Mimpi Kim Jongin

104 3 0
                                    


"-Kata Orang Hidup itu harus punya mimpi, Tapi kata jongin Hidup itu harus bisa bernafas-"

Cast : -Kim Jongin
-Oh Sehun



"Kim Jongin , apa cita-citamu ?"


"Ingin punya kulit putih Bu" Celetuk Chen, Lalu di ikuti tawa pecah seluruh murid. Jongin hanya mendesah pelan. Dasar bebek sialan.




Bahkan bagi jongin pertanyaan cita-cita yang di berikan waktu sekolah dasar oleh gurunya hanya angin lalu.



Sekarang Usianya Sudah 18 tahun, kelulusan di depan mata, semua murid bahkan temanya Si Putih Oh sehun, yang kata Baekhyun kalau mereka jalan berdua bagaikan Tanah Liat dan Salju putih itu, Sudah merencanakan untuk masuk ke Universitas Favorit.


"Men, Jadi kau sudah memutuskan ?"

Sehun menepuk pundak jongin Keras , Lalu ikut duduk di bangku taman yang ada di kompleks perumahan mereka.

"Apanya ?" Jawab jongin cuek sambil mengadahkan kepalanya di senderan kursi.

"Tujuanmu Erhh lebih tepatnya mimpimu jongin" Sehun Mengambil sebungkus Rokok Dan pematik dari sakunya, Di selipkannya satu rokok di antara kedua bibirnya, lalu di nyalakan pematik sambil menghirup rokoknya Dalam.


" Mau ?" Tawar Sehun , Jongin hanya menggelemg kepalanya pelan .

" Kau sendiri benar mau ke univetsitas Yonsai , Demi Chanyeol yang tidak pernah diam , bahkan nilaimu lebih buruk dari ku Sehun"


"Yah kau peringkat ke 87 dan aku 91 , Ayolah men aku hanya berapa tingkat di belakangmu"
Jawabnya sambil menautkan rokok di kedua jarinya lalu di buangnya asap yang mengandung ribuan racun dari mulutnya, berbaur bersama udara yang di hirup Jongin.

" Aku tidak tau sehun, Kau sendiri kenapa ingin masuk ke situ, Oh ya kau mengambil apa ?"


"Itu keinginam kedua orang tuaku Jongin, Bolelah sesekali jadi anak yang berbakti hahaha, Aku mengambil Fakultas Kedokteran" Sehun menjawab santai tanpa melihat raut perubahan muka Jongin . Dan benar saja tawa besar sudah meledak dari kedua bibir jongin.



" Aku tidak mau jadi pasienmu Oh Sehun hahaha"


" Sebelum kau jadi pasienku aku akan menyuntik mati dirimu Kim Jongin, Aisshh Sialan berhenti tertawa bodoh" Sehun menginjak puntung rokoknya, Lalu mengait leher jongin supaya berhenti menertawakannya.

"Ok ok Bos, aku menyerah hahaha, Oh tuhan ketiakmu bau sekali, berapa hari kau tidak mandi Dokter Oh" Yahh dan sehun melepaskan jongin lalu dengan bodohnya mencium ketiaknya sendiri.


" Aku tidak bau Jongin ada juga kau yang tidak pernah mandi" Kesal Sehun sambil mengambil lagi satu rokok dari bungkusnya, tapi langsung di cegah oleh Jongin.


"Kenapa ?, Katanya tidak mau "


"Katanya Mau jadi Dokter, Hilangkan kebiasaan ini mulai sekarang Sehun" Jongin mengambil bungkusan rokok sekaligus pematik dari sehun lalu memasukannya di saku Hoddinya, Sebelum Si sahabat putihnya itu mengeluarkan protes.

"Aku tidak punya Mimpi atau Cita-cita Sehun, aku tidak tau"

"Setidaknya kau harus punya satu mimpi jongin supaya kau tau tujuan hidupmu ke depan"

"Kau sendiri itu bukan mimpimu kan? Tapi mimpi kedua orang tuamu"

"Yah, Tapi setidaknya dengan begitu aku punya sesuatu untuk di perjuangkan"

"Sesuatu untuk di perjuangkan yah?" Jongin kembali menyadarkan kepalanya ke atas bangku . Melihat langit biru beserta awan putih yang bergerak tertiup angin seolah mengajaknya untuk ikut terbang bersamannya, sungguh itu sangat indah.

Lebih indah lagi jika dia sekarang punya mimpi untuk bisa di perjuangkan.
Dulu Jongin punya mimpi, Yah itu dulu sekali sebelum semuanya musnah tak berbekas .
Jongin Suka menari , sangat suka atau bisa di sebut sangat cinta .Seperti Jongin mencintai myonggu anjing kesayangannya, atau bahkan seperti dia menyayangi sehun sahabat yang selalu ada untuknya.


Tapi Mimpinya itu lenyap seketika ketika Jongin kecil berlari mendorong ibunya supaya tidak tertabrak mobil yang melaju kencang. Semuanya gelap di mata Jongin , Pada saat itulah mimpinya berakhir.


Tapi Sungguh jongin tidak pernah menyesal dengan apa yang di lakukannya 10 tahun silam. Baginya Mimpinya sudah terwujud , Mimpi untuk melindungi orang yang paling di cintainya.


" Jongin ah Saatnya pulang sayang " Seorang wanita paruh baya melambai pada sehun dan jongin. Dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya dia berjalan mendekati dua pemuda tampan itu.

"Aku pulang yah, pacarku sudah menjemputku"

"Dasar kau, Ajhuma itu pacarku jongin"

"Aku tidak sudi punya ayah sepertimu sehun"

"Ya ampun kalian merebutkanku yang sudah tua ini dasar anak -anak nakal"


"Sehun aku pulang yah" Jongin meraih kedua tongkat penyangga yang ada di samping tubuhnya . lalu mengaitkan di kedua tangannya.

"Hati-hati jongin" Sehun mencoba membantu jongin berdiri.

"Nde,"

"Sehunii, bibi sama Jongin pulang yah, Kau juga harus cepat pulang hari sudah mulai sore" Ibu Jongin mengacak gemas rambut sehun.

"Aigoo, Sekarang kau sudah besar dan tampan sehun ah. Padahal dulu kau masih sering mengompol kalau menginap di kamar Jongin"

Jongin dan Sehun hanya bisa tertawa mendengar cerita ibu jongin.

"Ayo Jongin kita pulang" Ajak Ibunya sambil mengandeng lengan anak semata wayangnya yang sangat dia cintai dan yang telah menyelamatkan hidupnya. Sesekali tangan halusnya membenahi syal yang melilit di leher jongin.

Jongin menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap sehun yang masih berdiri menatapnya.

"Sehun ah Mimpiku adalah untuk selalu bernafas dengan wanita di sampingku ini, Jadi bolehkah aku tetap hidup walaupun aku tidak mempunyai cita-cita"


"Tentu saja Jongin bahkan Mimpimu jauh lebih baik dariku" Sehun tersenyum Sambil melambaikan tangan pada Jongin , yang di balas senyuman oleh Jongin dan Ibunya.

Matahari Sore mengiringi perjalanan pulangnya, Bukankah ini lebih dari sekedar mimpi bisa bersama dengan orang yang di cintai sambil bergandengan tangan dengan latar belakang senja yang begitu indah.


Jongin bukannya tidak tau apa mimpinya hanya saja dia sudah mencapai apa yang dia impikan, Lalu menjaga mimpi itu sampai sekarang.




FIN




VIXX and EXO (Ficlet and Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang