"Gue bete kenapa kita gak baliknya hari sabtu aja? Jadinya kan masih ada waktu libur hari minggu. Daripada begini masa udah main masuk sekolah aja padahal kemaren baru aja pulang."
"Ya udah sih terima aja, yang penting kita pacaran."
"Gak nyambung banget, mas!"
FYI, Rafa dan Belinda sedang ada di dalam mobil menuju ke sekolah.
Sesampainya mereka di sekolah, pandangan seluruh anak di parkiran tertuju ke arah mereka.
Maksudnya, ke arah mereka setelah turun dari mobil.
Ehm, lebih tepatnya gandengan tangan mereka.
"Rafaaaa, lo kemana aja gue kangen sama lo!!" Suara cempreng seorang cewek pun mampir di telinga Rafa dan Belinda.
"Yelah, cabe dateng lagi." Gumam Rafa.
"Apa sih? Minggir lo!" Rafa langsung menarik Belinda ke arah kelasnya.
"Ih lo mah gitu, kita kan udah lama gak ketemu, emang lo gak kangen sama gue?" tanya Emily sambil memeluk lengan kiri Rafa.
"Lo ngerti bahasa Indonesia kan? Gue bilang lepas ya lepas." Jawab Rafa secuek mungkin dan mempercepat jalannya ke arah kelas Belinda.
"Kenapa sih lebih milih jalan sama dia daripada sama gue, Raf?" Ucap Emily yang berusaha mensejajarkan jalannya dengan Rafa.
Tapi Rafa mencueki nya.
Setelah sampai di depan kelas Belinda, "Lo masuk ya, terus belajar yang bener jangan mikirin gue terus." Ucap Rafa sambil memegang kedua bahu Belinda lalu mencium kening nye sekilas.
Emily yang melihat kejadian itu langsung merasa panas.
Sementara Belinda menunduk malu.
"Iya, lo juga ya." Belinda pun masuk ke kelasnya.
Sementara itu, Rafa meneruskan jalan ke kelasnya.
"Sebenernya lo sama dia tuh ada hubungan apa sih?" tanya Emily.
"Bukan urusan lo."
"Ih, lo tuh kenapa sih sekarang jadi gini ke gue, emangnya gue kurang apa sih?"
"Gue dari dulu sampe sekarang sama aja, biasa aja ke lo gak ngerasa apapun."
"Bahkan gue udah ngelakuin apapun biar lo suka sama gue, Rafa!"
"Gue gak minta lo ngelakuin sesuatu buat gue, lagian sekarang ada perasaan seseorang yang harus gue jaga, jadi tolong jauhin gue mulai sekarang." Ucap Rafa sambil duduk di kursinya.
"A-apa? Maksud lo apa?" tanya Emily dengan suara bergetar.
"Gue udah punya pacar, dan gue gak mau pacar gue ngira kalo gue deket sama lo, jadi tolong menjauh dari gue."
"Please, jangan bilang k-kalo pacar lo si Belinda!"
"Tapi, sorry, emang itu kenyataannya."
Emily menangis, lalu menggebrak meja, "Apa sih yang lo liat dari dia hah? Lo gak liat gue yang dari dulu deketin lo, tapi dia yang baru berapa bulan disini malah bisa jadian sama lo! Jawab gue!"
Seluruh pasang mata pun tertuju ke Emily dan Rafa.
"Gue udah bilang kan berkali-kali ke lo kalo gue gak suka sama lo sedikit pun, tapi lo nya yang gak pernah ngerti dan terus deketin gue, jadi jangan salahin gue."
Tiba-tiba terdengar suara seseorang dari depan kelas Rafa,"Permisi, Rafa nya ada gak?"
Emily yang melihat orang itu langsung mendekatinya dan menarik nya ke depan Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Enemy
Teen FictionGue udah terlalu bosen baca Teen Fiction dengan tema 'benci jadi cinta'. Tapi, tanpa gue sadar, ternyata gue dan dia yang terjebak dalam situasi ini.