Kecewa?

80 5 0
                                        

Anggap yang di media itu Rania
_____________________________________

Ran sudah sedikit tenang. Ara memang selalu ada buat Ran.

"Ran? Kamu udah tenang kan?" tanya Ara
"Udah. Makasih ya." ucap Ran
"Iya. Sebenarnya ada apa Ran? Kenapa kamu bisa nangis?" tanya Ara
"Bicara nya di rumah kamu aja ya. Aku belum sarapan." rengek Ran
"Okedeh. Langsung balik ke rumah?" tanya Ara
"Nggak. Main ke rumah kamu dulu." ucap Ran

Ran berdiri berjalan ke kamar Rizky. Sebelum itu Fathur datang menghampiri kakak nya.

"Uni!!" seru nya
"Dek ngapain disini?" tanya Ran
"Mau jenguk Kak Rizky lah. Siapa lagi." ucap Fathur
"Oh." ucap Ran pendek
"Kok mata uni sembap gitu sih? Abis nangis ya?" tanya Fathur khawatir
"Nggak. Kelilipan doang. Mau ke kamar nya Rizky kan? Cepet!" celetuk Ran

Mereka sampai di depan ruangan itu. Lalu masuk.

"Kak Rizky!! Gimana udah baikan kan?" tanya Fathur
"Udah kok dek." ucap Rizky

Ran tak memperdulikan tatapan Rizky. Ran kecewa. Dia langsung mengambil ransel nya dan menyandang nya. Dan hanya mengucapkan kata tercuek seumur hidupnya. "Dah!"

"Ini aku bawa buah-buahan sama kue buatan Mama. Ntar di makan ya Kak. Oh ya Kak. Uni Ran kenapa sih? Kok judes banget hari ini dan gitu mata nya juga sembap." ucap Fathur duduk di samping Rizky

Dia menangis?!

"Yakin kamu dek!! Dia nangis!! Ah sial!! Ini semua gara-gara-ku!!" seru nya menyalahkan diri nya sendiri
"Gara-gara Kakak! Kok bisa sih!" seru Fathur
"Maaf dek. Mungkin kakak nyakitin hati dia." ucap Rizky
"Hah? Maksud kakak? Bikin Uni Ran sakit hati?" tanya nya
"Maafin kakak dek." ucap Rizky
"Haha. Kakak lucu deh. Biarin aja Kak. Uni Ran pantas di gituin dulu. Biar Kak Rizky tahu seberapa kuat Uni Ran bersama Kakak. Udah Kak jangan minta maaf mulu. Kak dimakan ya kue nya ntar Mama marah sama adek!" seru Fathur tersenyum lembut
"Beneran kamu gak marah?" tanya Rizky
"Bener Kak." ucap Fathur

Rizky memakan kue yang sudah dibuat oleh Mama Ran. Rasanya enak sekali.

"Kak. Kakak tau tidak kalau kami punya tetangga baru. Bukan tetangga tapi sahabat Papa. Jadi sekarang dia tinggal di rumah kami Kak." ucap Fathur
"Hah? Siapa?!" tanya Rizky
"Namanya Andre Dinama. Pindahan Inggris. Juga kenal banget sama Papa Mama." ucap Fathur
"Andre? Jadi Tante Wina kenal banget sama orang tua tu cowok?!" tanya Rizky
"Iya Kak. Mama juga pernah cerita sama adek. Cuma sama adek. Orang tua nya Andre pernah ingin menjodohkan Andre dengan Uni Kak. Adek cuma takut kalau Uni bisa suka sama tu cowok!" seru Fathur
"Apa!!! Perjodohan? Apa perjodohan itu tetap lanjut?!" tanya Rizky
"Nggak Kak. Mama sama Papa gak setuju. Sekarang Andre lagi nyari info tentang Uni dari adek. Dan yang bikin adek kaget setengah idup. Dia nanya siapa cowok yang Uni suka!! Emang siapa sih yang bocorin!!" benci Fathur
"Hah? Nyari info? Apa mungkin tu cowok juga suka sama Rania!! Apa kamu kasih tahu semua nya?!" tanya Rizky
"Ya nggak lah Kak. Aku juga nggak setuju kalau Uni sama tu Cowok. Denger-denger nih Kak. Dia juga masuk SMA N 10 jakarta selatan!" seru Fathur
"Bullshit! Tu cowok jadi PHO ya!"

pho= perusak hubungan orang.

"Sabar kak." ucap Fathur.

Ran masuk ke dalam mobil Jazz milik nya sendiri. Dia melempar ransel nya cuek ke bangku belakang. Di jalankan nya mobil itu dengan kecepatan penuh. Tenang Ran udah latihan di arena. Tapi orang tua nya aja yang gak izinin Ran buat ikut lomba. Adek juga nggak. Ara yang menggeleng-geleng kepala nya bingung di dalam mobil.

This Love * Tahap PerubahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang