Lolipop

63 1 0
                                    

"Dia manis sCast : -Park Chanyeol
-Park Eunbi


"Sungmin hyung ? Aish sialan kenapa kau sangat tampan hah" Park chanyeol sekarang sedang berdecak pinggang berhadapan dengan poster besar Lee sungmin yang tertempel di dinding kamar sang sahabat, Park eunbi.

"Tapi satu hal aku lebih tinggi darimu arasso" Lanjutnya sambil menunjuk-nunjuk sang poster dengan raut muka yang seakan akan ingin menghancurkannya.

"Jika kau berani menyentuh suamiku, ku bunuh kau yeol ?" seorang gadis masuk sambil membawa 2 gelas jus serta beberapa snak yang ia kaitkan di antara lengan dan tubuhnya.

Dengan mata yang masih menatap tajam ke arah sang sahabat.Jika tangannya tidak sedang memegang gelas mungkin tanpa babibu lagi dia akan menyerang sahabat tingginya itu.

"Nih"

"Gomawo" Langkah chanyeol bergerak ke jendela Eunbi.Menyenderkan tubuhnya lalu meminum jusnya.

"Dari sini kamarku terlihat jelas yah ?"

"Hmm begitulah" kali ini eunbi yang berjalan mendekat ke arah chanyeol, dan sekarang mereka berhadap-hadapan dengan jendela yang memisahkan mereka. Hembusan angin masuk menerpa tubuh mereka. Damai .Tenang dan tentram.

"Yeoul"

"Hmm"

"Akhir-akhir ini aku sering mendengar suara aneh dari kamarmu, seperti erangan atau apa entahlah, sebenarnya kau sedang apa ?"

Blusss.

Dan sekarang sudah di pastikan wajah seorang park chenyeol sudah merah padam mendengar pertanyaan sahabat nya ini.

"Oh itu, aku aku sedang berlatih, Akh tidak maksudku olah raga , yah olah raga, katamu tubuhku ini kan seperti ikan teri, jadi aku harus membentuk beberapa otot bukan ?" Kekehnya lalu berjalan ke arah ranjang dan duduk di atasnya.

"Benarkah , terus kenapa mukamu merah park chanyeol" Goda eunbi lalu duduk di sebelah chanyeol yang sedang menormalkan detak jantungnya .
Mungkin jika yang bertanya cha rin adiknya dia akan langsung melemparkan bantal ke kepalanya. Tapi kali ini yang bertanya adalah park eunbi mungkin jika dia melakukannya, gadis ajaib yang sedang menatapnya intens ini akan melemparkannya ke luar jendela lalu mendarat di kamarnya. Oh itu khayalan konyol park chanyeol.

"Akhh, Kamarmu panas eunbi ah apakah AC nya rusak ?" Chanyeol mengibas-ngibaskankan tannya . Dan eunbi yakin itu hanya untuk mengalihkan perhatiannya.

Eunbi sebenarnya sudah tau apa yang setiap malam di lakukan si tiang listrik ini. Oh ayolah eunbi bukan gadis lugu yang tak tau akan hal semacam itu. Bahkan tanpa sengaja dia sering memergoki Henry sang kakak sedang menonton sesuatu di laptopnya dengan nafas yang memburu dan keringat mengucur deras di dahinya.

Setelah itu tak henti-hentinya senyum terukir di bibir Henry bagaikan dia telah melihat surga yang tak pernah orang tau seperti apa rasanya.

"Seperti apa rasanya ?"

"Maksudmu ?"

"Sudahlah yeoul, aku tau ?" Mata Eunbi terus menatap seseorang yang mungkin sudah kelabakan ini. mondar mandir tanpa sebab. Tangan kecilnya membuka laci yang ada di samping tempat tidurnya.Mengambil barang manis kesukaannya,Lolipop. Membukanya lalu memasukan ke dalam mulut manisnya.

Sambil sesekali menjilatnya dan mengecapnya. Lalu memasukan kembali ke mulutnya dan seterusnya berulang ulang seperti itu. Hal itu terlihat biasa tapi tidak buat chanyeol hal yang di lakukan Eunbi membuat dia menelan ludahnya berkali kali.

Keringat sedikit membasahi pelipisnya dan mungkin sesuatu akan bangun sebentar lagi.

"Eunbi-ah , apa kau sekarang sedang menggodaku ?"
"Eh maksudmu ?" Eunbi menatap balik chanyeol dengan tampang polosnya. Dan itu semakin membuatnya tersiksa.

"Kau, ?"

Oh god, sekarang chanyeol mendekat ke arahnnya dengan tatapan yang seperti ingin memakan dirinya hidup-hidup. Dan eunbi rasa dia mulai gugup sekarang.

"Yeol kau mau apa hah ?"

"Bukankah kau penasaran apa yang aku lakukan setia malam akhir-akhir ini" Beberapa langkah lagi dia akan tepat berada di hadapan eunbi.

"Yeoul , jangan gila "

"Bukankah kau penasaran"

"Yah,tapi ?"

Sekarang tepat chanyeol sudah ada di hadapannya. Dengan tatapan yang seolah-olah mengunci mulut dan tubuh seorang park eunbi.

"Aku , aku" wajahnya semakin mendekat lalu.

"Aku ingin ini" dia mengmbil lolipop yang ada di tangan eunbi dengan mulutnya. Setelah itu bangkit . Mengambil tasnya lalu berjalan ke pintu kamar.

"Belajarnya besok saja, sepertinya kau sakit, wajahmu merah eunbi-ah, aku pulang dulu, sampai bertemu besok pesek, Oh ya terima kasih lolipopnya" Lanjutnya lalu menutup pintu.

Diam.Termengu. Dan mungkin syok yang di rasakan eunbi sekarang. Jantungnya berdegup kencang. Dan benar apa yang dikatakaa chanyeol wajahnya merah padam sekarang. Awalnya dia mau menggoda dan memojokan chanyeol tapi sekarang kenapa dia yang malah kena. Akh senjata makan tuan ini mah ceritanya.

"PARK CHANYEOL KU BUNUH KAU. TIANG LISTRIK" Teriakan eunbi masih terdengar jelas oleh chanyeol karna sekarang dia masih menyender di balik pintu kamar sahabatnya itu, sambil terkikik pelan.

"Oh tuhan jantungku, masih berdetak kencang, aku harus segera pergi dari sini, sebelum aku menerkamnya" chanyeol mulai melangkahkan kakinya meninggalkan kamar eunbi sambil terus menikmati lolipop yang ada dimulutnya.


"Ini lebih manis dari biasanya"



FIN

VIXX and EXO (Ficlet and Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang