Chapter 8: You Don't Know

1.1K 116 11
                                    

Hayoung's POV

setibanya aku di kantor banyak karyawan wanita berkumpul dan melihat ke arah kami (lebih tepatnya ke arah sehun) kemudian melihatku dengan mata yang sinis dan mulai bergosip yang pasti topiknya antara memuji sehun ataupun menghinaku. semuanya tidak kugubris dan aku segera masuk ke lift menuju ke lantai tempat kami bekerja ketika kami masuk ke lift tanpa sengaja kami berdua menghela nafas panjang, kemudian saling memandang dan tertawa.kemudian aku berkata

"kamu kenapa menghela nafas tadi?"

"biasa, karyawan perempuan itu selalu menggossip setiap saat dan kadang membuatku risih karena selalu menjadi bahan pembicaraannya" katanya

"GR banget sih, bagaimana kalau yang menjadi topik pembicaraan mereka itu bukan kamu tapi aku?"

"huh, tidak mungkin lah apa coba yang menarik darimu, penampilan? so-so , muka? hmmmm... no comment, kekuatan? kayaknya iya. hahaha... " katanya sambil melihatku dari atas ke bawah dan memegang dagunya.

kesabaranku sudah menipis dan ingin sekali aku memukulnya dan membuatnya tidak sadar lagi tapi tidak mungkin nanti misiku gagal karena dipecat oleh dia, tanganku sudah terkepal dan hampir sedikit lagi mendaratkan kepalan itu di kepalanya, pintu lift itu terbuka dan memperlihatkan sungjae oppa (kakak laki-laki).

seketika itu juga aku diam dan kembali ke posisiku yang awal dan mulai berbicara dengan manajer perusahaan dibandingkan harus berbicara dengan CEO perusahaan yang ugh😠 tidak bisa diucapkan dengan kata-kata sampai aku tidak sadar daritadi aku melamun.

"hayoung-ah, jangan melamun sambil mengembungkan pipimu kamu ini sangat lucu" kata sungjae

kata itu membuat pipiku memanas dan merah aku segera menutupi piliku dengan kedua tanganku.

Sehun's POV

oh tuhan terimakasih sudah mendatangkan sungjae kalau tidak mungkin sekarang aku akan babak belur kemudian sungjae berkata sesuatu yang membuat hayoung tersipu.

APA! hanya dengan kata-kata begitu saja sudah tersipu!? kalau aku yang berkata begitu pasti langsung dapat death glare miliknya. ck! tidak adil ( sabar sehun 😯)

pintu lift terbuka dan hayoung keluar duluan dan aku bertanya pada sungjae

"sungjae, kenapa kamu ke lantai 8 juga,  bukannya kamu bekerja di lantai 6?"

"oh, aku ingin mengobrol dan mengajak hayoung pergi" katanya sambil tersenyum

seketika hatiku agak memanas dan berkata "oh" kemudian langsung pergi masuk menuju ruanganku. ok sehun sabar... jangan tersulut emosi, apakah aku suka pada hayoung? tidak mungkin lah tapi kenapa sikapku seperti ini? seperti orang kepo.

untung kantor ini kaca dindingnya tidak dapat dilihat dari luar sehingga tidak ada yang tahu kalau aku menguping pembicaraan kedua orang itu.

"hayoung-ah, kamu mau pergi denganku hari ini? lebih tepatnya setelah pulang kerja."

hayoung tersenyum lebar, yang tidak pernah ia tunjukan padaku kemudian mengangguk menunjukkan kalau ia setuju dengan ajakan sungjae.

ingin rasanya menahan hayoung namun apa daya aku tidak memiliki alasan lagi, apa aku menyuruhnya lembur saja? ah, nanti ia pasti marah-marah karena dia sudah mengerjakan tugasnya malah sebelum deadline karena ia sangat rajin.

entahlah, mungkin aku akan melepaskannya untuk hari ini saja. kemudian aku menghela nafasku, moodku untuk bekerja sudah tidak ada lagi dan aku hanya menundukkan kepalaku dan menidurkan kepalaku di meja.

The DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang