** CHAPTER 8 **

1K 24 3
                                    


Hari ini sudah pukul 07.30 pagi waktu Rusia tapi princess kesayanganku ini masih belum bangun juga padahal kemarin malam dia semangat sekali untuk bangun pagi dan akan membuatkan sarapan untukku tapi lihatlah sekarang dia masih betah tidur dan sudah dari tadi aku membangunkannya tapi dia sama sekali tidak beranjak sama sekali, mungkin dia kelehan.

Aku mengambil handphoneku yang ada diatas nakas dan kupencet nomor telfon seseorang.

"Hallo,"sapaku

"Aku akan datang terlambat keproyek jadi urus semuanya untuk sementara waktu,"

"Iya pak," jawab anak buahku.

"Princess ayo bangun ini sudah siang sayang," Aku mencoba membangunkan khinanti sekali lagi tapi tetap saja dia masih terlelap, huuhh aku sudah menyerah kalau untuk membangunkan khinanti, karena kalau urusan bangun pagi dari kami bertiga, khinanti lah yang paling susah untuk bangun karena dia benar-benar putri tidur. Putri tidur yang cantik kata batinku.

"Sayang kalau kamu tidak bangun sekarang kita akan terlambat ke proyek kakak dan kamu tau apa artinya kalau kita terlambat," Sengaja aku menggantungkan kalimatku.

"Kita akan lebih lama dirusia dan perjalanan liburan kita ke Paris akan tertunda dan artinya jadwal kamu untuk shopping juga akan tertunda pastinya," ucapku sambil beranjak dari tempat tidur. Dan inilah kalimat saktiku yang terakhir dan tentunya ampuh untuk seorang khinanti, dia tiba-tiba bangun dari tidurnya dan segera menuju kamar mandi. Dari dulu aku tau adikku itu gila belanja apalagi papi, Kean dan mantan tunangannya yang selalu memanjakan kebiasaan buruknya itu, mereka selalu menuruti kemauan khinanti dan tidak ada kata tidak untuk seorang khinanti jika itu menyangkut dengan yang namanya shopping.

Meskipun aku tau kalau kebiasaannya itu buruk tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa jika aku sendirilah yang pertama kali membuat dia jadi seperti itu, karena aku lah yang dari awal selalu memanjakannya dan selalu menuruti kemauannya dan aku juga lah orang pertama yang selalu berdiri didepannya untuk membelanya jika ada yang menyakiti atau memarahinya, bisa dikatakan secara tidak langsung akulah yang membentuk karakter khinanti menjadi seperti sekarang.

*****

Aku sengaja menyiapkan sarapan di balkon kamar hotel tempat kami menginap karena pemandangan dari balkon terlihat lebih indah. Kami bisa melihat suasana pagi hari di kota Moskow yang sedang tertutup salju tebal.

Ku lihat Khinanti keluar dari kamar mandi, dia terlihat segar dengan rambut yang masih basah dan tetesan – tetesannya menuruni lehernya yang jenjang.

"Oh, damn it!" batinku berteriak, entah kenapa dia terlihat sangat menggoda dipagi ini dan dia sangat menggiurkan untuk di santap. Aku menggelengkan kepalaku untuk mengusir pikiran – pikiran mesum yang tengah bersarang di otakku. Dia menghampiriku dan mengecup sekilas bibirku sambil tersenyum.

"Selamat pagi kakak ku tersayang?"

"Pagi princess,"

"Hari ini kita kemana saja kak?" tanyanya sambil memakan sarapan yang aku buatkan untuknya.

"Kita hanya akan ke proyek kakak saja setelah itu kita free," "memangnya kamu mau kemana," tanyaku padanya.

"Hmm, belanja boleh?" ucapnya takut – takut.

"Boleh sayang," jawabku sambil mencubit gemas hidung mancungnya itu.

"Tapi kalau uang kakak habis jangan marah – marah ya sama khinanti?"

"Uang kakak itu juga uang kamu sayang, kalau pun kamu mau menghabiskannya itu terserah kamu," ucapku dan langsung disambut dengan tatapan yang berbinar – binar oleh Khinanti.

My Princess Is My Sunshine (Slow Update Ya)Where stories live. Discover now