"NDAK! kamu gila, ndak, ndak, jangan, aku mohon jangan!" Suara rintihan kesakitan disertai dengan tangisan membuat siang Itu terasa begitu membara, apalagi laki-laki itu seakan tak mau menghentikan aktivitasnya, padahal sang gadis sudah meronta, memohon untuk dilepaskan.
"Udahlah Sar, aku yakin kamu pasti suka, nikmati aja ya?" Laki-laki itu menyibak rok panjang milik Sarah, sedang bajunya sudah terbuka dan entah terbuang kemana,
"Please To, aku mohon, jangan! Jangan!"
Plak plak plak
Tamparan keras di pipi Sarah membuat gadis itu melemah, rasa sakit disekujur tubuhnya sungguh sangat menyiksa jiwa dan raganya, apalagi laki-laki itu seakan tak ingin memberi ampun pada gadis itu.
"Ndaaakkkkk!!!"
Yuki terbangun dengan keringat mengucur deras di wajah ayunya, mimpi itu sudah lama tak pernah muncul, kenapa sekarang tiba-tiba menghantuinya lagi?
Mengingat Kejadian mengerikan itu sungguh membuat Yuki merasa tersayat-sayat sembilu. Luka lama yang sudah mengering seperti kembali menyiksa.
"Keyla"
Dengan tergesa Yuki meraih handphone di atas nakas, seperti orang kesetanan, Yuki berkali-kali mencoba membuka kode lock di layar, padahal dalam keadaan normal, Yuki bisa mengunlock kodenya dengan mudah, tapi sekarang, tremor di tangannya seakan membuatnya kesulitan.
Hingga akhirnya gadis itu menyerah, ia melempar benda pipih itu kesisi lain tempat tidur.
Sekuat tenaga dia menetralkan degup jantung dan kecemasan dalam tubuhnya. Sekilas dia bisa melihat bahwa saat ini masih pukul 03.00 dini hari.
Akhirnya Yuki hanya bisa meringkuk, memeluk tubuhnya sendiri dan menangis. Meluapkan emosi yang sudah lama bersembunyi.
Dia tak boleh terlalu dekat dengan laki-laki, tak boleh! Atau kejadian itu akan terulang kembali.
~~~♥♡♡♡♥~~~
Sejak semalam, yang dilakukan Al hanya membolak balik tubuhnya di atas kasur. Pikirannya melayang jauh, menerawang ke setiap kejadian yang hari-hari ini membuat hidupnya menjadi lebih memiliki warna.
Yuki, gadis polos dengan sejuta rahasia itu mampu membuat luluh hatinya.
Dan, melihat Yuki dia teringat seseorang, yang dulu sempat menarik perhatiannya, seseorang yang tanpa sengaja menyedot pandangan pertamanya.
Gadis dengan dandanan yang lebih mirip orang stress, katakanlah dia gila jika laki-laki tampan tertarik dengan perempuan yang berpenampilan acak-acak an, tapi yang namanya hati selalu punya mata sendiri dalam menilai orang lain.
"Sarah" tanpa sadar Al menggumamkan nama gadis itu, dan saat itu juga wajah Yuki menari di otaknya.
Al mengeryit heran, kala dia menyadari sesuatu yang aneh.
Kenapa? Saat dia memikirkan Sarah, wajah Yuki yang nampak, mereka seperti memiliki kemiripan identik yang tak bisa dielakkan. Atau, Yuki adalah Sarah? Tapi tak mungkin, Yuki bukan berasal dari Jogja, menurut informasi yang di dapat Al, Yuki anak rantau yang berasal dari Malang, bukan Jogja.
Semuanya terasa begitu rumit, seperti benang kusut yang tak pernah berujung saat Al memikirkan gadis itu.
~~~♥♡♡♡♥~~~
Hujan deras mengguyur kota di pagi ini, seakan turut merasakan rasa sesak yang di alami oleh sebagian manusia yang sedang dalam keadaan buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARMONIZE
FanfictionSelalu ada nada dalam cinta, meskipun terkadang nada cinta tak selamanya terdengar syahdu di telinga. Casting : 1. Aliando Syarief as Aliant Dei Dirgantara 2. Al Ghazali Kohler as Alfred Juno Dirgantara 3. Prilly Latuconsina as Prilly Secioria Jilli...