Please Stay...

49 4 0
                                    

Aku duduk dikursi panjang diberanda Glass Castle setelah tadi mengantar Nadine. Pagi ini tak ada acara penting jadi aku juga hanya berdiam diri disini, menanti seseorang datang meski kenyataannya orang yang selalu aku nantikan tidak pernah datang padaku...

"Kak... apakah menunggu itu selalu membosankan?"

Aku menghela nafasku panjang setelah menanyakan itu, namun tak ada jawaban dan hingga beberapa menit berlalu hingga ketika aku menengok ke-4 wanita itu nampak bingung harus menjawab apa.

"Tidak selalu puteri...
Ketika anda menunggu sesuatu yang pasti datang maka menunggu adalah hal yang amat menyenangkan!"

"Ya... kau benar!
Tapi sayangnya kali ini sebuah ketidak pastianlah yang tengah kutunggu"

Aku kembali menatap kesekeliling taman, melihat bunga-bunga menari tertiup angin dan rerumputan yang nampak bermain-main riang.

"Putri, sebenarnya!"

Kak Tira nampak berkata dengan ragu, aku lantas menatap wajahnya penasaran.

"Sebenarnya beberapa hari lalu ketika anda tertidur dikursi ini setelah memandangi taman, pangeranlah yang menggendong anda ketempat tidur!"

Aku tekejut mendengar penjelasan dari kak Tira itu, namun ketika wajahku meminta penjelasan yang lain mereka hanya mengangguk mengiyakan.

"Aku harus pergi..."

Aku lantas beranjak menuju bagian paviliun Nathan, entah bagaimana aku seolah memiliki kekuatan untuk menanyakan tentang hal ini.

Hal yang selama ini begitu ingin kutanyakan, tentang sesuatu yang mengganjal diriku sejak pertama kali aku menginjakkan kaki ditempat ini.

Aku langsung berlari menerobos paviliun Nathan dimana para penjaga dan Johan hanya menunduk hormat padaku, dan ketika aku telah memasuki kediamannya untuk pertama kalinya, akupun langsung mengarah kesebuah pintu yang kuyakini adalah pintu kamarnya.

Dengan berani aku lantas membuka hendel pintu itu dan ketika pintu itu terbuka sesuatu yang menyesakkan menyambutku, seolah menampar pipiku dengan sangat keras.

"Hehhh apakah itu kau Johan?"

Nathan nampak menggeliat sembari menyesuaikan irisnya menatap tepat kearahku sementara seorang gadis masih terpejam disebelahnya.

Airmataku menyeruak ketika mendapati seseorang yang seharusnya akan menjadi suami beberapa hari lagi kini justru bangun dari tidurnya setelah ia tertidur bersama gadis lainnya.

Tak lama gadis disebelah Nathan bangun dan menatap bingung kearah Nathan, sebelum akhirnya ia memandang kearahku.

"Oh rupanya kau...
Maaf semalam aku ketakutan jadi aku minta untuk tidur dengan Nathan!
Tenang saja kami tak melakukan apapun, aku masih cukup waras untuk hal itu!"

Gadis itu berkata dengan sangat enteng dan menampilkan seringainya, dan detik selanjutnya kupastikan aku tak lagi diruangan itu.

Dan ketika aku sampai diruang tengah, Johan dan para pengawal datang dimana tak lama ibu suri dan ratu datang.

"Puteri tadi ratu and ibu suri mencari anda dan kukatan jika!"

Belum selesai Johan mengucapkan perkataannya Nathan yang kupastikan keluar untuk mengejarku langsung terkesiap terlebih saat Pamela yang terus menggelandoti lengannya.

"Astaga...
Siapa gadis itu!"

Tepat setelah ibu suri menanyakan hal itu airmataku benar-benar pecah dan detik itu juga ratu langsung menampar Nathan penuh emosi.

LOVE YOU PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang