Update lagi!! \(^0^)/ Please vote and comment nya ya, please support me :D
**************************************************************************************
“Aneh… Telepon gue gak ada yang dia angkat. Sms gue juga gak dibales. Padahal gue juga udah ping dia di BBM. Tapi kayak gak ada respon.” ujar Rachel bingung. Sekarang ini ia sedang berdiri tepat di depan gerbang rumahnya Kenny. Dari tadi ia sudah menekan bel rumah itu tetapi tidak ada yang keluar.
“Loh, lo di sini, Hel?” tanya seseorang dari arah belakang Rachel. Kontan saja Rachel menoleh.
“Kenny?” tanya Rachel tidak percaya.
“Iya ini gue.”
“Kok lo gak masuk sekolah sih??? Dari tadi gue telepon gak diangkat, sms gak dibales, BBM juga gak dibaca. Terus ini lagi, rumah lo udah gue pencet belnya gak ada yang nanggepin.” Rachel mengeluarkan semua kekesalannya, kekhawatirannya. Ditonjoknya pundak Kenny pelan, lalu Rachel menangis.
“Loh kok lo nangis, Hel?” tanya Kenny kaget melihat Rachel yang tiba-tiba menangis. Dipeluknya Rachel dan ia biarkan menangis di dalam pelukannya. Dengan lembut ditepuk-tepuknya punggun Rachel untuk menenangkannya.
“Gue pikir lo itu hilang tau gak!? Gue, gue pikir gue gak bakal bisa ketemu lo lagi…” ujar Rachel sambil menangis tersendu-sendu. Suaranya serak.
Kenny melihat Rachel dengan tatapan penuh kasih sayang. Ia tahu apa yang dimaksud Rachel. Ia tahu Rachel akan takut kehilangan dirinya seperti saat Rachel kehilangan Kevin. Pasti Rachel sangat rapuh saat itu. Pasti. Dia pun memantapkan dirinya untuk menembak Rachel. Dilepaskan pelukannya tersebut dan ia memegang pundak Rachel.
“Hel… Gue mau ngomong serius sama lo…” ucap Kenny dengan nada yang benar-benar serius. Rachel yang kaget karena tiba-tiba Kenny melepas pelukannya tidak berkutik. Hanya mematung.
“Lo… Mau gak jadi cewek gue..?” Kenny belum bisa bernafas lega setelah berkata seperti itu. Ia begitu gugup menunggu jawaban Rachel. Rachel yang sudah kaget semakin kaget. Matanya menatap Kenny tanpa berkedip.
“A...Apa..?”
“Iya… Gue nanya sama lo, lo mau jadi cewek gue gak? Gue sayang sama lo.” Rachel malah terdiam. Suasana menjadi hening.
“Lo butuh waktu buat mikir..?” Akhirnya Kenny memecah keheningan. Kenny tahu keputusan untuk mengubah alur hatinya pasti berat. Rachel yang sudah tidak tahu harus bagaimana hanya mengangguk mendengar pertanyaan tersebut. Ia butuh waktu untuk berfikir.
***
Ditatapnya lekat-lekat foto dirinya dan Kevin di kencan terakhir mereka. Senyum Kevin yang cute masih terlihat jelas di foto itu. Pacar pertamanya, cinta pertamanyaa… Rachel tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Haruskah ia melepaskan Kevin dan beralih pada Kenny? Tapi bagaimana dengan Kevin? Pikiran Rachel betul-betul kacau. Ia bimbang, benar-benar bimbang. Dipeluknya foto tersebut, kemudian ia menatap langit yang sudah mulai gelap. Sudah jam 7 malam. Andai langit masih biru… Siapa tau dia bisa kasih jawaban buat gue…, gumam Rachel pelan.
Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka perlahan. Di sana ada Bu Nikita –mama Rachel— berdiri memandangi anaknya yang kelihatannya sedang ada masalah. Ia duduk di samping anaknya. Dielusnya lembut rambut putrid semata wayangnya itu. Ia sangat menyayangi gadis kecilnya yang satu ini.
“Kamu kenapa, sayang?” Rachel menoleh menatap wajah mamanya dengan mata sayu.
“Ma… Aku bingung…”
“Bingung? Bingung kenapa?”
“Kenny… Dia nyatain suka sama aku…” jelas Rachel singkat. Bu Nikita sempat membelalakan matanya karena kaget, namun segera kembali biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky and You
Teen FictionDi bawah langit biru, Rachel jadian dengan cinta pertamanya... Di bawah langit biru pula ia harus kehilangan cinta pertamanya... "Aku terlalu takut untuk kehilangan dia, tapi aku juga terlalu takut untuk jatuh cinta padanya..."