Chapter 9 : Hurt

1.1K 118 2
                                    

author lagi semangat buat ceritanya hehehe.. Happy Reading
____________________________________________________________________________________
Hayoung's POV

"kenapa kamu... menangis?"

terima kasih oh sehun sudah meningatkanku kembali kejadian yang tadi sempat kulupakan karena orang aneh yang tidur sambil memeluk boneka milikku dan tidur di ranjang milikku tanpa sepengetahuanku.

Flashback

aku dan sungjae oppa sedang dalam mobil sungjae untuk menuju satu pusat perbelanjaan. di perjalanan sungjae oppa terus melakukan hal gila dan aneh yang terus membuatku tertawa sampai capai.

ketika sampai pun ia masih tetap melakukan hal aneh dan seperti anak kecil masa makan burger masih berantakan

sangat menggemaskan😄, kami berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan sambil bermain-main sifatnya sangat lucu kalau di kantor dia sangat profesional jika sudah 1 langkah di luar kantor sifatnya berubah 180° sangat lucu dan gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sangat menggemaskan😄, kami berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan sambil bermain-main sifatnya sangat lucu kalau di kantor dia sangat profesional jika sudah 1 langkah di luar kantor sifatnya berubah 180° sangat lucu dan gila.

memang ini gila perkenalanku dengan sungjae oppa sangatlah singkat namun dia bisa membuatku merasakan nyaman, seperti sudah kenal dari lama.

aku tidak bisa terbuka dan langsung akrab dengan orang yang baru aku kenal atau yang baru aku temui terutama dengan pria, terutama dengan "seseorang" yang tidak perlu kusebutkan namanya.

kami pergi berbelanja kemudian dia tiba-tiba menepuk dahinya yang membuatku bingung, walaupun sungjae ini aneh dan gila setidaknya tidak mungkin dia memukul dirinya sendiri. (ya iyalah hayoung😰)

kemudian dia melakukan hal yang tidak aku duga, tiba-tiba ia memegang tanganku dan tersenyum dengan manisnya membuat jantungku berdegup lebih cepat dan membuat darahku seluruhnya menuju ke mukaku yang memerah ini kemudian dia berkata.

"hampir saja lupa karena keasyikan. hayoung, sebenarnya aku mengajakmu pergi ke pusat perbelanjaan untuk mengatakan sesuatu." kata sungjae

"ya?" kataku dengan gugup

"sebenarnya, aku mengajakmu ke sini untuk membeli cincin untuk wanita yang sudah setia dan menemaniku dengan sabar selama 5 tahun ini, aku ingin kamu untuk merekomendasikan cincin yang cocok karena aku tidak tahu selera wanita. kamu maukan menemaniku?" katanya sambil menunjukan puppy eye miliknya itu

"eemmm.... baiklah sudahlah jangan tunjukan puppy eyemu itu sangat menjijikan tau hahaha" kataku dengan senyum yang agak dipaksakan.

jujur ketika aku mendengar kata-kata itu aku seperti terdengar kaca yang pecah, namun aku sadar kalau yang pecah itu hatiku namun aku terus menutupi kesedihanku dengan senyum palsu itu.

"terima kasih" katanya sambil mengacak rambutku dan menunjukan senyum yang membuatku suka padanya.

kami pergi ke tokonya, ingin sekali aku pergi dari sini dan segera pulang ke apartemen milikku, namun aku tidak sejahat itu aku tidak ingin membuatnya kecewa walaupun itu membuatku sakit.

The DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang