PROLOG

286 24 6
                                    

Semua kenyataan yang ia dapati sekarang cukup menyentaknya dari mimpi indah yang selama ini coba ia bayangkan, tapi kenapa sangat sulit untuknya menerima semua kenyataan ini, tidakkan ia di biarkan sedikit merasakan bahagia dengan bisa memiliki dan memilih cinta yang ia inginkan. Tidakkah waktu bisa berpihak kepadanya dan membiarkan ia merasakan kebahagiaan itu. Ia sadar keinginannya terlampau tinggi, Devan terlalu jauh untuk ia gapai. Tapi salahkah ia memiliki perasaan ini untuk Devan? Ia bertanya kenapa ia diberikan perasaan seperti ini, kenapa semuanya harus serumit ini, tidakkah Sang pencipta perasaan  mengerti perasaannya yang ia berikan kepada Keisha sekarang, kenapa ia harus merasakan semuanya  jika ujung nya ia tidak bisa bersama dengan Devan.

Lalu seakan tidak cukup luka yang harus ia rasakan, ia kembali harus merasakan luka karena Radit. Orang yang selama ini menyembuhkan lukanya ternyata pada akhirnya melukainya juga. Bahkan lebih parah daripada luka yang Devan berikan. Saat ia yakin kalau Radit lah yang terbaik, Radit lah yang Sempurna, Radit lah malaikat yang di kirim untuknya tetapi malah menyakitinya lebih dalam. Sikap Radit yang baik selama ini bukan karena ia mencintai Keisha, tetapi hanya rasa simpati karena melihat keadaan Keisha yang terpuruk. Dan lebih parah lagi ternyata Radit mencintai sahabat Keisha sendiri.

My effortsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang