61

641 21 0
                                    

Terlihat aldo yang terbaring lemas di lengkapi dengan sungkup nasal yang terpasang di wajahnya dan suara khas ekg, terlihat dari gelombang ekg keadaan jantung aldo tidak normal.

Mamah aldo langsung memeluk anak semata wayangnya itu sembari menangis dan berbicara berbisik, ayuni hanya bisa terdiam dan menangis sendirian.

Ayuni teringat akan sesuatu, dia belum melihat keadaan kavin. Tanpa basa basi ayuni pun langsung bergegas keluar tanpa pamit kepada mamahnya aldo, dengan menahan kakinya yang sakit ayuni terus berjalan menelusuri koridor rumah sakit.

Ayuni terus mencari ruangan yang berisi kavin, terlihat suster keluar dari salah satu ruangan.

"Sus."

"Iya?"

"Korban tabrakan mobil itu diruangan mana ya?"

"Di sebelah sana." Suster menunjuk ke arah jalan ruangan aldo

"Ngg, kalo itu saya tau sus. Tapi saya lagi cari temen saya satu lagi, dia cowo sus tinggi putih."

"Oh, dia ada diruang icu. Mari saya antar."

Suster ini pun mengantar ayuni keruang icu, dengan sekuat tenaga ayuni terus menahan rasa sakit di kakinya.

"Itu kan teman kamu?"

Ayuni mengangguk, ayuni melihat dari luar. Ruangan ini tidak seperti ruangan biasanya, ruangan ini kaca semua jadi orang luar bisa melihat.

"Pakai ini jika kamu ingin melihatnya kedalam." Suster ini memberikan pakaian khusus untuk masuk kedalam yang berwarna hijau, setauku untuk menghindari inos.

Ayuni pun langsung memakainya dan suster itupun pergi meninggalkannya, tanpa lama lama ayuni pun masuk kedalam.

-

Terlihat kavin terbaring lemas seperti aldo, kepalanya yang dibalut oleh perban, sungkup nasal, ekg.

Air mata ayuni jatuh seketika, ga bisa di bayangin kalo kiki tau kavin parah banget kaya gini.

"Vin, semoga lo baik baik aja. Gue belum sempet nanya ke dokter kalo lo parah atau ga nya. Kiki baik baik aja vin, dia ada diruang perawatan. Dia pingsan vin mungkin dia shock, gue liat sih dia luka di ujung jidat sama memar di bagian tulang pipi. Terusss, al- aldo cacat vin. Kaki dia patah, tapi kata dokter aldo masih bisa sembuh dengan waktu yang sangat lama, Lo cepet sadar ya vin." Panjang lebar ayuni yang terduduk disisi ranjang kavin dengan sesekali menyekat air matanya yang jatuh

Terdengar suara getaran hp di saku celana ayuni, ayuni pun langsung mengambilnya dan melihat layar ponselnya ternyata itu telpon dari sholfani.

"Halo"

"..."

"Gue sama kiki gapapa pi, cuma gue belum bisa bilang aldo sama kavin gapapa. Mereka belum sadar sampe sekarang, kaki aldo patah dan kavin yang gue liat dia juga parah bahkan mungkin lebih parah dari aldo"

"...."

"Gue ada di rs ciremai cirebon, lo mau kesini?"

"...."

"Oh bentar lagi sampe?"

"...."

"Gue tunggu di rs deh, kalo udah sampe kabarin gue ya"

"...."

"Oke bye."

Sambungan telpon terputus.

Tiba tiba ada yang membuka pintu ruang icu, refleks ayuni pun langsung menoleh kearah pintu.

Terlihat kiki yang sudah menangis tak lupa sudah memakai baju khusus, kiki berjalan pelan menghampiri kavin.

Kiki langsung memeluk kavin dan menangis di pelukannya sampai baju yang dikenakan kavin basah.

"Vin bangun, ini aku kiki."

"Vin kamu denger aku kan?" Kiki merubah posisinya yang memandangi muka kavin dengan terisak

"Vin aku mohon bangun!!!!"

Ayuni langsung menghampiri kiki dan memeluknya

"Ki udah ya, kasian kalo kavin digituin sama lo. Kavin lagi penurunan kesadaran, nanti juga dia bakalan sadar. Lo bisikin dia pelan aja." Ayuni yang sedang menenangkan kiki dengan mengelus lembut punggung kiki

Kiki hanya terisak di pelukan ayuni, tanpa bicara apapun.

Dan lagi lagi hp ayuni bergetar tanda panggilan masuk, ayuni pun langsung mengambil hp di sakunya dan melihat layar hpnya ternyata dari mamahnya aldo, dengan posisi yang masih memeluk kiki ayuni pun mengangkat telponnya.

"Halo tan"

"...."

"Apa?!"

Seketika tubuh ayuni lemas dan hpnya terjatuh, ayuni meneteskan air matanya dan menatap kosong kearah depan.

Berasa ini cobaan yang paling berat yang pernah gue alamin, hati gue berasa kehantem batu besar yang rasa sakitnya itu minta ampun. Berasa semangat hidup gue ilang dan gue mau gue musnah dari dunia ini. -ayuni

Ayuni pun langsung melepas pelukan kiki, dan langsung berlari keluar dari ruangan icu ini tanpa memikirkan kakinya yang sakit.

Ayuni terus berlalri menelusuri koridor rumah sakit.

Gue kuat gue bisa, gue gamau lo ninggalin gue disaat gue udah ada di samping lo lagi do. Lo kuat do lo bisa lewatin masa kritis lo.

Seakan akan semua rasa sakit yang gue rasain hilang seketika, tubuh gue yang gue rasa udah kaya gaada tulangnya, lemes.

Yeay bentar lagi kelar.

FIVE CRAZY FRIENDS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang