Kenyataan

1.9K 29 1
                                    


Khinanti POV..

Bahagia versiku adalah bisa berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita dan bahagia adalah jika kita bisa membuat orang yang kita sayang itu tersenyum tanpa mengharapkan dia membalas kita.

Kayast POV..

Aku akan menjagamu dalam hidup dan matimu, dan aku terima semua kekuranganmu dan aku akan berusaha untuk tak mengeluh karena bagiku kamu adalah nyawaku. Aku akan menjagamu semampu dan sebisaku walau pun aku tau kamu tak akan pernah jadi milik ku, akan aku lakukan semuanya demi dirimu, walaupun nantinya mata ini tertutup tapi hatiku masih dan akan selalu untukmu. Selamanya untukmu malaikat kecilku.

*****

Suasana dirumah keluarga Handoko dipenuhi oleh tawa riuh tiga bersaudara itu, mereka tanpa henti tertawa karena mendengar cerita dari Kay sewaktu masih tinggal diNew York..

"Hahahaha, kamu bodoh atau apa sih brother kok dikejar cewek-cewek cantik gak mau." oceh Kean pada adiknya itu. "Kalau aku jadi kamu yah sudah aku embat itu cewek satu-satu. Hahahahaha." Ucap Kean sambil tertawa lebar. Dan ucapannya kali ini sontak dihadiahi oleh lemparan bantal dari Kay dan Khinan.

"Yeeee, memangnya kak Kay itu kayak kak Kean??. Yah beda lah kak, kalau kak Kean itu kan playboy cap monyet, dan kalau kak Kay itu paling anti sama yang namanya cewek. Hehehe mungkin gak suka kali sama yang namanya cewek." seloroh Khinan tanpa rasa bersalah. Sontak ucapan khinanti kali ini sukses mendapat pelototan tajam dari siempunya mata hijau itu yg tidak lain adalah kakaknya Kay.

"Ngomong apa barusan heh, dasar gadis nakal. awas ya nanti kakak cubitin kamu sampai nangis, baru tau rasa loh."

"Ampun kak, ampun. Khinan cuma bercanda kok." Ucapnya sambil mengangkat 2 jarinya keatas sampai membentuk huruf V.

"Oh iya kak Kay, dulu waktu kuliah katanya kakak sekelas terus sama kak Amanda, pacarnya kak Kean ya.?" tanya Khinan pada kakaknya Kay.

"Iya dia itu sahabat kakak dari kecil, dan dia itu sahabat yang paling baik dan paling pengertian, pokoknya sebagai sahabat dia itu is the best." Ucap Kay berapi-api sambil melirik kearah Kean yang kepalanya mulai mengeluarkan asap, karena Kay telah memuji-muji tunangan dari kakaknya itu.

"Iya sahabat sih sahabat tapi awas kalau kamu macem-macem sama dia, ingat dia itu calon kakak iparmu!!!" ucap Kean mengingatkan.

"Hahahahaha, yah enggak lah kak masak aku mau nusuk kakak dari belakang sih, gak lah!! kalua sih manda mah dari dulu cinta mati sama kamu." Ucap Kay menjelaskan.

Malam pun semakin larut dan mereka sepakat untuk kembali ke kamar masing-masing. seperti biasa Kay selalu terbangun di tengah malam karena mimpi buruknya, mimpi yg selama 18 tahun ini selalu mengikutinya bagai sebuah teror dikehidupannya. Dia pun mengambil minum diatas nakas disamping tempat tidur king size nya itu, dan dia melihat gelas itu tampak kosong, hingga dia memutuskan untuk mengambil air dipantry, suasana didalam rumah itu sangat gelap hanya lampu-lampu kecil sepanjang lorong kamarnya yang memberikan penerangan.

Sampai telinga tajamnya mendengar suara tangis, yah suara tangis yang sangat familiar karena dia sangat mengenal suara itu, suara yang selalu menemani hidupnya selama 18 tahun terakhir. Suara itu berasal dari ujung lorong, dan itu kamar adiknya Khinanti, adik yang dia cintai selama ini.

Kay berjalan menuju kamar adiknya itu, rasa haus yang sempat menyerangnya tadi pun sudah hilang entah kemana, dan hanya digantikan dengan rasa khawatir yang berlebihan, yah dia memang khawatir akan kondisi bidadari yang dicintainya itu. Sejuta pertanyaan ada dalam pikirannya, kenapa dia menangis ditengah malam begini, apa yg membuat dia menangis sesenggukkan seperti itu, sampai-sampai dia bersumpah akan menghancurkan orang yang telah membuat malaikat kecilnya itu menangis.

Dengan langkah perlahan dia mencoba mendorong pintu kamar itu, pintu kamarnya tidak dikunci dan dia mendapati adiknya itu sedang meringkuk diatas ranjang Queen size nya itu dan disampingnya ada sosok Kean yang tengah menenangkannya.

"Kean apa yang terjadi disini,? dan kenapa Khinan menangis sampai seperti itu.?" tanya Kay pada Kean. Dan Kean hanya menghela nafas panjang, dia sendiri pun bingung mau menjelaskannya apa pada Kayast.

"Khinanti cuma sedang sakit kepala Kay, kamu gak usah terlalu khawatir, sebentar lagi juga baikan kok." Ucap Kean memberi alasan pada Kay. Dan tentu saja kay tidak sepenuhnya percaya dengan apa yang dijelaskan oleh kakaknya itu, dia menghampiri ranjang Khinanti dan duduk disampingnya sambil mengelus punggung serta puncak kepalanya. Dia tau Khinanti selama ini senang dengan perlakuan Kay seperti itu karena menurutnya itu membuatnya sangat nyaman, hingga tangisan Khinanti pun akhirnya mereda, dan Khinanti pun bangkit dari tempatnya, serta memeluk Kay dengan sangat erat..

"Hey princess, kamu kenapa.? Dan kenapa kamu menangis seperti ini, siapa yang telah membuatmu menangis." Tanya Kay masih dengan mengelus punggung adiknya itu.

Khinanti masih menangis dalam pelukan Kay, dia menenggelamkan suara tangisannya itu didada bidang milik Kay, dia tak mampu bersuara lagi, karena dia takut kalau ucapannya nanti akan menyakiti kakak kesayangannya itu.

"Hmmm, sebaiknya aku tinggalkan kalian berdua, mungkin Khiananti akan lebih merasa nyaman jika hanya berdua denganmu Kay." ucap Kean.

Kay hanya mengangguk, sedangkan Khinanti masih menangis sesenggukan didalam pelukan Kay. Khinanti tidak tau jika setiap tetes air mata yang jatuh diwajah cantiknya itu telah melukai hati seseorang, seseorang yang sangat mencintainya dari dulu, setiap tetes air mata itu bagai sebilah belati yang menusuk hati dan jantung Kay secara bertubi-tubi, Kay tidak sanggup melihat Khinanti merasakan sakit, jika boleh memilih lebih baik Kay yang menggantikan rasa sakitnya dari pada Khinanti harus menanggungnya sendirian.

"Cup.. Cup.. Cup.. Sudah jangan menangis lagi dan ceritakan apa yang terjadi denganmu princess." Kata Kay lembut. Khinanti pun menarik tubuhnya dari pelukan Kay sambil mengelap air mata dan ingusnya. Terlihat menjijikkan tapi hal itu tidak ada sama sekali dalam kamus seorang Kayast.

"Kakak apa aku tidak cantik? apa aku buruk rupa? sampai-sampai orang yang aku cintai meninggalkanku. aku kurang apa sih kak.?" Tanya Khinanti bertubi-tubi pada kakaknya itu. Kay hanya melotot mendengar pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan adiknya itu..

"Hey pertanyaan bodoh macam apa yang kau ajukan itu!! tentu saja kamu ini cantik bahkan sangat cantik. rambut pirangmu mata biru kehijau-hijauan yang kamu miliki, bentuk tubuh serta tinggi badanmu yang seperti model itu dan dengan kelebihan yang kamu punya kecantikanmu bertambah puluhan kali lipat. Apa kamu tau, ketika tuhan menciptakanmu dia itu sedang tersenyum, So you'r perfect, kamu itu sempurna."

" Kenapa kamu mempertanyakan hal gila macam itu." tanya Kay, lama dia menunggu jawaban dari adiknya itu.

"Kakak tau, tunangan yang aku cintai meninggalkanku, dia secara sepihak memutuskan pertunangan denganku, dia mecampakkanku seolah-olah aku tidak berarti lagi baginya kak!!!" Ucapnya sambil menangis.

"Apaaaaaa..??"

Kaget itu yang dirasakan Kay, bagaimana mungkin dia tidak tau kalau Khinanti itu sudah putus dari tunangan nya, tunangan nya yang seorang CEO paling berpengaruh dinegara ini selain papi serta kakaknya itu. tapi apa dan kenapa mereka putus, dan kenapa seorang Yan Candra Darmawan memutuskan pertunangan itu secara sepihak. Bukankah Yan sangat mencintai dan menyayangi Khinanti. pertanyaan-pertanyaan itu terlintas dalam benak Kay tapi lagi-lagi dia menahanya karena dia tidak mau membuat Khinanti sedih yang pada akhirnya akan melukai perasaanya juga.

Akhirnya dia hanya bisa menenangkan adiknya saja tanpa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan padanya itu. Dia hanya bisa menghela nafas panjang sembari berpikir kenapa kejadian seperti itu sampai menimpa adiknya, dan kenapa si tua bangka itu diam saja melihat seorang Yan Candra Darmawan mencampakkan putri kesayangannya. pertanyaan-pertanyaan seperti itu penuh dikepalanya tanpa dia tau jawabannya.

Ingin sekali dia memukuli mantan tunangan adiknya itu dan meminta jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya.tapi sekali lagi dia harus menahannya karena dia tau kalau hal itu akan melukai perasaan adiknya. Dilihatnya lagi wajah cantik adik kesayangannya itu yang tengah tertidur sambil memeluknya dengan sangat erat,wajah polos itu membuatnya menjadi orang gila selama 18 tahun, dia gila akan seorang yang bernama Artavia Khinanti Putri Handoko.

"I WILL ALWAYS LOVE YOU FOREVER." Ucapnya lirih sambil mencium kening adiknya.

** To Be Continue **

My Princess Is My Sunshine (Slow Update Ya)Where stories live. Discover now