Al hanya bisa membuang nafas kasar, semenjak kejadian semalam yang tiba-tiba Yuki menangis tanpa sebab dan mengusirnya untuk yang kedua kali gadis itu sama sekali tak bisa dihubungi, hari ini pun ia tak masuk sekolah. Perasaan cemas timbul dalam hati Al, bahkan otaknya pun bertanya-tanya apa hubungan Yuki dengan gantungan Hello Kitty itu, hingga saat ini Al tak tahu apa yang ada di dalam kepala Hello Kitty itu, karena saat dirinya hendak melihat Yuki menyembunyikannya.
Al jadi curiga, jika gantungan kunci itu memiliki cerita tersendiri dan itu amat sangat penting untuk Yuki. Kali ini ia akan berusaha mengingat, darimana dia mendapat benda itu. Sepulang sekolah nanti ia bertekad akan mengobrak-abrik lagi kamarnya, siapa tahu ada petunjuk yang membuatnya ingat dimana dia mendapatkan benda itu.
Flashback on
Tiga tahun lalu, Jogjakarta.Suasana Jogja yang cukup panas, menyengat kulit dua pemuda yang saat ini berjalan-berjalan di daerah Malioboro, mereka berniat untuk membeli oleh-oleh yang dipesan oleh teman-temannya di Jakarta.
Di temani oleh Bram, Ali dan Al berkeliling sekitaran Malioboro, rencananya mereka akan menuju ke Mirota Batik.
"Mas, habis dari Mirota meh mampir ke Benteng Vredeburg ndak?" Bram berbicara dengan logat jawa yang kental.
Pemuda berusia 16 tahun itu adalah anak dari Paklek Joni, adik dari mama Al dan Ali.
"Bagus gak Bram?" Al menimpali, sedang Ali masih asyik dengan kamrea DSLRnya, ia tak boleh melewatkan setiap moment yang ada di tempat menakjubkan ini.
"Ya apik to mas, buat foto-foto bagus, gayanya klasik ngono. Mas Ali pasti ndak mau pulang." Bram melirik Ali yang masih asyik menangkap gambar tukang becak yang mangkal di jalan sekitaran pasar.
"Ayo deh, gue juga pingin liat apa yang ada disana." Ali menjawab tanpa menoleh ke arah Bram dan Al.
Malioboro Jogjakarta, adalah tempat yang tak akan bisa dilupakan oleh kebanyakan orang yang pernah datang kesana, selain banyaknya pedagang yang berjualan banyak pernak-pernik suasana kental khas Jogja seakan tersemat disana.
"Nanti habis dari benteng langsung ke Tugu Jogja ya?" Mereka berjalan beriringan, tak banyak yang tak acuh dengan mereka, karena tiga orang itu memiliki paras yang sama tampan, hingga menarik perhatian beberapa pedagang perempuan yang mereka lewati.
Bughh....
Al hampir saja terjerembab, saat tanpa ia duga seorang gadis berlarian dan menabrak tubuhnya.
"Maaf maaf, gak sengaja, saya buru-buru." Gadis itu berlari lagi menghiraukan Al yang masih menatapnya bingung.
Ali dan Bram menggelengkan kepala tak habis fikir.
"Perawan jaman sekarang gini ya mas, hadeh, ra' duwe aturan." Al hanya bisa bisa tersenyum menanggapi perkataan pedas Bram.
Mereka kembali melanjutkan langkah mereka, hingga Al merasa ada yang aneh di bawah sepatunya. Remaja itu berjongkok, dan mendapati, sebuah gantungan Hello Kitty tergeletak disana. Tanpa pikir panjang Al memasukkan gantungan kunci itu ke dalam saku celananya.
Flashback off
Takdir, selalu mempunyai cara tersendiri untuk mempertemukan seseorang, karena benar apa yang dikatan kebanyakan manusia jika tidak ada yang kebetulan di dunia ini, karena semuanya sudah dirancang dengan indah, seturut dengan apa yang sudah dirancangkan oleh yang Maha Kuasa.
Al mencoba mengingat hal itu lewat file foto yang tersimpan rapi di laptopnya. Perlahan Al melihat setiap gambar yang dulu sempat diabadikan oleh Ali itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARMONIZE
Fiksi PenggemarSelalu ada nada dalam cinta, meskipun terkadang nada cinta tak selamanya terdengar syahdu di telinga. Casting : 1. Aliando Syarief as Aliant Dei Dirgantara 2. Al Ghazali Kohler as Alfred Juno Dirgantara 3. Prilly Latuconsina as Prilly Secioria Jilli...