"Ka-Kamu nggak main-main kan? Jangan bercanda! Ini tidak lucu!"
"A-Aku ti-tidak bercan-canda. Aku tidak mungkin bercanda pada keadaan serius. Kiyoko-chan ada di dalam",dia terus menangis. Ki-Kiyoko sekarat? Teman terbaikku? Sialan!
Aku memasuki ruangan itu.
"KIYOKO!!!",aku berlari ke kasur tidurnya. Dia sangat lemas tak berdaya. Memar pada wajahnya juga luka pada lengannya.
"Aku menemukannya di sebuah gang dekat minimarket. Patah tulang pada bagian lengan kiri dan pendarahan bagian perut ditusuk benda tajam",jelas Ataru.
"Keparat! Kenapa sekejam itu pada Kiyoko?!"
Aku tidak akan memaafkan orang yang telah membuat Kiyoko terluka dan menculik adik kesayanganku. Kuelus kepala dia dengan lembut, kugenggam tangannya dengan berharap agar dia sembuh. Aku tidak bisa menahan air mataku dan menangis.
"Sudah saatnya kami melakukan operasi untuk luka dan patah tulangnya. Silahkan keluar dari ruangan ini supaya tidak mengganggu prosesnya",kata dokter yang baru muncul dari belakangku.
"Dokter! Selamatkanlah temanku! Aku mohon!"
"Baiklah nak. Itulah tugasku, untuk menyelamatkan temanmu. Kamu jangan khawatir lagi, semua akan kembali normal",kata dokter sambil mengelus kepalaku. Aku sangat berharap pada dokter itu.
***
"Ba-Ba-Bagaimana sekarang?",tanya Kasami padaku.
"Bagaimana? Mencari Mayori lah! Aku tidak bisa membiarkan dia ada di tangan orang jahat."
KRIIING!!
Telpon? Punya Kiyoko? Bukannya Kiyoko masih di kamarnya?
"Halo?"
"Onii-chan!! Tolong!!"
"Mayori! Di mana kamu?!?!"
"Hahahahaha! Itu adalah suara pertama sebelum akhir hayatnya, Mishima."
"Siapa kamu?!?! Bagaimana kamu tau aku? Kenapa HP Kiyoko ada padamu?"
"Kamu tidak perlu tau sekarang, tapi yang adikmu katakan kalau Mishima Onii-chan yang akan menyelamatkannya, juga terima kasih kepada perempuan itu yang memberikan HP itu. Yang sekarang kamu perlu tau adalah lokasi pertemuan nanti. Aku akan meberitahu kamu tempatnya lewat pesan. Kamu boleh mengajak temanmu, tapi tidak dengan polisi. Kecuali kamu tidak ingin melihat adikmu, dan pertemuan kemarin adalah pertemuan terakhir dengan adikmu."
"Onii-chan!! Tolong!!",telpon pun terputus dengan orang itu.
Saat menunggu SMS alamat dari pelaku, keadaan sekitarku sangat sepi. Rasa sedih, duka, menyesal, dan perasaan lain melekat pada diri mereka, termasuk aku yang sangat tersakiti. Bagaimana sekarang aku menyelamatkan Mayori? Apa yang akan terjadi pada Kiyoko setelah ini?
"Ini semua salahku. Aku harusnya menjaga mereka berdua."
"A-Apa yang kamu katakan, Mishima? Jangan menyalahkan dirimu sendiri! Kamu juga tidak tau kan kalau akan terjadi seperti ini",kata Miyama sambil menepuk pundakku
"Ta-Tapi kan, bahkan malam tadi kita bersama dan—"
"Senang-senang tadi malam itu tidak ada hubungannya. Ini adalah kecelakaan. Kita tidak bisa mengetahui kenapa ini terjadi dan apa alasannya",kata Ataru.
"Maaf, aku ingin sendiri. Masalah ini terlalu rumit, aku ingin ke atap dulu."
***
No roof no life, peribahasa baru dariku. Bersantai, menikmati udara dan pemandangan, sekarang aku gunakan sebagai merenung. Kenapa harus Kiyoko dan adikku? Dan kenapa aku tidak tau? Sialan nggak sih aku itu? Apa aku harus mengeluarkan semua kata kotorku untuk mengeluarkan semua emosiku?
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SEASON
Teen FictionYoshito Mishima, 15 tahun, dia seorang berandal, tapi sangat menyukai anime dan game. Dia merasa kalau tidak ada yang bisa mengalahkan perasaannya, sampai saat musim semi dan awal semester dia bertemu dengan Chiharu Kiyoko. Dia adalah perempuan pind...