The Life

805 20 0
                                    

Hay jumpa lagi denganku.. aku kembali lagi guys dengan kelanjutan dari cerita ini..

ada yang masih menunggu cerita ini gak?? ada gak sih?? hehehe

karena aku lumayan lama tidak update cerita ini.. maafkan author ya..

semoga saja aku bisa update cerita ini minimal seminggu sekali, dan akan aku usahakan setiap hari sabtu..

 cerita ini memang aku buat upadatetan nya jadi slow update.. gak kayak cerita ku yang lain yang aku update secara beruntun, seminggu bisa sampai 3-4 kali update..

sekali lagi maafkan author yah.. ^_^

*******

"Princess cukup!!! Kay sudah tenang disana, jangan kamu tangisi lagi karena itu hanya akan membuat jalannya sulit sayang," ucapnya berusaha menenangkan adiknya.

"Hiks.. hiks.. kak Kay jahat kak," kenapa dia ninggalin princess, bukankah dia sudah berjanji akan selalu membahagiakan princess, dia janji kalau dia akan sama-sama terus dengan princess kak. tapi kenapa dia malah ninggalin princess kayak gini kak," jeritnya.

"Tapi ini memang sudah takdirnya Kay princess,"

"Gaaakkk, kak Kay gak boleh ninggalin princess, princess gak mau sendirian lagi,"

"Kak ayo bangun kak, kakak Cuma pura-pura meninggal kan kak? kakak gak bener-bener ninggalin princess kan kak?" ucapnya sambil menggoyang-goyangkan tubuh kaku kakaknya.

"Plaaakkk, princess cukup," jerit Kean pada Khinanti sambil menampar pipi adiknya itu. Seketika itu Khinan langsung terdiam dan terduduk dilantai dan tangisnya pun kembali pecah dan kali ini tangisnya lebih menyayat hati semua orang terurtama kakaknya.

"Princess maafkan kakak," ucapnya memohon kepada adiknya.

"Kak Kean, hiks.. hiks.." tiba-tiba salah seorang perawat histeris ketika melihat monitor disamping ranjang Kayast berbunyi dengan kencang, membuat Khinan dan Kean saling menatap mata masing-masing.

******************************

Seminggu setelah Kayast mengalami mati suri akhirnya hari ini dia membuka matanya, tapi karena keadaannya masih terlalu lemah akhirnya dia tertidur lagi tanpa ada yang tahu kalau di telah sadar dari komanya.

Kayast POV...

Samar-samar aku mendengar tangisan yang menyayat hati. aku mencoba untuk membuka kedua kelopak mataku tapi sepertinya kedua mataku ini tidak mau untuk diajak kerja sama. Aku hanya merasakan sakit yang amat sangat ditubuhku, rasanya tubuhku hancur dan tulang rusukku terlepas satu persatu dari tubuhku. Suara tangisan ini aku sangat mengenalnya dengan baik, ingin aku meredakan tangisnya yang menyayat hatiku ini. Sungguh demi apapun aku tidak kuat mendengar tangisannya.

Kucoba perlahan untuk membuka mataku, awalnya semuanya terlihat buram tapi lama-kelamaan aku dapat menangkap warna dinding dihadapanku dan aku juga mulai melihat area sekitarku dan aku hanya melihat warna putih dimana-mana. Akhirnya aku melihat seseorang yang sedari tadi menangis disampingku, dia duduk disamping ranjangku dengan menundukkan kepalanya sambil memegang tangan kananku. Aku tidak bisa bergerak leluasa karena terhalang banyaknya alat-alat yang menempel ditubuhku tapi aku dapat merasakan kehangatan tangan adik yang sangat aku cintai di kulitku.

*****

"P.. Prin.. Princes." aku memaksa diriku untuk memanggilnya.

"Ka.. Kakak? Kakak sudah sadar? Syukurlah kalau kakak sudah sadar." Adikku itu terlihat senang meski air matanya masih membasahi wajahnya.

My Princess Is My Sunshine (Slow Update Ya)Where stories live. Discover now