Five

1.4K 43 3
                                    

Thx once again buat all readers masih mau baca cerita saya XD Hope you like it! Please vote and comment!

***************************************************************************************

1 tahun kemudian...

Sudah 1 tahun berlalu, hari-hari yang dijalani Rachel bersama Kenny perlahan demi perlahan mulai mengubahkan sifat Rachel hampir sepenuhnya. Rachel sudah tidak sering menangis lagi jika ia mengingat kenangannya bersama Kevin. Ia pun mulai belajar merelakan Kevin dan tidak pernah menyalah-nyalahkan dirinya atas kematian Kevin. Memang ada suatu kejadian yang membuat ia memang adalah orang yang menyebabkan kematian Kevin, namun karena janjinya pada Kenny, ia berusaha menghilangkan perasaan bersalah tersebut. Walaupun, ia belum memberitahu Kenny apa dan siapa yang selalu membuat dirinya merasa bersalah.

Rachel dan Kenny yang dulu masih duduk di bangku kelas X sekarang sudah naik tingkat ke kelas XI. Sayangnya, tidak seperti kelas X terdahulu, di kelas XI ini Rachel dan Kenny harus pisah kelas. Rachel di kelas XI IPS 1, dan Kenny di kelas XI IPS 3. Walaupun begitu, persahabatan keduanya tetap langgeng, karena janji yang sudah diutarakan Kenny pada Rachel.

"Cie Rachel, yang sekarang udah jadi anak IPS..." Rachel yang sedang sibuk menghapus papan tulis saat istirahat terkagetkan oleh suara yang menyapanya.

"Ya ampun Kenny, ngagetin aja..! Lagian lo ngapain sih di sini..?" omel Rachel yang sewot karena penghapus papan yang tadi dipeganya jatuh dan mengotori roknya yang putih.

Seragam SMA Bangsa memang berbeda dari sekolah biasanya. Seragam SMA Bangsa antara lain, kemeja kotak-kotak lengan pendek warna ungu yang dipadukan dengan rok putih polos selutut bagi siswinya dan celana panjang putih polos bagi siswanya, serta dasi dengan motif kotak-kotak berwarna putih. Kenny kontan tersenyum mendengar omelan gadis di hadapannya ini. Ditariknya beberapa helai rambut Rachel dengan jail, karena sedari tadi Rachel tidak menoleh ke arahnya.

"Aduh, apa lagi sih, Ken! Sakit tau!" Rachel kembali mengomel pada Kenny. Kali ini ia langsung menoleh ke arah Kenny. Kenny tersenyum jail.

"Lo itu emang asik banget deh dijailin. Abisnya kalo gue jailin reaksi lo lucu banget, bikin orang jadi pengen jailin lo hehe..." Kontan saja mendengar hal tersebut Rachel langsung merengut.

"Tuh kan, reaksi lo yang kaya gitu tuh bikin orang jadi kepengen ngejailin lo!" ujar Kenny sambil tertawa kecil.

"Aduh, udah ya Ken, gue mau ngehapus papan tulis dulu. Lo ganggu gue tau."

"Jadi ceritanya gue diusir nihhh???" Kenny pura-pura bersikap jengkel.

"Iya, kalo masih gak mau pergi juga, biar ini penghapus yang ngusir lo, gimana?" Rachel menghadapkan penghapus papan yang dipegangnya ke depan muka Kenny.

"Yah Rachel kan cuma bercanda, hehehe... Dari kelas X gak pernah berubah nih, selalu aja serius gitu... Ga asik!" Setelah mengucapkan kalimat yang tentunya hanya candaan tersebut, Kenny segera pergi kembali ke kelasnya. Rachel yang melihat hal tersebut hanya tersenyum geli.

Tak lama kemudian, bel masuk telah berbunyi, Rachel pun segera menaruh penghapus papan pada tempatnya dan kembali ke tempat duduknya dikarenakan guru yang mengajar sudah masuk kelas. Tempat duduk Rachel berada di barisan paling tengah tepatnya bangku ketiga dari depan. Di kelas ini, Rachel duduk bersebelahan dengan Wilma yang pernah menjadi teman sekelasnya juga di kelas X. Setelah Rachel duduk di kursinya, Wilma yang duduk di sebelahnya segera menggoda Rachel.

"Cie ehem cie... Tadi pangeran berkuda putih mampir ya..???" Rachel yang merasa diledek oleh Wilma kontan saja menoleh.

"Ha? Apa sih maksud lo? Gue sama Kenny cuma sebatas sahabat kok, gak lebih." jawab Rachel singkat.

Blue Sky and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang