"Romeo-kun, apa kamu baik-baik saja?"
Ibu Romeo tahu kalau Romeo ada di rumah Juliet. Akh! Kenapa aku membuat cerita ini? Bukannya aku tidak suka Kasami ada di sini, tapi aku tidak suka bagian ini. Bagaimana Kasami tahu aku di sini, karena...
"Romeo, beruntung kamu tidak apa-apa. Apa Juliet membuatmu terluka? Atau ada yang dicuri dari dia?"
Sesosok perempuan rambut coklat memelukku. Sambil menangis tersedu-sedu, dia mengencangkan pelukannya. Dia adalah Marina, kode asli Miyama.
Kalian penasaran bagaimana Miyama tahu aku di sini? Dia mengikutiku saat ke rumah Kiyoko. Aku sengaja tidak memikirkan hal itu, tapi aku lupa kalau adegan ini akan terjadi. Apa sih yang akan terjadi di adegan ini? Penjauhan.
"Hey, kalian keluarga rendahan, apa yang telah kalian lakukan pada Romeo?" hina Miyama.
"Untung saja anakku ini tidak terkena 1 titik debu dari rumahmu. Kalaua ada, aku akan melaporkanmu dan memenjarakanmu."
Oh, Kasami pun bisa tahu aku di sini karena Miyama yang menelpon. Dengan limosin pribadi, dia sudah sampai di rumah Kiyoko.
"Kami tidak melakukan apa-apa. Justru anakmu sendiri yang ingin ke rumah kami."
"Jangan bohong! Anakku tidak mungkin datang ke rumah kumuh ini. Romeo-kun, mulai sekarang kamu harus menjauh dari Juliet dan keluarganya yang miskin itu."
Rumah kumuh? Kalau Kasami masuk ke rumah ini, dia pasti akan terkesan kalau rumahnya sangat bersih dan segar. Tidak kalah segarnya seperti di rumahku saat ini. Masalah sekarang bukan itu.
Aku tidak boleh bertemu dengan Kiyoko. Tidak ada dampak buruk sih karena ini dunia paralel. Tapi, rasa sakit ini tidak diijinkan bersama dia itu....
"Ayo, Romeo-kun! Kita kembali ke rumah!" kata Kasami sambil menarik tanganku.
Aku masuk ke mobil, diikuti Miyama dan Kasami. Terlihat di luar mobil Kiyoko menatap mobil....mungkin dia menatapku dengan sangat sedih. Realisasi cerita ini sangat kejam.
"Romeo-kun, aku kan sudah peringatkan dirimu jangan mendekati perempuan bernama Juliet itu."
"Tapi ibu, dia kehilangan banyak hal. Dia harusnya mendapat kehidupan layak. Dia hidup sangat sengsara, apa ibu tidak kasihan padanya?"
"Cukup Romeo-kun! Dia memang pantas hidup seperti itu karena dia miskin. Kamu harusnya malu berteman dengan keluarga miskin seperti dia."
Cewek loli ini ternyata membuatku geram juga. Bukan orangnya yang salah, namun sifat yang ada di dalam dia. Tega juga diriku memutuskan dia berperan menjadi ibu yang jahat dan kejam. Miyama lebih cocok menjadi ibu tiri. Namun, ada hal yang membuat aku menjadikan dia sebagai Marina.
"Tante, mungkin Juliet mencuci otak Romeo supaya dia dibawa ke rumahnya dan melakukan sesuatu pada keadaan mereka. Seperti menyerahkan uang atau saham, biar mereka tidak miskin."
Aku yang membuat naskah merasa ini adalah hal yang bodoh. Apalagi aku tidak membawa apa-apa saat ke rumah Kiyoko. Sifat Marina memang buruk. Dia harus berbohong seperti itu untuk meyakinkan Ibu Romeo.
"Kau mungkin benar. Moga saja besok kutukan mereka hilang dari Romeo-kun."
Masa bodoh dengan yang dibicarakan Kasami saat ini. Aku tidak mau membuat diriku semakin kesal atas pembicaraan aneh mereka. Yang ada kalau aku semakin terbawa emosi, bisa saja melenceng dari jalan cerita. Meski begitu, drama ini memang membuatku sangat kesal.
Sambil mengarungi jalan raya, aku melihat ke luar jendela dan melamun. Tadi, aku merasa kehilangan kalau Kiyoko tidak ada di sebelahku. Aku ini berandal, tapi malah merindu dengan Kiyoko. Dari segala kekuatanku sebagai orang liar, kelemahanku hanya Kiyoko. Dan kelemahanku itu yang membuat hidupku justru makin menyenangkan dibanding sebelumnya. Apakah aku menjadi anak baik saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SEASON
Roman pour AdolescentsYoshito Mishima, 15 tahun, dia seorang berandal, tapi sangat menyukai anime dan game. Dia merasa kalau tidak ada yang bisa mengalahkan perasaannya, sampai saat musim semi dan awal semester dia bertemu dengan Chiharu Kiyoko. Dia adalah perempuan pind...