Y.

147 21 19
                                    

"Fri, kenapa kau tidak memilih Harvard saja?" ucap Sam menahan tangisnya, gadis itu tidak mau berpisah dengan sahabatnya.

"Kau juga. Kenapa tidak mau bekerja di Amerika saja?" ucap Sam pada Abraham.

"Aku cinta London, Sam." ucap Frieda dan Abraham bersamaan. Lalu mereka bertiga terkekeh.

"Aku akan merindukanmu, princess idiot." ucap Sam sambil memeluk Frieda erat.

"Aku juga, gadis Amerika yang bodoh." ucap Frieda membalas pelukan Sam yang erat itu.

"Jangan lupa undang aku saat kau sudah menikah dengan Calum." ucap Sam dan Frieda terkekeh. Lalu mereka melepaskan pelukannya.

"Kau juga, cutie pie. Jangan lupa undang aku saat kau sudah menikah."

"Aku akan menyisakan 1 undangan untukmu, gadis Amerika." ucap Abraham lalu memeluk sahabatnya itu. Lalu mereka melepas pelukannya.

"Jangan lupa tetap bercerita denganku ya, guys." ucap Sam.

"Okay, jangan lupa mencari jodoh, Sam!" seru Abraham.

"Bye, guys. Aku akan kembali ke London saat liburan nanti." ucap Sam dam mereka bertiga melakukan group hug. Lalu Sam pergi menuju pesawatnya karena 20 menit lagi akan berangkat.

---

"Aku tak percaya jika Sam pergi sekarang." ucap Abraham saat menyetir mobilnya.

"Aku juga." ucap Frieda menahan tangis.

"Fri, kau tidak bekerja lagi di Madam's cafe?" tanya Abraham.

"Tidak. Karena ayah sudah mengembalikan uang sakuku." jawab Frieda.

Abraham menanggapi jawaban Frieda dengan mengangguk. Lalu Abraham mengantarkan Frieda pulang.

---

2 tahun berkuliah di Oxford, akhirnya Frieda lulus dari sana. Ia menjalani wisuda untuk kedua kalinya dan kedua kalinya ia memakai converse saat wisuda. Sudah 2 tahun hubungan Frieda dengan Calum baik baik saja. Mungkin mereka hanya bertengkar karena hal bodoh saja.

Pernah sekali, Calum pergi bersama seorang suster. Hal itu membuat Frieda marah hingga 1 bulan. Tetapi, Calum tidak pantang menyerah untuk meminta maaf pada Frieda.

Bertepatan dengan hari wisudanya, gadis pirang itu berulang tahun ke 21. Ayahnya dan adik tirinya itu sudah mengucapkan selamat berbeda dengan Calum. Mood gadis itu kini menjadi buruk karena Calum tidak datang di hari wisudanya, tidak mengucapkan ulang tahun, tidak bisa menjemput dirinya. Akhirnya, ia memutuskan untuk masuk ke rumahnya.

"HAPPY BIRTHDAY, FRIEDA!!" seru teman temannya di dalam rumah. Mereka menyemprotkan snow spray ke arah Frieda yang masih menggunakan toganya.

"Astaga." 1 kata itu yang terlontar dari mulut Frieda. Pipi gadis itu muncul semburat merah. Ia melihat Angel memegang banyak balon di tangannya. Frieda menoleh ke belakang melihat ayah dan Vena tengah tersenyum.

Lalu Calum datang menghampiri Frieda. Lelaki itu masih memakai jas dokternya. Ia berlutut di depan Frieda dan meraih kedua tangannya itu.

"Astaga, aku lupa ingin berbicara apa." ucap Calum dan semua orang di sana terkekeh geli.

"Aku akan berkata intinya saja. Frieda, kini kau sudah berumur 21 tahun. Dan aku berusia 22 tahun. Berbeda 1 tahun tetapi pikiran kita seperti bocah 1 tahun. Aku tau kau menyayangiku sama dengan makanan. Aku juga mencintaimu sama dengan aku mencintai pizza." ucap Calum lalu mengambil nafasnya. Ia merogoh saku celana hitamnya itu dan mengeluarkan sekotak kecil berwarna biru.

Skategirl [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang