Peka lah(!)

111 1 0
                                    

Ran mendapati Rizky di balik jaket nya itu. Ran dan Rizky sama-sama kaget.

"Ran?"
"Rizky?"

Rizky kembali termenung. Menatap laut yang membuat ombak dengan sangat indah. Ran duduk di samping Rizky. Canggung. Ran canggung duduk di dekat Rizky. Tak pernah seperti ini biasa nya.

"Bagaimana kabar adelia?" tanya Ran

Kenapa Ran bertanya tentang adik Rizky.

"Baik." ucap Rizky

"Abang mu? Bang Adit?" tanya Ran

Lah kan? Masih saja belum mencapai target Ran.

"Baik." ucap Rizky
"Bagus deh." ujar Ran

"Kenapa kemari? Angin apa yang membawa mu kemari?" tanya Rizky

Rizky mengatakan kalimat itu saja datar, biasa nya berirama.

"Hanya ingin mencari udara segar. Apa yang membuat mu kemari? Bukankah, kita sudah janji, kalau ada masalah ceritakan dan menceritakan nya di sini?" tanya Ran

"Tak apa, ini sama sekali bukan masalah. Hanya ingin menenangkan pikiran saja."

Hening. Hanya terpaan ombak yang terdengar di telinga mereka. Ran ingin tahu apa penyebab nya. Ran tak ingin Rizky menjadi dingin seperti ini. Sama sekali tak ingin.

"Ran. Mendingan kamu pulang. Sebentar lagi sore. Aku ingin sendiri." ucap Rizky

"Maaf ya Tuan Rizky. Aku tak ingin pulang, walaupun itu kamu suruh. Tempat ini tempat umum, semua orang bisa datang kapan saja dan pulang kapan saja." ucap Ran

"Ya sudah, terserah kamu saja. Aku ingin pulang!"

"Ya sudah, sana pergi!"

Ran maju satu langkah. Lalu duduk. Ran kedinginan. Pakaian nya terlalu tipis, angin sore masuk ke dalam tubuh nya. Rizky berjalan menjauh dari Ran. Rizky berbalik. Dia melihat tubuh mungil Ran. Rizky tahu kalau Ran itu mati kedinginan. Tapi, dia tak ingin membantu Ran lagi.

"Euh. Dasar keras kepala!" seru Rizky

Rizky berbalik mendekati Ran. Dia melepas jaket nya. Lalu menyodorkan nya pada Ran.

"Pakai itu, untuk menghangatkan tubuh mu Ran." ujar Rizky

"Lalu kamu?" tanya Ran

"Sudah jangan pikirkan aku." ucap Rizky tersenyum manis

"Maaf ya, aku selalu merepotkan mu. Aku egois, keras kepala. Maafkan aku." ucap Ran

Spontan Rizky kaget mendengar pengakuan Ran. Rizky tak dapat berkata- kata lagi.

"Tell me what's wrong?" tanya Ran

Ran tersenyum manis. Ibarat semut sedang mencari makan, yaitu gula. Semut nya Rizky. Gula nya Ran.

"Bukan apa-apa. Seperti nya beban yang ada di pikiranku hilang seketika karena melihat mu tersenyum manis seperti gula itu. Makasih ya." ucap Rizky

Pipi Ran memerah. Ntah apa penyebab nya. Hati Ran tenang dan nyaman ketika duduk dekat Rizky.

"Apaan sih. Gombal banget. Aku sinisin lagi nih!" seru Ran

"Yah, gak bisa replay?" tanya Rizky

"Apaan replay-replay, kamu bilang rekaman apa." ucap Ran

This Love * Tahap PerubahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang