Matahari yang super terik, tonggeret berbunyi sangat nyaring, angin panas yang berkeliaran. Welcome to summer season, di mana semua besi memuai, es batu meleleh, banjir keringat ada di mana-mana, dan yang terjadi padaku......"Hachiiiuu.....dingin sekali. Kasami, suhunya jangan terlalu rendah!",aku tidak suka dengan suhu sangat rendah.
"Oh, baiklah darling",katanya sambil menaikan suhu sedikit dengan remote controlnya.
Miyazaki Kasami, 16 tahun. Perempuan yang paling kaya dan dipuja di sekolah, kelakuan yang terhormat di depan guru, anak paling rajin, mendapat nilai bagus di kelas, tapi yang benar hanya pernyataan ke 1 dan 2. Dia tidak terlalu rajin dan nilai juga bisa lebih buruk dibanding angka 0, itu hanya perandaian tapi nilai dia tidak terlalu bagus. Banyak yang menyukainya, sampai-sampai pernah ada yang langsung menyatakan cintanya. Namun, dia selalu mendekati aku. Oh, apa aku bilang 'TERHORMAT'? Itu hanya ada di depannya. Kecentilan dia, sok anggun, itu yang aku lihat dari dia.
Kami berada di ruang klub drama. Ruangan itu benar-benar diperbaiki oleh Kasami. Ya dengan uangnya, apa yang tidak bisa dia lakukan? Dia juga memasang AC di ruangan ini. Aku ingat pepatah orang,"Uang bisa bicara."
"Aku pulang! Dan lihat, aku membawa makanan kecil dan minuman!",sapa Ataru dengan membawa 2 kantung berisi makanan dan minuman.
Toshio Ataru, 15 tahun. Membantu usaha ibunya sebagai penjual camilan di pasar. Penyuka anime dan game sama seperti aku. Namun yang berbeda kalau dia adalah anak sangat ramah dan semangat, dan aku adalah anak nakal yang malas-malasan. Nilai dia juga tidak terlalu buruk. Dia laki-laki (mungkin satu-satunya) yang mau berteman denganku. Makanya, kita menjadi 'Best Friend'.
Muncul 2 orang dari pintu, Miyama dan Kiyoko.
"Aduh panas sekali di luar. Ataru, harusnya kamu jangan meninggalkan kami! Tadi makanan yang dibawa Ki-chan jatuh",kata Miyama. Jadi begitu dia memanggil Kiyoko.
Nakayama Miyama, 16 tahun. Penjual daging bersama ayahnya di pasar. Dia anak yang anggun, sopan, dan lumayan ramah, meski semua itu hanya dilakukan di rumahnya saja. dia sebenarnya tomboy, namun tetap ramah, atau biasa disebut Tsundere. Kasar di luar, lembut di dalam. Dia marah kalau ada sesuatu yang tidak dia suka. Awalnya dia tidak tomboy. Sampai saat SMA kelas 1 dulu.......
***
"AWASSS!!! ADA TIKUS!!!"
Saat itu Miyama benar-benar ketakutan, dan menaiki meja bangkunya. Para perempuan juga menjerit ketakutan, bahkan sampai keluar lewat jendela. Untung kelasnya ada di lantai 1. Laki-laki itu tertawa sangat keras karena senangnya.
"Gampang sekali untuk menakuti kalian. Perempuan itu memang lemah."
Ya, kalian tau apa yang ada di benak Miyama saat itu? Mendengar kalau perempuan lemah?
Aku lanjutkan.....
"Siapa yang kamu bilang lemah?",aura Miyama menjadi hitam, ya hanya penafsiran aku saja.
Dengan kecepatan petir, dia turun dari meja, lari ke laki-laki tadi dan menendang hingga terkapar di lantai
"Aku bukannya membela perempuan, tapi saat kamu bilang kaum perempuan itu lemah, itu yang akan kamu dapatkan",dan dari perkataan itu pula dia menjadi Tsundere.
***
"Maaf deh, aku juga sudah kepanasan, jadi harus cepat-cepat. Hehehehe."
"Tidak perlu minta maaf kok. Lagipula memang aku juga yang salah karena tidak hati-hati", sahut Kiyoko.
Dan anggota drama yang terakhir, Chiharu Kiyoko, 15 tahun. Anak yang berasal dari Kyoto. Hidup bersama ibunya karena ayahnya yang meninggal saat dia kecil. Dia selalu tersenyum kepada semua orang. Dan dialah orang yang langsung tersenyum padaku saat pandangan pertama, meski aku adalah berandal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SEASON
Teen FictionYoshito Mishima, 15 tahun, dia seorang berandal, tapi sangat menyukai anime dan game. Dia merasa kalau tidak ada yang bisa mengalahkan perasaannya, sampai saat musim semi dan awal semester dia bertemu dengan Chiharu Kiyoko. Dia adalah perempuan pind...