Kenyataan 2

1.4K 21 0
                                    

Akhirnya Khinanti pun bisa tenang setelah semalaman dia mencurahkan segala uneg-uneg yang selama ini dipendamnya pada kakaknya, dia pun tertidur dipelukan sang kakak. Rasa nyaman yang ia dapatkan dari sang kakak sama seperti yang ia dapakan dari belahan jiwanya. Dia sangat bersyukur bahwa dia mempunyai dua kakak laki-laki yang sangat menyayanginya melebihi siapa pun didunia ini.

Pintu besar itu pun terbuka perlahan menampakkan sosok Kean dibelakang pintu, dia mengintip situasi didalam kamar Khinanti sekaligus dia ingin melihat keadaan adik tersayangnya. Dilihatnya khinanti tengah tertidur sambil memeluk Kay, mungkin dia menganggap Kay itu gulingnya, guling hidup lebih tepatnya. Dengan perlahan dia melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar adiknya itu, dia tersenyum pada Kay dan Kay pun membalas senyumannya itu. Dia tau kalau semalaman Kay tidak tidur untuk menjaga adiknya itu. Memang dari dulu Kay seperti itu dia selalu menjaga khinanti dalam keadaan dan kondisi apa pun, meskipun untuk itu dia harus mengorbankan dirinya sendiri.

"Dia baru tertidur jam 4 subuh tadi, jadi jangan ganggu dia Kean." Ucap Kay memperingatkan Kean.

"Aku tau Kay, aku hanya ingin memeriksa keadaannya saja. Karena semalam dia sangat menyedihkan, kau tau itu kan??" ucap Kean.

"Iya, apa kau tau kenapa Yan bersikap seperti ini pada princess kita Kean?? karena logika dan hatiku mengatakan kalau Yan tidak mungkin melakukan hal seperti itu pada Khinanti. Tapi melihat kenyataannya seperti ini aku pun bingung." Ucap Kay sungguh-sungguh sambil masih mengusap-usap kepala adiknya itu.

"Hmm, Kau benar Kay. Yan tidak akan berbuat seperti itu pada Khinanti karena aku tau dengan benar jika Yan sangat mencintai Khinanti, bahkan apapun yang diucapkan khinanti untuk Yan itu seperti mantra untuknya. Jadi sangat tidak mungkin Yan berbuat seperti itu apalagi dia sampai memutuskan pertunangan nya dengan princess." Ucap Kean sungguh-sungguh.

"Apa si tua bangka itu sudah tau tentang batalnya pertunangan khinanti??" Tanya Kay pada kakaknya Kean.

"Sudah, dan aku heran kenapa pak tua itu tidak berbuat apapun untuk Khinanti. Ketika aku menanyakannya pun dia hanya diam saja dan tidak berkomentar apapun tentang hal ini. Dia seperti lepas tangan akan nasib khinanti. Padahal aku tau betul siapa pak tua itu, dan dia tidak akan tinggal diam jika ada yang menyakiti keluarganya terutama itu Khinanti. Kau tau sendiri kan jika Khinanti itu putri satu-satunya dikeluarga kita, dan dia hanya diam saja melihat kejadian ini. Seolah-olah dia tidak peduli dengan nama baik keluarga yang selama ini dijunjungnya dengan sangat tinggi. Kau juga sangat tau jika pak tua itu tidak akan tinggal diam jika ada yang menginjak-injak harga dirinya, meskipun itu seorang Yan Candra Darmawan sekalipun." ucap Kean berapi-api dalam memberikan penjelasan untuk Kay.

"Hmm, apa pak tua itu sedang merencanakan sesuatu untuk seorang Yan Candra Darmawan yang notabene nya adalah orang yang sangat dicintai putrinya itu yah?? Jika kau benar pak tua itu tidak akan tinggal diam begitu saja, yang aku takutkan hanya keadaan mental khinanti jika sampai sesuatu yang buruk menimpa Yan." Timpal Kay.

Tanpa mereka berdua sadari, Khinanti mendengarkan semua percakapan mereka dari tadi. Dia memang tertidur tapi kemudian dia terbangun sesaat setelah Kean masuk kekamarnya, dia tengah memikirkan seseorang. Seseorang yang bahkan tidak mau repot-repot memikirkannya lagi.

Dia takut jika terjadi sesuatu dengan Yan apalagi jika dia melihat reputasi seorang Putra Handoko papinya sendiri, dia tau betul siapa papinya. Papinya akan membabat habis orang yang menyakiti keluarganya dan dia tidak akan segan-segan menghancurkan orang yang mengusik keluarganya itu sampai ke akar-akarnya. Seluruh keluarga akan terkena imbasnya jika ada yang berani menyakiti hatinya. Terbukti betapa ditakuti seorang Putra Handoko, bahkan orang-orang menjulukinya si pria kejam bertangan dingin.

"Kakak.." Panggil khinanti. Sontak mereka berdua pun menoleh keasal suara yang memanggil, dan Kay memberi isyarat untuk Kean agar menutup mulutnya untuk tidak mermbicarakan tentang Yan.

"Iya princess." Jawab mereka berdua kompak.

"Kak Kean sedang apa disini?? kalian sedang membicarakan apa?." Tanya Khinanti pada kedua kakaknya.

"Kami sedang membicarakan bisnis baru Kayast dirusia." Ucap Kean. "iya kan Kay." Tanya Kean sambil mengedipkan sebelah matanya kearah Kay.

"Ii.. Iya." Jawab Kay lesu, karena dia tidak biasa berbohong pada Khinanti. Apalagi Khinanti adalah satu-satunya gadis yang saat ini sangat dicintainya dari dulu sampai sekarang hanya Khinanti lah orangnya.

"Oohh.." Khinanti hanya ber-oh ria saja mendengar penjelasan kakaknya itu. Khinanti tau jika kakaknya berbohong tapi dia juga tidak tega jika ia sampai harus menegur kakaknya.karena kakaknya adalah segalanya untuk Khinanti.

"Kak Kay aku lapar." Ucap Khinanti sambil mengusap-usap perutnya yang lapar.

"Baiklah ayo kita makan, kakak juga lapar. Hari ini biar aku dan Kean yang memasak. My princess lebih baik mandi dan bersiap-siap, setelah itu segera turun kebawah." Ucap Kay sambil berhigh five ria dengan Kean.

"Ok." Ucap khinanti semangat. "Sepertinya mulai hari ini hidupnya akan ceria seperti dulu, karena kakak yang bertahun-tahun pergi keluar negeri telah kembali dan dia serta Kean kakaknya bisa berkumpul lagi seperti dulu tanpa kehadiran papinya tentunya, dan itu membuatnya sangat senang." Kata Batinnya.

** TBC **

MAAF BARU BISA UPDATE.. DAN MAAF KALO PENDEK DAN GAK SESUAI YANG DIHARAP-HARAPKAN..

My Princess Is My Sunshine (Slow Update Ya)Where stories live. Discover now