N.

190 30 16
                                    

This chapter dedicated to RestiAnanda yang tadi pagi maksa buat update padahal udah jam 1 :))) enjoy!

Author pov

Frieda terbangun dari tidurnya itu dan ia tersadar jika kemarin ia tertidur di mobil Calum. Dirinya kini tengah terkekeh membaca pesan dari Calum yang menurut dirinya itu konyol.

From: Asian
Hey babe xx

Wake up x

To: Asian
Aku sudah bangun, Asian. Dan jangan panggil aku babe lagi.

Frieda menaruh kembali ponselnya. Ia bergerak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh kurusnya itu.

Di bawah ayahnya tengah membaca koran dan Elena membaca majalahnya. Ia menuruni tangga dan mengambil sepotong roti untuk mengisi perutnya.

"Pagi, Frieda. Ayah boleh ikut ke kamarmu?" ucap ayahnya itu ketika melihat putrinya hendak naik ke kamarnya. Frieda hanya mengangguk karena mulutnya masih sibuk mengunyah roti tersebut.

"Ada apa, yah?" tanya Frieda ketika ayahnya datang lalu menggigit roti di tangannya itu.

"Apakah Calum itu pacarmu, Fri?" ucap ayah Frieda yang duduk di pinggir kasur milik putrinya itu.

"Y-ya kenapa?" ucap Frieda juga ikut duduk di sebelah ayahnya.

"Tak apa ayah turut senang. Apakah kau sudah mendapat surat dari Oxford?" ucap lelaki berumur 40 an tahun itu. Gadis itu menghabiskan roti tersebut dan menelannya.

"Aku ditolak." ucap Frieda berusaha tegar. Ayahnya langsung memeluk tubuh putrinya itu memberikan kasih sayang dan kekuatan untuk putri kandungnya.

"Mungkin kau bisa bekerja langsung di kantor ayah. Ayah turun dulu." ucap Mr. William melepas pelukannya dan keluar dari kamar Frieda.

Luka yang ia telah tutup rapat rapat itu kembali terbuka. Ia kembali menangis, menyesali kelakuannya di hari kemarin. Ia kembali terpukul karena hasil kerja kerasnya belum membuahkan hasil.

---

Gadis berambut pirang itu kini telah mengikat rambut panjangnya agar tidak gerah. Ia keluar dari ruang ganti dan siap bekerja. Melayani pelanggan dengan sebaik mungkin itu yang ia jadikan panduan.

"Fri, tolong layani meja 9!" teriak Luke.

"Okay!" teriak Frieda balik

"Selamat sore, ada yang bisa kubantu?" ucap Frieda pada pria yang duduk di meja nomor 9 itu.

"Frieda? Oh, finally i meet you." ucap lelaki berambut keriting itu.

"Ada yang mau kau pesan? Aku sibuk Harry." ucap Frieda berusaha dingin. Mengingat kejadian 1 bulan kemarin.

"No, i just want talk to you now. I must explain ev--"

"Enough. Aku tidak butuh penjelasanmu. Aku juga harus melayani yang lain." potong Frieda dan ia berlenggang pergi melayani meja lain.

Lagi lagi luka yang telah ia tutup rapat terbuka kembali. Pikirannya berkecamuk. Kejadian bulan kemarin terus muncul di otak Frieda. Hatinya serasa ditusuk pisau. Tubuhnya berguncang seketika, keseimbangannya mulai terganggu.

"Fri, kau istirahat saja." ucap Ashton yang kini telah meraih tubuh kurus Frieda yang tadinya terguncang.

"No, Ashton. I'm okay" ucap Frieda sekuat mungkin.

---

Frieda menunggu Calum menjemput dirinya. Kini sudah pukul 11 p.m dan lelaki itu belum menjemput kekasihnya. Namun, sebuah mobil berhenti di depan Frieda. Gadis itu tau itu bukan mobil Calum. Saat Frieda membuang muka ke arah kanan, pemilik mobil itu menarik paksa Frieda untuk masuk.

"What the fuck?! Let me go, bitch!" umpat Frieda. Pemilik mobil itu tetap memaksa Frieda untuk masuk. Meski Frieda menendang nendang hasilnya tetap nihil.

Akhirnya Frieda masuk dan pemilik mobil itu meluncur entah kemana.

"What do you want?" ucap Frieda geram.

"I just wanna explain about that day." ucap lelaki itu. Lalu ia membuka hoodie miliknya itu ternyata Harry Edward Styles.

"Harry? Why you do this? You can talk with me but don't be like this, Har. You can call me, you can come to my house, just explain right now. After that let me go, don't distrub me anymore." ucap Frieda penuh penekanan.

"Okay, Fri. Kejadian kemarin hanya kecelakaan. Aku dan Vena mabuk berat. Aku dan adik tirimu itu pun terkejut. Dan hingga detik ini, Vena dengan diriku tidak memiliki hubungan apapun." jelas Harry.

"Hanya itu saja? Okay, turunkan aku disini." ucap Frieda dingin.

"Fri, aku hanya ingin memiliki hubungan denganmu." ucap Harry.

"No, we can't. Aku sudah memiliki hubungan sendiri. Aku sudah resmi menjadi kekasih Calum. Sekarang turunkan aku disini." ucapan Frieda membuat Harry mengerem mobilnya mendadak.

"What? Are you kidding me?" tanya Harry masih tak percaya. Frieda menggeleng dan keluar dari mobil Harry.

Harry pun ikut keluar dari mobilnya. Ia masih tidak percaya pada ucapan Frieda. Dan ia tidak pernah rela jika ia kalah taruhan dengan Niall. Bagaimana pun caranya, Harry harus bisa mendapatkan Frieda.

Lelaki itu mencengkram tangan kecil Frieda. Menarik gadis itu dan memperkecil jarak mereka. Punggung Frieda sudah menempel di mobil Harry pada bagian belakang.

"Just let me go, Harry!"

"No. I never let you go. Wherenever you are, you must be mine." ucap Harry tajam.

"NO! I never be yours! I don't want be yours! I hate you, just let me go, Harry! Let me go!" pekik Frieda.

"I don't care. You must be mine! And I must be yours! Once again, I never LET YOU GO!" ucap Harry lantang dan penuh penekanan. Frieda menangis, ini kali pertama ia diperlakukan se keras ini.

"No, I can't, Harry. Please let me go." isak Frieda.

"HARRY!" teriak seseorang di belakang Harry. Orang itu memakai kemeja biru dongker dan berambut pirang. Ia menghajar Harry hingga Harry tak berdaya. Frieda kini menghela nafas lega.

"Frieda, kau terluka?" ucap orang itu ternyata Niall. Frieda menggelengkan kepalanya. Hanya saja tangannya lecet karena cengkraman tangan Harry.

"Aku antarkan pulang." ucap Niall dan merangkul gadis pirang yang lemas itu menuju mobilnya.

---

"Niall, thank you so much." ucap Frieda. Ia benar benar berterima kasih kepada Niall yang menyelamatkannya tadi. Niall mengangguk.

Frieda masuk ke dalam rumahnya yang gelap. Ya, itu karena sekarang sudah pukul 12. Ia menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya. Lalu ia membuka ponselnya.

110 calls from Calum

247 messages from Calum

25 calls from Daddy

5 calls from Ashton

Ia tau Calum pasti khawatir setengah mati. Ia mengetikkan sesuatu untuk Calum dan tidur di kasurnya.

To: Asian

Hi, Calum! Maaf membuatmu khawatir tadi. Aku sudah di rumah dengan selamat. Akan kutemui kau besok di Madam's cafe. Good Night, Calum xx.

A/N: hola! Update lagi ya njahahahaha :3 keep vomments ya trs 15+ vote, 5+comment aku update part selanjutnya yaa :3

Skategirl [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang