SIX

1.1K 40 0
                                    

Kita berlima menunggu riska di depang kelas.

Jeng..jeng

Riska datang.

Ketika riska ingin masuk kelas nila memegang dulu tangan riska.

"Apaan sih." riska melirik nila

"Kita berlima mau ngomong sama lo." nila menatap tajam riska seperti tatapan benci

Riska memutar bola matanya.

"Tinggal ngomong apa susahnya." riska melihat ke arah lain

Nila menarik tangan riska dan kita berempat menyusul nila.

"Mau bawa gue kemana sih, lepasin tangan gue. Gue bisa jalan sendiri." riska memberontak

Nila semakin mengencangkan memegang tangan riska.

***

"Bau banget. Lo ngapain bawa gue ke gudang sih. Ngomong ya ngomong aja!" riska menutupi hidungnya

"Gausah banyak bacot lo." nila mulai emosi

"Nil..nil, jangan kasar." sholfani meredakan nila

Ayuni mulai maju mendekati riska.

"Kemaren lo abis ngapain sama ivo, ko bisa sampe surat nya ka fikri ada di tangan lo?" tanya ayuni nada menyindir

Deg..deg

"Gue..kemaren kebetulan ketemu sama ka fikri di deket-deket lapangan." jawab riska dengan muka takutnya

"Seberapa bencinya si lo sama opi ha? Sampe lo ngubah isi surat nya ka fikri buat opi." ayuni semakin emosi

Riska mengeluarkan keringat dingin.

"Jawab!!" emosi ayuni memuncak

Riska kaget.

"Ga ngubah apa-apa. Ada bukti apa lo kalo gue ngubah-ngubah surat itu ha?" riska pun kesal

"Udah ketauan masih aja ngelak ya lo, kita tau jelas ka fikri itu gimana dan opi juga sedikit ga percaya kalo ka fikri kaya gitu. Ngaku sekarang apa mau di permaluin depan ka fikri?" ayuni

Riska yang tadinya menatap arah lain, langsung menatap ayuni.

"Gimana?" tanya ayuni

Riska melirik kesana kemari mencari alasan agar mereka percaya.

Keringat dingin mulai banyak.

"Iya gue ubah surat itu." riska mengaku sembari menangis

Kita semua kaget tak percaya.

"Ris, lo ko?" sholfani menatap riska tak percaya

"Puas lo semua ha?" menangis riska semakin menjadi

Kita semua menggeleng masih tak percaya, seseorang riska melakukan hal seperti itu kepada sahabatnya sendiri.

"Buat apa lo ubah-ubah surat kaya gitu ris, kalo lo mau gue bisa tinggalin fikri demi lo." jelas sholfani

Riska terdiam menangis.

"Gue kesel sama lo semua hiks, gue pengen opi ngerasain sama apa yang gue rasain." riska terisak

Kita berlima memeluk riska.

"Maafin gue.." riska semakin menangis

"Gapapa.." jawab bersamaan kita berlima

Riska membalas pelukan kita berlima

"Yeee, kita bareng-bareng lagi nih?" heboh kiki yang melepas pelukannya duluan

FIVE CRAZY FRIENDS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang