Destiny

108 6 0
                                    

Cast : -Kim Ran
-Kim wonshik





"Brakkkk"





Gadis kecil tujuh tahun itu tersungkur ke depan, aspal dingin menyambut tubuh rapuhnya. Seharusnya dia mendengarkan apa kata kakanya, sekarang ia hanya bisa terduduk menangis menatap lututnya yang berdarah.


Jalanan sepi di karenakan beberapa jam yang lalu hujan turun dengan derasnya. Sekarangpun rintik masih menghiasi tapi gadis kecil ini nekat keluar hanya untuk mencari bonekanya yang ia tinggalkan di taman kompleks rumahnya.


Hari mulai gelap. Gadis kecil bernama Ran ini mulai bangun perlahan. Sadar akan tidak ada yang menolongnya dia tetap melanjutkan perjalanan meski terseok-seok.



Dulu akan ada ayah yang langsung menggendongnya ketika jatuh. Tapi sekarang sosok yang ia banggakan. Sosok yang selalu menghapus air mata dan memeluknya erat ketika ia menangis telah pergi. Yah dunia ini memang kejam untuk gadis berusia tujuh tahun ini. Hidup hanya berdua dengan sang kaka yang beda dua tahun dengannya.


Ibunya ? , jangan di tanya dia meninggalkan mereka dan memilih hidup dengan suami barunya.


Ran merindukan ayahnya. Sangat. biasanya di saat hujan seperti ini mereka akan berkumpul meminum segelas susu coklat dan remahan biskuit yang mungkin sudah hampir kadaluarsa.



Mamang aneh di umurnya yang masih tujuh tahun Ran bisa merasakan arti sakit akan kehilangan. Kehilangan sosok yang benar-benar berharga. Apa tuhan belum cukup dengan semua penderitaan yang dia alami selama ini.


"Ran tidak apa-apa tidak punya ibu. Tapi kenapa ayah juga pergi" isaknya kecil, baju dres pink pemberian ayahnya saat ulang tahunnya yang ke enam tampak sedikit basah dan kotor akibat insiden terjatuh tadi. Sepatunya hilang satu atau mungkin tertinggal di tempat kejadian. Matanya sembab . Serta rambut panjang yang di kuncir itu kini mulai kendor tak berbentuk.



Tak terasa berjalan sambil menangis sudah membuatnya sampai di tempat tujuan. Tanpa perduli rumput bercampur tanah basah dia berlari ke arah ayunan dan melihat sang boneka ada di sana.


"Maaf aku meninggalkanmu Leo" di peluknya boneka singa berwarna kuning keemasan itu. Bukan karena dia sangat menyukainya tapi di karenakan itu adalah hadiah ulang tahunnya yang ke tujuh dari sang ayah. Baginya Leo sangat berharga melebihi kakanya si tukang gulat sekolah kim wonshik.



"Ayo pulang , pasti kau kedinginan Leo , aku akan memberikanmu susu coklat hangat milikku , kita harus cepat sebelum Wonshik oppa meminumnya"



Dari arah kejahuan ada anak laki-laki berlari mendekat kearahnya sambil mengacungkan sebelah sepatu yamg ia yakin adalah miliknya.



"SUDAH AKU BILANG BUKAN, JANGAN KELUAR DI SAAT HUJAN" wonshik berteriak sambil berlari mendekat. Di lihatnya sang adik yang hanya tersenyum.

"Oppa gendong ?"

"Tidak mau , yak kenapa lututmu berdarah ?"

Tanpa kata Wonshik langsung berjongkok di depan Ran. Agar dengan mudah ran bisa naik ke punggungnya.

"Oppa , Leo bilang dia ingin minum susu coklat. Kau tidak menghabiskan milikku kan ?"

"Aku sudah meminum semuanya"

"OPPA"

"Y a ya ya jangan bergerak nanti jatuhhh , yak Kim Ran . Oh tuhan anak ini singkirkan Leo dari wajahku".







FIN






Hanya sepenggal cerita dari kakak beradik Kim Ran dan Kim wonshik.

Vote and Coment please ^-^

VIXX and EXO (Ficlet and Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang