Flashback on
Jogjakarta.Sarah mematung di posisinya, melihat benda panjang pipih yang saat ini tengah berada ditangannya membuat gadis itu bergetar, apalagi tanda plus berwarna merah itu menandakan sesuatu. Ia bukan seorang remaja kuper yang tidak tau apa-apa. Dalam hati ia menjerit, hancur sudah semuanya, dan itu semua gara-gara Yuki dan teman-temannya.
Dengan perasaan tak menentunya, ia pergi meninggalkan rumah dan keluarga ya sudah menjaganya selama ini, tanpa pesan. Ia harus mencari 'orang itu', dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Menyusuri setiap jalanan di sekitaran Bantul, Sarah berjalan terseok-seok, mengabaikan semua pandangan heran setiap orang yang melihatnya. Ia merasa dirinya begitu kotor, gadis itu hanya bisa berjalan dengan menunduk. Berbekal kertas alamat tempat tinggal Esa, Sarah bertekad akan mencari 'orang itu' tanpa mau merepotkan keluarganya, dan kalau bisa, keluarganya tak boleh tahu jika saat ini Sarah tengah berbadan dua.
Disisi lain, tempat berbeda. Yuki dan Esa duduk bersanding di teras depan rumah Esa. Raut wajah mereka sama-sama sendu, menyiratkan rasa getir bercampur takut.
"Gugurkan!" Suara Esa terdengar bergetar di telinga Yuki. Bahkan satu kata itu sanggup membuat Yuki menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.
"Aku takut..." Isakan lirih terdengar di akhir kalimatnya.
"Aku gak mungkin bisa jadi ayah, umur kita masih 17 tahun Yuki, kita masih butuh waktu lama untuk jadi orang tua. Jadi gugurkan aja." Esa memilih untuk pergi, meninggalkan Yuki yang isakannya berubah menjadi tangisan yang sendu.
Untuk pertama kalinya dia merasa begitu bodoh karena terlalu percaya dengan apa yang disebut cinta. Dan, ia menyesal... sangat menyesal.
Tubuhnya terasa lelah dengan semuanya, gadis itu berjalan pulang dengan perasaan kalut dan tak menentu. Hingga tanpa Ia sadari sebuah motor yang melaju begitu kencanh dari arah belakang, menyerempet tubuh Yuki dan membuat gadis itu jatuh tersungkur dengan perut yang terantuk batu besar.
Beberapa orang mengerumuni Yuki dan segera membawa gadis itu ke rumah sakit terdekat.
Sementara itu, Sarah hampir seperti orang gila, entah apa yang ada difikirannya, yang pasti gadis itu tetiba berteriak histeris. Amarahnya yang ia tahan, terasa seperti membeludak. Ia mengacak-acak rambutnya dan berteriak layaknya orang gila.
Semua orang tak ada yang perduli dengannya, karena bagi mereka, orang gila memang selalu begitu, dan mereka tak mau ada urusan dengan itu.
Dua hari setelah menghilangnya Sarah, gadis itu ditemukan oleh Adipati di salah satu jalan besar daerah sekitar Malioboro, Sarah berteriak histeris dan memukul-mukul tubuh seorang pemuda remaja yang ternyata adalah Al dan Ali.
Yuki dinyatakan keguguran, dan itu membuat orang tuanya kaget tak karuan, mereka tak tahu Yuki tengah berbadan dua. Anton mengambil sebuah keputusan, yaitu memindahkan Yuki ke Malang dan membiarkan gadis itu tinggal bersama Retno disana, yang kebetulan tak memiliki seorang anak dari pernikahannya yang dulu.
Sarah linglung, berbulan-bulan ia sudah seperti zombie, diajak bicara pun juga sudah susah, apalagi saat melihat Yuki sebelum Yuki dipindahkan, Sarah seperti orang yang berbeda. Sarah aidah tau berbicara dengan Yuki ataupun memandangnya. Perutnya pun semakin membesar, tapi ia seakan tak perduli. Toh, Sarah tak mau anaknya dilahirkan.
Hingga memasuki bulan ke delapan, Yuki memaksakan dirinya untuk pulang ke jogja, dan menemui Sarah, ia sudah tidak kuat lagi menahan rasa bersalahnya itu sendirian. Akibat keegoisannya yang memaksa Sarah untuk berkenalan dengan Esa dan temannya itu, Sarah harus menjadi korban. Teman Esa ternyata memiliki kelakuan yang kebih buruk dari Esa, dan dialah yang memaksa Sarah untuk melakukan hubungan terlarang itu, bahkan dia seakan tak perduli saat Sarah berteriak meminta supaya ia dilepaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
HARMONIZE
FanfictionSelalu ada nada dalam cinta, meskipun terkadang nada cinta tak selamanya terdengar syahdu di telinga. Casting : 1. Aliando Syarief as Aliant Dei Dirgantara 2. Al Ghazali Kohler as Alfred Juno Dirgantara 3. Prilly Latuconsina as Prilly Secioria Jilli...