Chapter 5: Hey!

1.3K 128 8
                                    

Thank you! untuk vote,comment, dan menunggu. Selamat Membaca!
---
author's POV

"jangan pernah dekat denganku lagi"
itulah kata terakhir yang terlontar di malam itu

"tik..tok..tik..tok.."
hanya suara jam dinding dan angin yang terdengar dari kedua apartemen itu karena suasana malam itu sangat sunyi tidak ada yang bersuara semenjak insiden mongie itu.

tidak ada yang bersuara lebih tepatnya tidak ada yang ingin bersuara, hayoung segera masuk ke kamar miliknya tanpa melihat ke belakang dan tanpa berkata apa-apa begitu pula dengan sehun.

keesokan harinya (Minggu)

hayoung bangun di pagi hari dan jogging di taman sekitar tempat tinggalnya sambil membawa mongie yang terlihat sudah agak gendutan (maaf mongie). ia berharap semoga dinding yang rusak itu segera diperbaiki dan ia sangat tidak ingin melihat laki-laki tidak sopan itu.

tapi takdir berkata lain, ia harus bekerja sebagai asisten orang itu bahkan harus memata-matai orang itu. karena terlalu larut dalam pikirannya dia sampai tidak mendengar ada orang yang memanggilnya ketika ia sedang berlari. akhirnya orang itu sampai memegang pundaknya dan berkata sambil ngos-ngosan
"hai..hah... namamu oh hayoung kan?"

hayoung yang tidak mengenal orang itu tentu terkejut dan heran dan berkata
"ya, saya oh hayoung kalau boleh tahu darimana anda tahu nama saya?"

"wah, kamu tidak tahu saya? saya yook sungjae manager perusahaan tempat kamu bekerja"

"maaf, saya masih baru jadi saya belum mengenal banyak orang"

"ya, tidak apa-apa saya maklumi kok! jadi bagaiamana pekerjaanmu sebagai asisten oh sehun itu?"

"sangat buruk,..."

mereka berdua berbicara sangat lama dan hayoung mengetahui kalau sungjae adalah orang yang baik dan bisa dipercaya dibandingkan dengan seseorang. mereka terus berbincang sambil jalan dan tidak menyadari kalau orang yang mereka bicarakan ada di belakang mereka sambil membawa sepeda.

dengan muka masam sehun pulang dan sarapan untuk memulai hari liburnya yang tidak terlalu libur karena masih banyak pekerjaan yang harus dilakukannya. namun, dia sedang tidak mood untuk melakukan pekerjaannya karena "seseorang" berbicara hal yang buruk "didepannya".

sehun berbaring di sofa miliknya dan menutup matanya dengan tangan sambil mengingat kembali kata-kata yang menusuk hatinya.

"kenapa dia sangat terpengaruh akibat kata-kata yang diucapkannya, sudah daripada berfikir begitu lebih baik aku melakukan pekerjaan" gumam sehun.

ketika konsentrasi sehun sudah mencapai 100% timbullah orang yang membuat moodnya turun lagi sambil berkata
"besok kamu ada meeting dengan tuan Kim jam 9 pagi"

Sehun's POV

sudah? tidak ada basa-basi? dasar! memangnya aku pembantunya melakukan semua pekerjaan yang dia suruh? aku tidak sudi!.

Bau apa ini? wangi sekali sangat menggugah selera aku jadi ingin makan lagi persetan dengan sarapan yang tadi aku makan, kemudian aku melihat ke sumber eangi tersebut yang tidak lain adalah ramen yang dimasak oleh asistenku itu.

sepertinya hari ini aku tidak bisa marah kepadanya dan akan menurunkan harga diriku sedikit karena aku sangat lapar dan persediaan mi instan di rumahku habis, sial!

"hayoung, kamu masak ramen banyak sekali apakah itu untukku juga?"

"aku tidak mau berbagi"

"beneran? gak nyesel nih?"

"buat apa aku menyesal weeekk..."

"liat aja kalau beratmu naik jangan salahkan aku ya. apalagi pipimu yang sudah mulai chubby itu hahaha... "

"tunggu, baiklah kamu boleh makan lagi denganku"

yes! berhasil rencanaku untuk makan lagi hahaha...

"tapi ada syaratnya, yaitu kamu harus memanggilku nyonya dan melakukan yang aku perintahkan hari ini tanpa ada penolakan!" kata hayoung dengan smirk gilanya yang mengerikan.

sial aku sudah termakan omonganku sendiri OMG! jadi tidak nafsu makan tapi mau bagaimana lagi T_T karena kesal aku tifak sadar kalau aku makan sangat banyak 3/4 dari mie itu aku makan semua biarin wanita gila itu biar kuganggu dia seharian.

"Sehun!, cuci piring sesudah itu mandikan mongie ya!"

what! kok aku jadi pembantu bukannya dia asistenku, hanya demi ramen sedihnya hidupku

"baik, nyyyoooaaàa....."

aku mulai melakukan tugas-tugas yang tidak penting ini yang benar saja! tak lama kemudian bunyi bel terdengar di telingaku aku membuka pintu dan melihat seseorang dan aku mulai bertanya

"maaf, siapa ya?"

"benar ini apartemen oh hayoung? apakah anda oh hayoung?"

"benar ini apartemen oh hayoung tapi aku bukan oh hayoung, saya oh sehun"

"kalau begitu kamu suaminya?"

"bukan! kamu siapa?"

"maaf atas kelancangan saya, saya orang yang membenarkan dinding"

"ehm, silahkan masuk"

kemudian hayoung keluar dan melihat ada orang lain di sana

"OH SEHUN! kamu bawa siapa ke rumah ini!?"

" bisa diam sebentar tidak? dia ini yang akan membenarkan dinding apartemen kita bodoh!"

Hayoung's POV

apa! dia memanggilku bodoh? kalau aku bodoh jadi kamu apa? tidak! jangan teriak di sini malu ada orang lain aku harus menjaga imageku di depan orang lain.

laki-laki asing itu hanya melihat di bolong yang ada di dinding kami, kemudian berkata "sepertinya ini bisa ditutup oleh pintu yang aku bawa"

"tunggu, bukannya seharusnya bolong itu ditutupi semen?" kataku

"bukannya kalian memesan sesuatu yang digunakan untuk menutupi dinding yang bolong ini?"

"iya, tapi seharusnya itu bukan pintu!"

"kalian seharusnya melihat pintu itu terlebih dahulu dan melihat bagaimana hasilnya"

kemudian laki-laki itu keluar dari pintu apartemenku dan melihat boss ku yang satu itu, ia memasang muka yang datar, apakah dia yang mengatur ini?aku berkata

"sehun! kamu yang mengatur semua ini? atau kamu jangan-jangan sangat suka denganku bahkan tidak ingin berpisah denganku?!"

"hah? yang benar saja lebih baik kamu diam saja dan jangan membuat spekulasi yang aneh nyonyaaaa..."

"tapi, kan biasanya kamu yang melakukan hal-hal aneh seperti ini"

"hmm? bukannya itu kamu?" kata sehun sambil berjalan mendekatiku hingga aku tidak bisa mundur lagi dan melihat mataku dengan sangat intense yang membuat bulu kudukku berdiri tangannya yang besar itu mulai untuk medekati mukaku.

kemudian...

bunyi bel itu menyadarkan kami dari posisi yang kurang enak itu dan orang itu masuk dan memulai pekerjaannya dan aku tidak tahu bagaimana pintu itu dapat masuk dengan pas di bolong yang ada di dinding itu.

kemudian aku melihat sehun tersenyum aku tidak tahu senyum apa yang dia pasang namun senyuman itu sangat indah(?), sadarlah hayoung! dia bukan orang yang tepat!

aku mulai memberi makan mongie yang kelihatannya sudah lapar kaciann... sini come to mama

sebelum dia sampai ke aku sehun sudah menggendongnya dan mengelus bulunya. mongie kamu menghianati aku padahal aku kan yang mengurusmu dari dulu. karena ia pria, apakah kamu lebih suka dia daripada majikanmu ini? aku kecewa!

author's note

maaf sudah lama menunggu, terimakasih untuk semua vote dan commentnya. dan saya mengharapkan vote dan comment karena saya tahu karya saya masih kurang bagus😅😅 tapi saya berjuang sebisanya. tunggu chap selanjutnya ya! semoga tidak bosan dengan ceritanya

The DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang