess Khinanti." Tanya Keandra yang tepat sasaran.
"Ehmm iya." Jawabku "Apa kau tidak mengajaknya untuk menjemputku? atau dia tidak tau jika aku pulang hari ini." Tanyaku penasaran.
"Dia bisa membunuhku jika aku sampai tidak mengajaknya untuk menjemputmu dibandara, kau tau sendiri kan jika dia sangat merindukanmu yang bertahun-tahun dinegeri orang tanpa pulang sekalipun kenegerinya sendiri. tadi dia pamit padaku untuk pergi ketoilet, sebentar lagi juga balik kok." Jawab Keandra padaku.
"Mungkin aku harus bersabar sebentar lagi untuk bisa menemui dan memeluk gadisku," kata batinku.
Dari jauh aku melihat gadis bertubuh mungil sedang berlari-lari kecil kearahku dan tiba-tiba dia memelukku dengan sangat erat, seketika tubuhku menegang karena kaget. Bahagia hanya itu yang ada dipikiranku
"Kak Kayast aku sangat merindukanmu." Ucap Khinanti. Itu adalah kata-kata yang selalu ingin aku dengar darinya selama beberapa tahun belakangan ini.
"Kakak kau tidak melupakanku kan.?" tanya khinanti padaku.
Pertanyaan tidak bermutu macam apa yang diajukan oleh malaikatku ini, tentu saja aku tidak akan melupakannya meskipun itu cuma sedetik saja, karena dia selalu ada dihatiku dia itu seperti udara bagiku dan aku tidak bisa hidup tanpanya. Karena dia itu adalah nafasku dan dia adalah satu-satunya alasanku untuk hidup didunia yang kejam ini.
"Mana mungkin aku melupakanmu My litle princess." Jawabku sambil mengacak rambut pirangnya dan menatap mata biru kehijau-hijauannya.
Kayast POV..
Mata itu mata yang selalu aku rindukan setiap saat, dan senyum itu yang mampu membuat duniaku jungkir balik selama 18 tahun ini. Aku mencintaimu malaikat kecilku, aku tau cinta yang aku rasakan ini terlarang bahkan sangat terlarang dan tidak mungkin juga rasa cinta ini bisa berlabuh dihatinya.1 menit hanya 1 menit yang aku butuhkan untuk bisa mencintai kamu, tapi aku sadar butuh waktuku untuk seumur hidup bisa melupakan kamu. Melupakan malaikat kecilku yang sangat berharga, meskipun pelarianku selama bertahun-tahun tak membuahkan hasil yang cukup berarti. Kalau saja dulu aku tidak bertemu denganmu mungkin aku tidak akan merasakan hal ini, maafkan aku. Maafkan aku papi, Keandra, terutama kamu Khinan.!!!!
Sungguh aku minta maaf karena dengan lancang membiarkan rasa ini tumbuh liar, dan akhirnya aku sendiripun tidak bisa berhenti untuk mencintaimu, jika saja kamu bukan adik kandungku sendiri mungkin aku sudah ungkapkan rasa yang aku pendam selama 18 tahun ini kepadamu princess. Tepukkan Keandra dibahuku menyadarkanku dari lamunan singkatku..
"Ayo kita pulang kerumah, aku lapar dan pagi ini aku belum sarapan gara-gara aku harus menjemputmu sepagi ini." ucap Kean dengan ketus sambil melirik kearahku. Aku yang dilirik pun sedang asyik mengobrol dengan Khinanti adik perempuanku satu-satunya yang paling cantik yang aku miliki, karena merasa tidak kuhiraukan dengan Khinanti. Kean pun marah dan berteriak lebay kearahku dan Khinanti. Sikapnya sungguh lucu persis seperti anak kecil yang tidak dibelikan permen oleh ibunya andai saja Amanda melihatnya seperti ini pasti dia akan tertawa terpingkal-pingkal, karena jarang-jarang kean akan bersikap lebay seperti ini. Sifatnya yang arogan serta suka mengintimidasi, dan selalu serius dalam hal apapun itu membuatnya selalu bersikap dingin dan tegas pada siapapun tidak terkecuali aku, Khinanti dan kekasihnya Amanda
"Kayaaaast kamu itu dengerin aku ngomong gak sih!!!" ucap Kean kesal.
"Iya kakakku yang paling ganteng kita pulang sekarang." Kata Khinan menimpali. Mobil Audi R8 milik Khinanti pun meninggalkan Bandara Juanda saat itu juga, dan Kean yang berada dibalik kemudi mobil itu.
"Kak kay, apa kakak membawakan sesuatu dari New York?" tanya khinan pada kakaknya Kay.
"Iya princess, aku membawakan banyak sekali oleh-oleh untukmu." Ucap Kayast pada adiknya itu dan sontak saja hal itu membuat khinanti melompat-lompat kegirangan didalam mobil.
"Makasih ya kak Kay." Balas khinanti.
"Ehemm.. Ehemm kau juga tidak melupakan jatahku kan Kay." tanya Kean tak mau kalah dengan Khinanti. Sambil tertawa lepas Kayast pun menjawab "Kalau untukmu cukup nomor telfon gadis-gadis cantik yang aku kenal disana Kean." Masih dengan tawa lebar lengkap dengan seringaian liciknya.
"Yang itu juga tidak apa-apa Kay." Jawab Kean masih dengan mata melihat kedepan karena dia sedang dalam keadaan menyetir mobil.
"Awas ya kalau kak Kean macam-macam!! Nanti Khinan aduin ke kak Amanda loh." Ucap khinan dengan nada sedikit mengancam. Dengan kompak Kean dan Kayast tertawa lepas melihat kelakuan adik mereka.
"Ampun princess, kakak janji tidak akan macam-macam. Jadi jangan diaduin ke my baby Manda ya??" Pinta Kean memelas. Khinanti hanya melengos mendengar janji palsu kakak tertuanya itu.
Mobil mewah tersebut mulai memasuki kawasan perumahan elit disurabaya tepatnya dikawasan Darmo. Mobil pun berhenti disebuah rumah yang sangat mewah bergaya Yunani, lengkap dengan patung-patung besar mulai dari pintu gerbang, sampai halaman rumah itu dan tidak lupa pilar-pilar besar dan tinggi yang membuat kesan rumah itu semakin mewah. Pintu mobil pun dibuka oleh pelayan-pelayan yang ada dirumah itu, mereka menyambut kedatangan tuan muda mereka yang baru kembali dari New york setelah pergi selama bertahun-tahun itu dengan gembira. Saat itu usianya baru 18tahun dan dia pergi keluar negeri untuk membangun kerajaan bisnisnya sendiri dan dia baru pulang setelah sekian lama.
"Hmm... Masih tetap sama seperti dulu." gumam Kay di dalam hatinya.
"Kak Kay, kak Kean ayo cepetan masuk." ucap Khinanti sambil menggandeng dan menyeret kedua kakak tampan nya itu.
"Iya princess." Jawab Kay gugup.
**TBC**
YOU ARE READING
My Princess Is My Sunshine (Slow Update Ya)
ChickLitArtavia Khinanti Putri Handoko adalah satu-satunya alasanku untuk bisa bertahan didunia yang kejam ini, dia adalah sosok kedua yang aku kagumi setelah Alm.ibuku, dan dia adalah adikku, adik yang sangat aku sayangi sekaligus aku cintai dengan sepen...