E.

331 36 13
                                    

Frieda pov

5 p.m
Akhirnya aku bisa pulang. Dan bodohnya, aku lupa jika skateboardku hilang. Perjalanan dari cafe menuju halte juga jauh. Sial.

"Cal, Fri, aku pulang duluan ya! See ya!" ucap Luke yang tengah mengbonceng pacarnya Aleisha. (hai, Luke-Aleisha shipper)
"Kau tak pulang, hah?" tanya pria sialan yang tadi berkata lancang.
"Menunggu taksi" ujarku dingin.
"Ah, ya sudah aku pulang duluan." ucap Calum sambil menaiki motor ya. Sial, kukira ia menawarkan pulang bersama.

Terpaksa aku berjalan menuju halte. Ya, ini jauh tapi bagaimana lagi? Aku menyusuri jalan yang padat dan ramai. Akhirnya aku sampai di halte dan aku bersama 2 lelaki berbadan besar. Sial, aku benar benar takut sekarang karena disini sangat sepi.

"Hey, gadis" seorang pria datang sambil mencolek daguku. Sudah jelas mereka bukan orang baik. God, seseorang bantu aku sekarang
"Pulang bersamaku saja yuk" ucap pria disebelah kananku sambil memegang tanganku.

Tak tinggal diam, aku menarik tanganku dan menendang perut pria di depanku dengan kaki kiriku. Menendang kaki pria disebelah kananku dan menonjok muka pria disebelah kiriku.

Aku segera berlari menuju tempat yang aman entah dimana. Karena aku terlalu takut, aku menabrak orang yang didepanku. Ya, akhirnya aku terjatuh dengan posisi terduduk.

"Hey, bodoh! Pakai matamu untuk berjalan!" ucapnya.
"Maaf maaf" ucapku dan melihat siapa yang aku tabrak tadi. Dan ternyata seorang Calum fucking Hood.
"Kau lagi!"
"Kau lagi!" ucapku bersamaan dengan Calum
"Kau kenapa masih disini? Kau bilang tadi, kau pulang dengan taksi" ucapnya sambil mengusap dagunya.
"Aku tidak punya uang banyak." ucapku dingin
"Ya sudah, pulang bersamaku saja daripada kau menabrak orang lain lagi." Calum langsung menaiki sepeda motornya dan memberiku helm. Aku langsung menaiki motornya itu dan memakai helm yang diberikan oleh Calum

"Pegangan" Calum memperingati
"Tidak"
"Frieda, aku akan mengebut"
"Kalau begitu pelan-pelan saja, bodoh"
"God, cepat pegangan atau kau jatuh ditengah jalan?" Calum tampak frutasi denganku.
"Lebih baik aku jatuh ditengah jalan ketimbang harus pegangan di pinggangmu" ucapku sarkas
"Fuck!" umpatnya sambil mengambil kedua tanganku dan menaruhnya di pinggangnya.
"Diam, jangan banyak komentar" ucap Calum dan anehnya aku menurut. Calum langsung menyalakan motornya dan menancap gas

Akhirnya, aku sampai di rumah dalam waktu 15 menit. Cukup cepat, eh? Aku mengucapkan terimakasih kepada Calum dan langsung masuk ke rumah.

"Siapa tadi?" ucap Vena dengan tatapan tajamnya.
"Teman kerja" ucapku sambil menunduk.
"Cepat siapkan makan malam sebelum Mom dan Ralda datang. Oh, ya, for your information, Dad akan lembur jadi kerjakan apa yang kami mau." ucapnya sambil berlenggang pergi.

Bagus, ini lebih menyiksa dari biasanya. Aku langsung menyiapkan makan malam dan membereskan rumah. Membosankan dan melelahkan. Tetapi, bagaimana lagi? Biasanya aku adalah orang yang kuat dan sarkas berbeda jika dirumah aku terlihat lemah. Aku hanya bisa berharap ayah segera mengetahui ini semua.

Selesai membersihkan rumah dan menyiapkan makan malam, aku bergegas menuju kamar. Aku harus menyelesaikan tugasku dengan cepat sebentar lagi aku akan ujian.

"FRIEDA! FRIEDA! CEPAT TURUN KE BAWAH!" teriakan Elena begitu menggelegar. Beruntung tugasku sudah selesai sekitar 80%.
"Ada apa, nyonya?"
"Bereskan makan malam ini dan bersihkan sepatuku dan anakkku" what the Fuck?! Yang benar saja.
"Baik, nyonya"
"Hey, kuperingatkan lagi jangan pernah dekati Niall lagi!" ancam Ralda dengan tatapan tajamnya.

Bodoh, aku lupa makan malam tetapi makanannya habis. Ugh, aku lapar. Aku kira mereka menyisakan makanannya.

Selesai dengan tugas dari Elena, aku menyelesaikan tugas kuliahku. Dan yap selesai dalam waktu 45 menit.

"Nyonya, aku izin pergi dulu, ya. Aku harus beli bahan makanan" ucapku di depan kamar Elena
"Ya! Jangan lupa bersihkan kolam renang besok!" ucap Elena dari kamarnya.

Aku langsung menuju garasi memakai mobil ayah yang lama. Kau pasti bertanya mengapa aku tidak memakai mobil untuk ke kampus. Ya, karena Elena melarang dan aku hanya bisa menurut. Aku pun langsung menancap gas menuju cafe terlebih dahulu. Sesampainya di cafe, aku langsung memilih tempat duduk dekat jendela dan memesan makanan.

Setelah membayar, aku meluncur ke supermarket. Sesampainya disana, aku mengambil trolley dan membeli beberapa kebutuhan. Disaat aku mengantri di kasir, aku melihat sosok familiar.

"Hey, Frieda." dan sosok itu adalah Luke.
"Oh, hai Luke."
"Disuruh berbelanja, eh?" ucap Luke sambil melihat trolley ku. Aku terkekeh. Lalu aku membayar belanjaanku dan meninggalkan Luke.

"Luke, duluan ya! Bye!" Luke hanya melambaikan tangannya.

Aku mengambil roti yang kubeli tadi dan memakannya.

"Hi, manis" bisik seseorang sontak aku membelalakan mataku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hi, manis" bisik seseorang sontak aku membelalakan mataku. God, siapa ini? Dengan perasaan ingin tau dan takut aku menoleh ke arah kananku. Dan yang membisik adalah..

A/N: Haiii! :3 jangan lupa vomments,ok? Ok.

Skategirl [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang