Berlari. Berlari. Berlari.
"Please, jangan tinggalin gue..." Aku terus menggumamkan kalimat yang sama seakan itu bisa menunda kepergiannya. Ini terlalu menyakitkan sampai kaki-kaki yang berlari terasa mati. Aku terus berlari ke depan tapi aku merasa jauh tertinggal.
Dia. Hanya dia yang membuatku segila ini berlari nyaris 3 kilometer untuk mengerjarnya. Banyak sekali kendaraan yang bisa mengantarku tapi aku merasa jika itu tidak berguna. Pikiran bodoh yang mengatakan jika aku berlari maka setiap luka dan sakit yang ia rasakan akan hilang. Setelah semua yang berlalu.... sebrengsek itu kah aku percaya jika dia akan memaafkanku dengan mudahnya?
"Gue mohon..." Aku mencari di keramaian bandara. Ah, siapa yang menyangka aku bisa berlari sejauh ini? "...Tinggalah, jangan pergi. Gue mohon!" Aku berlari untuk mencari sosoknya kembali.
Selama mataku mencari dan terus mencari, pikiranku berputar-putar mengulang kejadian lampau seperti kaset rusak. Kalaupun bisa, sebenarnya aku tidak ingin seperti ini.... menjadi gila hanya karna sebuah perasaan.
"Rion?"
Suara itu! Aku menoleh dengan cepat dan sosoknya telah berdiri disana. Diantara orang-orang, sosoknya berdiri dengan wajah yang sembab. Tuhan, bolehkah aku memeluknya? Aku sangat ingin memeluknya!
"Gue mohon, jangan pergi.... jangan tinggalin gue sendiri...." aku berjalan dengan tertatih menujunya namun ia terlihat ketakutan dan berjalan mundur. Jadi, begini sakitnya penolakan? Tentu saja dia akan menolakku setelah semua yang terjadi.
"Gak bisa... maaf..." tanpa kata lagi dia berbalik dan berlari meninggalkanku. Tanpa banyak kata, dia memberikan punggungnya yang semakin lama semakin menjauh dan akhirnya menghilang.
Pada akhirnya, semua perjuangan dan perasaan yang terlambat itu berakhir sia-sia.
***
RION IN ACTION!!!
Gimana? Apakah kisah Rion akan tragis kayak kakaknya? HAHAHAHAHA *dihajar sedesa*
Janjinya Mora kan sebenarnya nih besok up, tapi prolog ini kan sudah dibaca di PainKiller. Jadi Mora up sekarang aja. Besok udah masuk ke ceritanya~ OLEEEEEE~
See you next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
PainFinder
Подростковая литература[15+] PAIN SERIES #3 Karna, sekali kamu menemukan sisi tergelap dari perasaanmu, percayalah, kamu tidak akan pernah mau merasakan perasaan itu lagi. . . . "Akhirnya, aku menemukanmu!" . . . ...Jadi, kamu tidak percaya kalau aku mencintaimu?