"Aku pulang! Aduh, capeknya."
"Selamat datang, Onii-chan!",sapa Mayori yang berlari ke arahku dan memelukku.
"Wow, semangat sekali kamu hari ini. Tidak biasanya."
"Ya dong, Ujian Semester sudah selesai, dan aku masuk urutan 22 dari 121 murid di sekolah."
"Hebatnya! Sebagai hadiah, 2 hari yang akan datang kamu mau tidak ikut aku dan temanku berwisata?"
"Wisata? Yeee! Aku harus menyiapkan semua perlengkapannya."
Dia terlalu semangat. Ahhh biarlah, lagipula dia masih anak-anak. Ngomong-ngomong ujian, tadi adalah pembagian hasil ujian.
***
"Ohh, masuk urutan 9. Tidak biasanya aku bisa sebesar itu",kataku hampir terkejut melihat hasil ujian.
3 Jam lalu, saat itu pembagian ujian semester 1. 308 murid kelas 2 SMA, dan aku masuk urutan 9? Peningkatan apa ini? Atau malaikat apa yang melindungi aku?
"Wow! Mishima, kamu hebat! Aku saja kalah darimu. Aku urutan 15",Ataru memujiku.
"Ahh kamu berlebihan. Terima kasih."
Mungkin aku bisa mencari nilai ujian siswa lain dari awal. Yang pertama, Takema Shibiki. Aku tidak kenal. Kedua, Makekama Ibaki. Aku juga tidak mengenal. Coba mencari yang terkenal di sini. Tuuuuutttt............Aku lihat kelima, Chiharu Kiyoko. What Tha.......? Ini bukan ilusi kan? Dia baru saja mengikuti ujian semester pertama di sini, peringkat 5? HEBATT!!!!
"Yoshito-san, selamat sore",suara Kiyoko dari belakangku.
"Chiharu, tolong jadikan aku muridmu!! Aku akan melakukan apa saja biar bisa mengejarmu",aku penuh beraharap kepadanya.
"Me.....memang ada apa?"
"Kiyoko, lihat peringkat ujianmu",suruh Miyama.
"Mana...mana.....anuuu.....Oh peringkat lima. Syukurlah aku bisa mendapat peringkat tinggi. Memang, tahun kemarin masuk peringkat berapa?"
"10, sekarang hanya naik 1, jadi peringkat 9."
"Itu sudah lumayan kok. Harusnya kamu bersyukur mendapat peringkat seperti itu. Dan kamu sudah membuktikan pada temanmu kalau orang sepertimu bisa mendapat nilai tinggi."
"Mendapat nilai tinggi dengan mencontek? Itu yang akan mereka gosipkan meski itu tidak benar",bisik Miyama ke Ataru.
"Ahh......lebih baik mencari rank orang lagi",usulku.
58....68.....98. Nakayama Miyama.
"Benarkah aku 98? Setidaknya peningkatan dari 100",peningkatan yang aku pikir dan yang Miyama pikir sepertinya berbeda.
"Aku belum melihat peringkat Kasami. Ohh, di sana ada Kasami. Kasami-chan!",Ataru menuju Kasami dan disusul oleh kami
"Bagaimana dengan........"
Wah, mukanya tidak ada ekspresi. Di papan pengumuman.......ohh, itu sebabnya. 197. Sepertinya hanya dia yang akan remedial.
"Mishima-chan, aku mohon! Bantu belajar aku!",kata Kasami penuh harapan sambil memelukku.
"Belajarlah sendiri! Aku kan jarang belajar di rumah. Kalau belajar dengan Chiharu?"
"Tidak! Aku ingin diajari olehmu, Darling!"
"Kamu masih sayang denganku kan?",tanyaku seperti mengetes kesetiaannya.
"Tentu saja aku menyayangimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SEASON
Teen FictionYoshito Mishima, 15 tahun, dia seorang berandal, tapi sangat menyukai anime dan game. Dia merasa kalau tidak ada yang bisa mengalahkan perasaannya, sampai saat musim semi dan awal semester dia bertemu dengan Chiharu Kiyoko. Dia adalah perempuan pind...
