Perasaan Aneh

6.1K 492 27
                                    

Makanan pesanan Ali tempo hari cukup membuat Prilly kelimpungan pagi-pagi, kenapa? Bukannya membuat sandwich, scrambled egg, dan milkshake strawberry itu mudah? Ya, semuanya akan mudah jika tidak ada aturan dalam cara membuatnya.

Aturan yang dibuat Ali adalah susu yang dijadikan bahan untuk telur orak-ariknya harus susu murni asli, bukan susu kemasan yang dijual di market. Sausnya pun Ali mau, Prilly membuatnya dari tomat segar yang dimasak sendiri.

"Aduh bunda ini, itu rotinya ke coklatan, Ali itu maunya yang gak terlalu coklat gitu" Jesika hanya mampu menggaruk tengkuknya melihat Prilly yang heboh dengan kepanikannya.

Kemarin malam, Prilly sudah menceritakan semuanya ke Jesika, dan membuat bundanya itu menawarkan bala bantuan.

Niat Jesika yang membantu membuahkan hasil, sejak jam lima setelah sholat subuh pagi tadi, Prilly masih belum menyelesaikan bekal makanan untuk Ali.

Srambled egg sudah masuk ke dalam kotak bekal, disampingnya tersusun 2 buah sandwich dengan isi daging tuna hasil karya tangan bundanya.

Tinggal milkshake starwberry yang belum terjamah, waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Prilly menyerah, segera dia melepas apron di tubuhnya dan melemparkannya ke meja pantri.

"Bun, Prilly mandi dulu bunda yang buat milkshake nya" Prilly menghentikan langkahnya, "mobil Prilly bawa, biar gak telat"

Jesika hanya mengangguk dan mengibaskan tangannya
"Eo, geurae, sudah cepat mandi sana"

Prilly bergegas menuju lantai atas, dan merawat dirinya.

~~~♥♡♡♡♥~~~

Yuki berjalan menyusuri koridor sekolah dengan lesu, pikirannya kembali kepada Keyla anak semata wayangnya yang dikabarkan sedang sakit. Pagi tadi si mas telfon lagi, dan mengatakan jika ternyata Keyla kena demam berdarah.

Ingin rasanya Yuki pulang, tapi ini masih hari senin, di hari sabtu lalu ada music battle dan minggunya ada pelajaran tambahan, membuat Yuki harus merelakan masa liburnya untuk kepentingan sekolah.

Helaan nafas Yuki mengantarkannya pada kelas yang masih cukup sepi, sengaja, Yuki datang pagi-pagi, untuk menghindari mood buruknya jika nanti bertemu Prilly.

Bagaimanapun juga Yuki masih belum siap jika harus menceritakan kehidupannya kepada sahabat barunya itu.

Bosan dengan kelas yang masih sepi, Yuki teringat rooftop yang kemarin dikunjunginya dengan Alfred. Dengan wajah berbinar Yuki melangkahkan kakinya menuju tempat itu.

Menikmati suasana sepi di setiap koridor sekolah membuat Yuki sedikit merasa lega, hingga sampailah ia di taman indah di sana.

Yuki tertegun, sejak kapan tempat ini berubah jadi lebih nyaman seperti ini? Padahal kemarin hanya ada satu bangku panjang tanpa bangku tambahan dan furniture lengkap.

Yuki tertegun, sejak kapan tempat ini berubah jadi lebih nyaman seperti ini? Padahal kemarin hanya ada satu bangku panjang tanpa bangku tambahan dan furniture lengkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HARMONIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang