"Kakak ngelamunin apa sih kok sampai segitunya?"
"Bagaimana kakak tidak melamun princess, jika kamulah yang menjadi alasan utama kenapa kakak seperti ini," ucapnya dalam hati.
"Kakak hanya memikirkan tentang pekerjaan saja," capnya berbohong.
"Tumben kakak mikirin kerjaan sampai segitunya," Khinanti curiga dengan kakaknya, dia tahu kalau kakanya sedang ada masalah tapi kakaknya menutupi hal ini darinya, biarlah nanti dia akan menanyakannya pada kakaknya tapi tidak sekarang. Lebih baik dia diam untuk sementara waktu.
*****************************
Bagaimana mungkin kakaknya bersikap seperti itu padanya, tiba-tiba kakaknya itu mengajak pulang ke Indonesia, kakaknya berkata kalau dia telah membuat kesalahan dengan membawa Khinanti pergi jauh dari keluarga. Khinanti tidak habis pikir kenapa kakaknya tiba-tiba bersikap aneh setelah kedatangan seseorang kemarin malam. Siapa orang itu? Khinanti penasaran dan menanyakan pada para penjaga yang ada dirumah itu tapi mereka semua kompak menutup mulut mereka. Sampai sekarang dia masih kesal dan tidak mau berbicara sedikit pun dengan kakaknya.
FLASHBACK...
"Princess, ayo kita kembali ke Indonesia," Khinantiyang sedang makan langsung tersedak makanannya hingga dia terbatuk-batuk.
"Kakak, ngomong apa sih? Apa kakak sedang demam?" ucapnya sambil memeriksa kening kakaknya.
"Kenapa kakak ngomong seperti itu? Kakak tahu kan kalau aku tidak mau kembali kesana, aku ingin tinggal disini bersama kakak, aku ingin hidup dengan kakak. Jadi aku tidak akan kembali kesana, dan jangan pernah memaksaku lagi,"
Kesal, benci dan marah itulah yang kini dirasakan Khinanti saat ini, bagaimana mungkin kakaknya berubah dalam semalam, hingga membuatnya uring-uringan seperti ini.
Kayast masuk kedalam kamar Khinanti tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, dia melihat sosok yang disayanginya itu duduk dengan melipat kedua kakinya disamping tempat tidur, pandangannya lurus kedepan dan tatapannya kosong, sekosong hatinya sekarang karena kenyataan pahit yang diterimanya. Mau tidak mau dan suka tidak suka tapi dia harus menerima kenyataan itu. Dia duduk disebelah gadis yang di sayanginya itu, mencoba memeluknya tapi pelukan Kayast ditolak mentah-mentah oleh Khinanti.
"Princess, kakak mohon kali ini saja turuti kakak, kakak sadar jika semua ini memang salah. Dan bodohnya kakak ikut menjebak kamu dalam situasi rumit ini,"
Khinanti pun menatap kakaknya tidak percaya, setelah sekian lama kakaknya memperjuangkan dirinya tapi sekarang dia malah menyerah setelah Khinanti mulai mencintainya, mencintai kakaknya itu.
"Bukankah kakak pernah bilang sama aku kalau kakak akan mencintaiku apapun yang terjadi, kakak akan memperjuangkan aku dihadapan papi dan kak Kean apapun resikonya, dan kakak juga pernah berjanji kalau kakak tidak akan menyerah terhadap keadaan, kemana janji-janji kakak? Janji kalau kakak akan bahagiain Khinanti selamanya,"
Kayast menutup bibirnya rapat-rapat, dia tidak sanggup berbicara apa-apa lagi di hadapan gadisnya. Sementara itu Khinanti tak henti-hentinya menangis.
*****
Sudah seminggu ini Khinanti mendiamkan Kayast, ketika bertemu pun dia lebih memilih berlalu dari pada bertatap muka dengan kakaknya itu. dia masih kesal padanya, dan kakaknya itu juga jarang dirumah, kakaknya itu kebih melampiaskan masalahnya dengan kesibukan dikantor, dari dulu memang seperti itu keadaannya jika kakaknya ada masalah yang membebani pikirannya.

YOU ARE READING
My Princess Is My Sunshine (Slow Update Ya)
ChickLitArtavia Khinanti Putri Handoko adalah satu-satunya alasanku untuk bisa bertahan didunia yang kejam ini, dia adalah sosok kedua yang aku kagumi setelah Alm.ibuku, dan dia adalah adikku, adik yang sangat aku sayangi sekaligus aku cintai dengan sepen...