Part 1

166 6 0
                                    

STORY OF MY LIFE

"Kezia,Hari ini kamu ada acara nggak?" tanya Aldy seraya berjalan di sampingku menyusuri koridor sekolah.

"Nggak ada, Al. Kenapa emang?" jawabku.

"Nanti malam aku mau ngajak kamu . . . ngedate." Kata Aldy
mengutarakan maksudnya.

Aku terdiam sejenak dengan senyum terkembang lebar di bibirku. Duh senangnya . . . akhirnya pacarku mengajakku kencan. Ini adalah kali pertamanya dia mengajakku berkencan sejak dua bulan kami pacaran.

"Gimana? Mau nggak?" Aldy
meminta jawabanku.

Dengan semangat, kuanggukan kepalaku. "Tentu aku mau."

Jawabku tanpa pikir panjang.

Aldy tersenyum senang mendengar jawabanku. "Siip ... nanti kita ketemuan di Good Ice Cream and Coffee. Aku jemput jam 7 malam ya."

Aldy akan menjemputku?! Gawat, bisa kacau semuanya kalau sampai Aldy menjemputku dan muncul di hadapan orang tuaku. Selama ini mereka tidak pernah mengizikan aku pacaran. Kalau sampai mereka tahu aku punya pacar, pasti aku akan dimarahi dan dihukum.

"Emm. . . Al, mending kita ketemu di Good Ice Cream and Coffee langsung aja deh, Kamu tahu kan kalau mama-papaku ngelarang aku pacaran?" Kataku minta pengertian.

"Well, kita ketemu di Good Ice Cream and Coffee jam 7 ya."

"Iya, Sayang. . .. " Kataku setuju.

Pokoknya nanti malam aku harus bisa keluar, entah bagaimana caranya. Walau aku harus berbohong pada Mama dan Papa.

Aku sudah dua bulan menjalani hubungan sembunyi-sembunyi alias backstreet dengan kekasihku, Aldy. Kami resmi jadian 12 Desember lalu, tepatnya sepulang sekolah. Sebenarnya aku menyukai Aldy sejak kami menjalani MOS. Waktu itu kami bertemu sebagai sesama murid bernasib sial. Kami sama-sama sedang dihukum kakak kelas. Aku dihukum karena terlambat masuk kelas, sedangkan Aldy dihukum karena melakukan suatu kesalahan. Sejak saat itu, semua berjalan sederhana. Kami berkenalan, berteman, dan akhirnya jadian.

Bagiku Aldy laki-laki sempurna. Dia tampan, baik, dan cerdas. Tidak sedikit perempuan yang menaruh hati padanya. Namun betapa beruntungnya aku karena hanya aku perempuan yang bisa mendapatkan cintanya.

***

"Emangnya kamu mau main ke mana?" tanya Mama ketika aku minta izin.

"Aku mau jalan sama Rossa, Ma." Kataku berbohong. Dalam hati, aku terus berharap semoga Mama mengizinkanku keluar malam ini.

"Oh, yaudah, tapi pulangnya jangan kemalaman ya." Pesan Mama.

Yeesss..!!! pekikku dalam hati. Tak kusangka semudah ini minta izin pada Mama. Aku berusaha terlihat tenang dan biasa saja supaya tidak mencurigakan.

"Oke, Maa.." Sahutku senang.

***

Lima belas menit kemudian, aku telah sampai di Good Ice Cream and Coffee, tempatku dan Aldy berjanji untuk bertemu. Kuedarkan pandanganku ke seluruh restoran mencari dimana pacarku berada. Pandanganku terhenti saat kulihat seorang lelaki yang duduk sendiri di meja nomor tujuh belas yang terletak di luar ruangan. Sepertinya itu Aldy. Dan ternyata benar, dia adalah Aldy. Dia melambai ke arahku. Aku berjalan menghampirinya.

Aku duduk di depan Aldy. "Aku telat nggak?" tanyaku.

"Enggak kok, aku juga belum lama disini." Jawab Aldy

Aldy memanggil seorang pelayan yang kebetulan lewat, kemudian memesankan sesuatu untuk kami berdua.

"Dua gelas ice cream cokelat." Aldy langsung memesan tanpa bertanya dulu padaku.

I'm Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang