Retakan Kaca

37 5 0
                                    

*
*
*

Lepaskan saja beban hatimu, katakan jika kehadiranku hanya membuatmu semakin terluka maka aku akan pergi, aku sadar betapa aku tak pernah menjadi berarti dan penting dihati semua orang...

.
.
.

"Tidak... kau sama sekali tak bersalah Leona, aku hanya belum cukup pantas untuk menerima perasaan tulus seperti itu, meski aku mendapat begitu banyak ketulusan darimu sayangnya semua itu tak lebih dari ketulusan seorang Leona Lorald Helen, gadis cantik yang terlahir sebagai malaikat dihati semua orang!" Ucap Louis sambil tersenyum sebelum akhirnya ia beranjak meninggalkanku.

"Tidak Louis, tidak...

Jangan pernah berkata seperti itu, karena hal hal manis seperti itulah yang selalu menghancurkanku, aku tak ingin menganggapmu lebih dari kakakku, tidak ingin..." batinku pedih, kuremas dan kupukul dadaku yang terasa sesak, entah kenapa seolah dunia serasa tak lagi memiliki oksigen untukku.

'
'
'
Aku berjalan menuju sebuah taman dekat danau untuk memenuhi janjiku pada seseorang dan ketika aku tiba kulihat seorang lelaki tengah duduk sambil memandang kearah air danau yang tenang dan indah itu.

"Lihatlah betapa tenang angsa angsa itu, kelak dikehidupan selanjutnya aku berharap bisa seperti mereka!" Ucapku sambil duduk disebelah lelaki yang kini memperhatikanku itu.

"Leona..."

"Hemm...?" Sautku tanpa memperhatikan lelaki disampingku itu.

"Leona, aku...

Dijodohkan!" Ucapnya lagi.

"Emm itu bagus, bukankah kau sendiri bilang jika kau buruk dalam hal memikat seseorang!" Balasku santai sambil melempar kerikil kerikil kecil ke air danau.

"Leona..."

"Ada apa? Itu kabar baik bukan?" Ucapku yang sontak membuatnya terkejut.

"Apa kau bilang..?

APA KAU TAU, AKU DIJODOHKAN DAN GADIS ITU ADALAH PAMELA... GADIS YANG NATHAN CINTAI!" bentak lelaki itu akhirnya sementara aku membeku diam.

'Tubuhku, bagaimna tubuhku bisa menjadi lunglai dan selemah ini, bagaimanapun seharusnya aku senang. Tidak, jika Regis bahagia aku juga akan bahagia tapi gadis itu...'

Perlahan airmata menetes dipipiku dan cengkraman Regis dibahuku perlahan melemah, dapat kurasakan betapa terlukanya dia saat ini.

"Terima saja setidaknya Pamela pernah mengisi hatimu, akan mudah bagimu untuk mencintainya! Kufikir Nathan juga akan membiarkan Pamela bahagia bersama orang lain, bukan kau bukan orang lain, kau adalah sahabatnya!" Ucapku tersenyum dalam tangisku.

Kau tanya apa ini menyakitkan..? Ya, ini sangat sangat menyakitkan mengetahui bahwa semua menjadi serumit ini, bagaimana takdir hidupku menjadi sebuah labirin tak berujung seperti ini.

" aku tak peduli dengan diriku ataupun Nathan, tapi bagaimana denganmu? Maksudku kau tau bukan jika nantinya keadaan ini hanya akan menyulitkanmu!"

Aku tersadar ketika Regis menggenggang kedua tanganku dan mengatakan hal yang juga tengah memenuhi fikiranku kini.

Kalian mungkin bertanya apa yang salah, Pamela dengan Regis bukankah itu berarti Nathan akan memilihku? Sayangnya tidak...

Aku tau Nathan, bagaimanapun seorang Leona tak dapat menggantikan Pamela, seorang Leona dengan segala yang ia miliki takkan bisa melampaui seorang Pamela.

Bahkan jika seluruh dunia memerintahkannya untuk memilihku hanya akan ada raga tanpa jiwa, sebab sejak awal namaku tak pernah menjadi kunci hatinya.

Dan jika dugaanku benar, pada akhirnya kedatangnnya kelak hanya sebagai pelarian...

Seperti yang selalu kurasakan, hal paling tidak pernah kuinginkan, sesuatu yang paling kubenci dan entah mengapa hal itu justru selalu mendatangiku.

"PELARIAN" tak bisakah untuk sekali saja aku memiliki seseorang yang secara tulus mencintaiku, secara tulus menginginkanku, secara tulus memberikan hati, dan perasaannya hanya kepadaku.

Sebegitu tak pantaskah aku untuk merasakan ketulusan ketulusan itu..? Jika IYA, apa yang dapat kulakukan untuk mendapatkan sesuatu yang disebut ketulusan itu..?

Aku terdiam disudut kamarku, menyembunyikan segala luka dan sedihku. Sejak dulu ibuku selalu mengajarkanku untuk tidak menangis karena sebuah masalah mungkin itulah yang membuatku tak menitihkan airmata itu kini.

Bukan hanya karena itu, masalah, luka, rasa sakit... bukankah itu hal hal yang selalu berada disekelilingku..? Bukankah aku bahkan telah terlalu mengenal hal itu..? Dalam relung dan sadarku aku bahkan dapat menemukan hal paling menyakitkan dan hal itu ada dalam diriku dan bukan orang lain...

Jam telah menunjukkan pukul 6 sore, perlahan matahari tenggelam dalam ketenangan, siluet jingga yang memantul dipermukaan jendela kamarku, bahkan tak lagi terasa hangat ketika disiang hari, kini justru terasa menyakitkan.

"Jika saja aku memiliki satu saja alasan untuk bertahan disisimu, mungkin takkan pernah aku berada disini, akan kulupakaan segala aturan dan takdir yang ada, membiarkanmu memenuhi hati dan fikiranku...

Namun itu hanyalah sebuah pengandaian, jika aku benar kau bahkan takkan mememberikannya meski alasan itu adalah untuk sekedar sandaran, pelarian atau mungkin teman, aku tau tidak akan ada hal semacam itu..."

.
.
.

Saat waktu yang kutunggu datang, aku harus melupakan segala kesalahan yang ada dan menyelamatkan diriku yang terluka dalam kerinduanku.

Sungguh aku ingin memberimu alasan mengapa aku pergi, namun aku tau kau takkan peduli.

Bolehkan kusampaikan sesuatu hal padamu...

Ketika fikiranmu kosong biarkan aku untuk mengisinya dengan hal hal baik yang kutau, dan ketika kau telah terlalu lelah dan terluka ingatlah bahwa kau dapat meninggalkan segala yang ada...

Cukup dengan melupakan kau dapat segera kembali, ingatlah bahwa kau sangat pandai menyembunyikan perasaan, dan ketahuilah jika kapanpun aku akan datang untuk melindungimu.

Sebab aku tak bisa menjadi seperti dirinya aku akan tetap disini dan mencintaimu...

-Song by Leona Lorald Helen-

.


.
.


"Maaf kak sepertinya disini pun bukan tempat tenang bagiku...

Jangan pernah coba mencari tau keberadaanku, aku akan menghubungimu jika terjadi sesuatu, selamat tinggal!"



Hwaaa... writer terhura😢
Kasian ya si Leona...
Gimana dong, peran utamakan emang selalu menderita didalam cerita, bahagianya cuma di eps akhir doang pas mau tamat....

Tapi gak papa ya toh masih ada lanjutannya😄😊

LOVE YOU PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang