D.

294 39 3
                                    

Still unknown pov

Aku melihat detail dari skateboard ini. Jika dilihat lihat bagus juga. Hanya ada tulisan 'F' dan beberapa stiker di bagian belakang skateboard ini. Entahlah aku suka dengan detail ini. Tapi apa makna dari huruf 'F' ini? Ah, lebih baik aku menyimpannya.

Author pov

Sore bersilih ganti dengan malam, kini Frieda hanya meratapi nasibnya. Skateboard kesayangannya hilang. Ditambah lagi besok dia harus menaiki bus agar dapat berkuliah. Uang. Ya hanya itu masalahnya. Sisa uang saku Frieda juga tidak banyak.

"FRIEDA FRIEDA!" teriakan dari Elena pada pukul 3 a.m membuat Frieda bangun dari tidurnya. Ia segera berlari menuju sumber suara
"Ah, ada apa, nyonya?" ucapnya masih mengantuk sambil berjalan gontai.
"Lihat kamar mandi ini?! Dan lihat tumpukan cucian itu?! Aku tak mau tau, kau harus membereskan semuanya! Jika aku melihatnya esok pagi, akan kuusir kau!" mendengar ocehan dan sentakan dari Elena, gadis berambut pirang ini tak lagi mengantuk.

Ia segera membersihkan kamar mandi dan mencuci pakaian. Ia benar benar takut jika diusir oleh ibu tirinya. Karena terlalu mengantuk, kening Frieda terbentur dengan tembok. Ia meringis kesakitan.

"Aw! What the hell?!" Frieda melihat tangannya yang terdapat bercak merah setelah mengusap kening yang terbentur tadi.

Ia langsung membilas keningnya dengan air dan mengobatinya. Seusai mengobati keningnya, ia langsung mencuci pakaian. Sampai sekarang, ia bertanya-tanya mengapa ibu tirinya terus menyuruhnya selayaknya pembantu. Apa salah dari dirinya sehingga ibu dan saudara tirinya membencinya? Dan mengapa ayahnya tidak curiga? Apa ini takdir? Tapi jujur saja, Frieda tidak ingin semua ini terjadi.

Tak terasa, ia selesai mecuci pakaian. Ia segera berlari menuju kamarnya dan kembali tidur. Baru 10 menit Frieda tertidur, alarmnya berbunyi sangat nyaring

"WHAT THE FUCK!" umpatnya. Lalu beranjak dari tempat tidurnya dan segera mandi. Frieda keluar dengan kaus putih serta jaket hitamnya dengan celana jeansnya yang sobek. Tak lupa sepatu converse kesayangan miliknya. Ia juga membawa ranselnya.

"Morning, sweetheart" sapa ayahnya. Frieda hanya tersenyum manis. Sedangkan Elena beserta anaknya melirik Frieda sinis. Ya, hal itu karena Frieda lupa menyiapkan sarapan.

"Kenapa keningmu, Fri?" tanya ayahnya
"Kau terluka, sayang?" ucap Elena dengan nada yang seramah mungkin
"Ah, ya tadi aku jatuh dari tempat tidur. Aku berangkat duluan, bye!" Ucap Frieda berlari menuju halte. Kau ingat, kan jika skateboard Frieda hilang? Jadi, ia harus menaiki bus untuk berkuliah.

Sesampainya di kampus, ia segera menuju lokernya. Ia memasukkan buku-buku miliknya dan menutup lokernya. Frieda tak sadar , ia menabrak pria berambut keriting yang berbadan tegap itu. Secepat kilat, pria berambut keriting tersebut mencium kening Frieda dan memeluknya.

 Secepat kilat, pria berambut keriting tersebut mencium kening Frieda dan memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Don't leave me" bisik pria keriting tersebut. Frieda segera mengangkat kepalanya dan milihat siapa yang kini telah memeluknya. Pria tersebut adalah Harry.

Frieda mendorong tubuh Hary sekuat mungkin. Hasilnya nihil. Pelukan Harry terlalu erat. Sebuah ide terbesit di otak Frieda. Dengan cepat, Frieda menendang bagian bawah perut Harry. Harry pun langsung melepas pelukannya dan mengerang kesakitan

"Don't ever you dare to touch me again!" ucap Frieda sedingin mungkin. Ia yakin ini pasti menjadi bahan pembicaraan mahasiswa disini.

Selesai berkuliah, ia segera melesat ke cafe. Hari ini, cafe sangat ramai. Frieda melihat Luke sangat kewalahan. Ia tertawa kecil

"HEY, FRIEDA BANTU AKU! CEPAT GANTI BAJUMU!" teriak Luke. Frieda pun segera mengganti bajunya dan membantu Luke.

Setelah cafe agak sepi, Luke dan Frieda beristirahat sebentar. Mereka berbagi cerita dan canda.

"Angel dan Ashton kemana?" ucap Frieda "Mereka datang pagi tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Angel dan Ashton kemana?" ucap Frieda
"Mereka datang pagi tadi. Kenapa?" tanya Luke balik. Frieda hanya menggeleng.
"Fri, ada apa dengan keningmu?" ucap Luke sambil memegang kening Frieda.
"Terbentur tembok." ucap Frieda melepaskan tangan Luke dari keningnya. Dan saat itu bersamaan dengan datangnya pria berwajah Asia.
"Kerja Luke, bukannya bermesraan disini, bodoh" ucap pria Asia tersebut
"Hey, Cal! Sini dulu aku akan memperkenalkan gadis cantik" ucap Luke sambil menarik tangan pria berwajah Asia tadi. Alhasil, pria Asia tadi berhenti
"Fri, ini Calum dan Calum ini Frieda." ucap Luke. Frieda dan Calum saling memandang sinis. Mereka saling menjabat tangan. Tidak terima dengan omongan Calum tadi, Frieda meremas tangan Calum dengan kuat.

"Aw! Ni-nice to meet you" ucap Calum sambil melepas jabatan tangannya dengan Frieda.

A/n: hai! :3 jangan lupa vomments ok? Ok.

Skategirl [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang