Kita berlima menunggu riska di depang kelas.
Jeng..jeng
Riska datang.
Ketika riska ingin masuk kelas nila memegang dulu tangan riska.
"Apaan sih." riska melirik nila
"Kita berlima mau ngomong sama lo." nila menatap tajam riska seperti tatapan benci
Riska memutar bola matanya.
"Tinggal ngomong apa susahnya." riska melihat ke arah lain
Nila menarik tangan riska dan kita berempat menyusul nila.
"Mau bawa gue kemana sih, lepasin tangan gue. Gue bisa jalan sendiri." riska memberontak
Nila semakin mengencangkan memegang tangan riska.
***
"Bau banget. Lo ngapain bawa gue ke gudang sih. Ngomong ya ngomong aja!" riska menutupi hidungnya
"Gausah banyak bacot lo." nila mulai emosi
"Nil..nil, jangan kasar." sholfani meredakan nila
Ayuni mulai maju mendekati riska.
"Kemaren lo abis ngapain sama ivo, ko bisa sampe surat nya ka fikri ada di tangan lo?" tanya ayuni nada menyindir
Deg..deg
"Gue..kemaren kebetulan ketemu sama ka fikri di deket-deket lapangan." jawab riska dengan muka takutnya
"Seberapa bencinya si lo sama opi ha? Sampe lo ngubah isi surat nya ka fikri buat opi." ayuni semakin emosi
Riska mengeluarkan keringat dingin.
"Jawab!!" emosi ayuni memuncak
Riska kaget.
"Ga ngubah apa-apa. Ada bukti apa lo kalo gue ngubah-ngubah surat itu ha?" riska pun kesal
"Udah ketauan masih aja ngelak ya lo, kita tau jelas ka fikri itu gimana dan opi juga sedikit ga percaya kalo ka fikri kaya gitu. Ngaku sekarang apa mau di permaluin depan ka fikri?" ayuni
Riska yang tadinya menatap arah lain, langsung menatap ayuni.
"Gimana?" tanya ayuni
Riska melirik kesana kemari mencari alasan agar mereka percaya.
Keringat dingin mulai banyak.
"Iya gue ubah surat itu." riska mengaku sembari menangis
Kita semua kaget tak percaya.
"Ris, lo ko?" sholfani menatap riska tak percaya
"Puas lo semua ha?" menangis riska semakin menjadi
Kita semua menggeleng masih tak percaya, seseorang riska melakukan hal seperti itu kepada sahabatnya sendiri.
"Buat apa lo ubah-ubah surat kaya gitu ris, kalo lo mau gue bisa tinggalin fikri demi lo." jelas sholfani
Riska terdiam menangis.
"Gue kesel sama lo semua hiks, gue pengen opi ngerasain sama apa yang gue rasain." riska terisak
Kita berlima memeluk riska.
"Maafin gue.." riska semakin menangis
"Gapapa.." jawab bersamaan kita berlima
Riska membalas pelukan kita berlima
"Yeee, kita bareng-bareng lagi nih?" heboh kiki yang melepas pelukannya duluan
KAMU SEDANG MEMBACA
FIVE CRAZY FRIENDS (COMPLETED)
Humor"Bau banget. Lo ngapain bawa gue ke gudang sih. Ngomong ya ngomong aja!" riska menutupi hidungnya "Gausah banyak bacot lo." nila mulai emosi "Nil..nil, jangan kasar." sholfani meredakan nila Ayuni mulai maju mendekati riska. "Kemaren lo abis ngapain...