SEASON 20 - Secret Room

70 1 0
                                    

"K-K-Ke rumahmu?"

"Ya, ke rumahku."

A-Aku tidak paham dengan saraf yang sedang menyambung pada otaknya. Di-Dia mengajakku ke rumahnya? M-Maksudnya k-kan....

"Sekaligus aku mengajakmu berbicara dengan ibuku."

"Oh, begitu."

Apa kamu dengar itu? Suara hati yang jatuh berkeping-keping dari ketinggian 2000 meter. Sejujurnya sih aku selamat. Takutnya seperti kejadian doujinshi yang tidak sengaja ada di laman internetku. Kalau malah terjadi hal aneh, dia berubah terlalu jauh. Siapa yang mengajari dia tentang hal aneh?

Aku pernah bertemu ibunya, saat masalah dengan tante gila itu. Dia cantik, sama seperti Kiyoko. Rambutnya pendek berbeda dengan anaknya, namun auranya sama persis dengan Kiyoko. Pasti sangat ramah dan anggun. Buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya, aku harus mengakui kalau peribahasa itu tepat sekali.

"Sebelum ke rumah, aku ingin pergi ke pasar. Ibu ingin sekali memasak sup ayam," kata Kiyoko.

"Dan pangeran akan setia menjagamu dalam petualangan!"

Dia pun tertawa kecil. Bila ini adalah anime, dia dibuat oleh studio terbaik dengan tekstur dan proporsi pas. Menghasilkan sebuah karakter berlian ini ada dalam lingkunganku. Tidak perlu pergi ke tempat mewah untuk menenangkan hati. Bersama gadis ini saja sudah cukup membuatku lega dan nyaman.

***

Kalau untuk daging, keluarga Nakayama lah andalannya. Sapi, ayam, ikan, dan banyak lagi daging-daging. Kualitasnya pun sangat terjamin. Apalagi aku tahu tentang keluarga Miyama. Bila ada daging tidak terjual dan hari terakhir sebelum daging tidak bisa dikonsumsi, ibunya dengan senang hati akan membagi daging pada teman di pasar dan orang sekitar, kadang sih di luar daerahnya. Memasak daging dan membaginya ke orang-orang, atau memberi daging mentah itu supaya diolah oleh yang lain. Terutama daging itu pasti diberikan kepada orang yang tidak mampu. Lalu setelha membagikan, mereka langsung memesan hewan lagi dan disembelih sendiri. Anti pengawet dan segar alami.

Hanya satu yang aku tidak sukai saat pergi ke sana. Semoga saja itu tidak terjadi.

"Selamat datang!" sahut Miyama menyambut kami berdua.

"Permisi. Miyama-chan, celemek itu sangat cocok denganmu," apakah kamu harus terkesan karena Miyama memakai celemek biasa?

"Kamu terlihat seperti istri yang bisa diandalkan," jadi begitu maksudnya?

"Be-Benarkah? Aku sa-sangat senang kamu memujiku. Tidak seperti lelaki aneh di sana."

Ejekan itu lagi, padahal kukira sifatnya pun akan berubah kalau di rumah. Hanya gaya omongan dia memang berubah. Ini semua normal kok men—

WUUUUSSH!

Y-Y-Yang t-t-t-tadi itu ... Dadao? Ke-Kenapa pak tua bodoh itu punya senjata legenda?

"Harusnya tadi tidak meleset."

"DASAR KEP*RAT! KALAU AKU TERBELAH BAGAIMANA?! APA KAMU TIDAK KASIHAN KEPADA PEREMPUAN YANG MELIHAT INI?! Lagipula bagaimana kau mendapatkan senjata itu?" dan hal ini pun terjadi lagi.

"Berani sekali kamu berkata tidak sopan kepadaku. Ini adalah warisan leluhur."

"AYAH! AKU SUDAH BILANG UNTUK TIDAK MELAKUKAN HAL ITU LAGI!"

"Beruntung ... bagian rambut depanku hanya terpotong sedikit. Padahal gaya rambut ini aku memang menyukainya," kataku sambil menerawang poniku.

"Jadi, kamu bocah tengik, mau beli apa?"

LOVE SEASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang