School story

181 7 0
                                    

"Beri aku waktu, aku bukan Bandung Bondowoso yang bisa membuat seribu candi dalam satu malam"

_Cha Hakyeon_

Cast:-Cha Hakyeon (VIXX)
-SongHyun Kim (OC)

Songhyun sadar betul kalau Hakyeon sang ketua osis sekarang sedang menatapnya dari atas ke bawah. Ini serasa memalukan dan menjatuhkan harga dirinya. Ayolah bukan dia saja yang terlambat masuk sekolah. Di lapangan ini ada 22 anak yang terlambat dan kenapa Hakyeon hanya melihatnya dengan tatapan seperti itu.

"Kenapa kau terlambat" Akhirnya Sang ketua OSIS berbicara pada gadis di depannya.

"Kim Wonshik anak kelas XI IPS 3 meninggalkanku di jalan" Aku menjawab sekenanya. Toh aku jujur memang kakakku, Aish apa masih bisa aku sebut kakak di saat dia menurunkanku di tengah jalan dan memilih membonceng Hyuna Eoni Yeojachingunya.

Hakyeon mengangguk-ngangguk. Entah itu tanda mengerti atau malah mengejek.

"Dan kau kenapa tidak menelfon Namjachingumu untuk menjemputmu ?".

Ya tuhan ingin rasanya ku lemparkan sepatu nike pemberian darinya ketika kita resmi 100 hari pacaran.

Yah benar, Sang ketua OSIS ini adalah Cha Hakyeon Pacarku yang kelewat bodoh entah polos. Sampai sekarangpun aku heran kenapa dia bisa terpilih menjadi ketua OSIS mengalahkan Suho Sunbae yang levelnya jauh di atas Cha Hakyeon.

"Aku tidak punya pac__"

"Aish" Kata-kataku terpotong ketika dengan teganya dia memukul kepalaku dengan lidi kecil. Tidak sakit sih, tapi ini benar-benar memalukan.

"Baiklah semuanya, kalian tahukan apa kesalahan kalian semua jadi kurasa 20 putaran cukup untuk hari ini dan kau Kim Songhyun untukmu 25 putaran." Titahnya bak seorang raja juseon

"Kau gila Cha Hakyeon, apa kau mau mati" Ini ucapan yang ada dalam fikiranku tidak mungkin aku mengatakannya langsung di depannya. Walaupun ingin sekali.

Hari ini benar-benar terik. Ku lihat anak-anak yang lain sudah masuk kelas mereka sedangkan aku masih harus menyelesaikan 3 putaran lagi. Ku lirik Hakyeon yang sedang duduk manis di tangga dengan sesekali melambai ke arahku dan meneriakkan kata-kata semangat. Aish dia benar-benar gila.

"Fighting Kim Songhyun tinggal satu putaran lagi dan kau bisa berkencan denganku nanti malam" Ucapnya dengan penuh percaya diri sambil meminum susu pisang yang entah kapan dia beli.

Ingin rasanya aku menyobek mulut ajhuma pasarnya. Tapi sayangnya aku masih punya hati. Jadi ketika putaran terakhir aku berlari ke arahnya melepas sepatuku dan melemparkan tepat ke arahnys tapi sayang sang target keburu menghindar. Jadilah kami saling kejar-kejaran.

Tolong jangan bayangkan adegan romantis seperti di film film india yah karena pada kenyataannya wajahku sudah merah padam karena berlari 25 putaran di tambah sekarang sedang mencoba menangkap Cha Hakyeon yang sedang menghindari kejaranku. Sampai akhirnya aku berhasil menangkapnya dan membuatnya terjatuh menyentuh tanah.

"Songhyun sakit, kau ini wanita atau laki-laki sih. Dari mana tenaga yang kau dapatkan tadi ?"

Aku masih menetlarkan nafasku. Rasanya paru-paruku benar-benar kosong akan oksigen. Ku rebahkan tubuhku di samping Hakyeon yang sudah duduk bersila. Kami berada di bawah pohon mappel belakang sekolah. Setidaknya udara di sini benar-benar sejuk.

"Ini" Ku lirik Hakyeon menawarkan susu strawbery dan dengan cepat pula ku ambil dari tangannya.

"Ini segar, aku serasa hidup kembali" Ini sangat hiperbola memang tapi beginilah kenyataannya.

Ku lihat Hakyeon hanya tersenyum melihatku entah apa yang di fikirkannya tapi yang jelas aku masih marah padanya.

"Biarkan aku memukul kepalamu sekali, Please Cha Hakyeon ?" Mohonku. Aku tahu ini bodoh.

"Aish, nih, nih , nih pukul" Ucapnya sambil menyoborkan kepalanya ke depan wajahku dan dengan tidak berdosanya ku toyor kepalanya sekali dan menjambaknya seolah rambutnya adalah cucian kotor yang sedang aku remas.

"Yak yak apo aapoo Kim Songhyun" Teriaknya.

"Salah sendiri"

"Habis mana tega aku melihat wajah memohonmu, aku kira kamu cuma bercanda" Di rapihkannya dengan jari rambut yang tadinya berantakan.

"Aku membencimu Cha Hakyeon"

"Aku juga mencintaimu Kim Songhyun"

Di ambilnya Susu Stawbery bekas Songhyun lalu meminumnya sedikit. Rasa asam menjalar ke lidahnya.

"Lebih enak rasa pisang" Hakyeon meminum habis milik Songhyun. Sedangkan yang punya hanya mendecih.

Keduannya sekarang saling diam. Terhanyut akan pikiran masing-masing. Aneh saja rasanya sifat Hakyeon yang humoris dan kadang aneh bisa meluluhkan hati Songhyun yang di kenal dingin dan tomboy serta kasar. Tapi bukankah perbedaan itu menyenangkan.

"Kenapa tidak menelfonku, aku kan bisa menjemputmu" Hakyeon mencoba pembicaraan.

Saling diam bukan keahliannya.

"Kau ketua OSIS kalau menjemputku kau pasti ikut terlamabat. Kau ingatkan kau teladan bagi semua siswa di sini" Songhyun berbicara sambil melihat dedaunan yang tertiup angin di atasnya ini sangat sejuk. Matahari tidak terlalu terik di sini.

"Begitukah ?"

"Hmm"

"Terima kasih"

"Untuk apa ?"

"Sudah memikirkanku"

"Terima kasih juga"

"Untuk apa ?"

"Memberiku 25 putaran"

"Aish Kau masih marah"

"Tidak"

"Baiklah , sekarang apa maumu ?"

"Buatkan aku 1000 candi dalam satu malam ?"

"Baiklah. Setidaknya beri aku waktu. kau kira aku Bandung Bondowoso yang bisa membuat seribu candi dalam satu malam."

Songhyun tertawa akan keinginannya sendiri yah, Entah kenapa dia menginginkan itu dan ternyata baru dia sadari kalau dia melewatkan pelajaran pertama di kelasnya. Dan itu ulangan sejarah. Tadi malam dia tidak belajar dan dia rasa benar-benar harus berterima kasih pada Tuan Cha yang sedang tiduran di pahanya.

"Terima kasih Cha Hakyeon"

"Hanya sebentar Songhyun jangan memukulku, disini nyaman, akhir-akhir ini banyak masalah di sekolah" Ku rasakan sekarang dia memeluk pinggangku dengan kepala menghadap perutku. Kalau seperti ini kau manis Hakyeon.

"Jadi kumohon jangan nembuat masalah lagi dengan Gengmu yah , Kau tau aku tidak tega menghukummu"

Baru tadi aku ingin membelai rambutnya tapi sekarang rasanya aku ingin menjitak kepalanya.

Cha Hakyeon tetaplah Cha Hakyeon

dan

Kim Songhyun tetaplah Kim Songhyun.

VIXX and EXO (Ficlet and Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang